- ✿ -
Tepat hari ini, usianya genap tujuh belas tahun. Usia yang manis kata orang-orang. Setelahnya, perayaan atas hal tersebut akan dilakukan. Juno sendiri yang merancang pestanya. Sekedar mengundang keluarga dan mereka yang berkesan untuknya.
Ditengah puncaknya pesta, remaja itu memberikan sambutan tambahan. "Selamat malam semuanya," atensi para tamu yang hadir teralihkan kepadanya.
"Atas nama saya sendiri, Juno. Saya ucapkan terima kasih untuk semuanya..."
"Pertama, terimakasih telah hadir dalam acara yang sederhana ini," para tamunya mengangguk samar, bukan setuju atas pesta yang disebut sederhana, tetapi dengan ucapan terimakasihnya.
"Di usia saya ini, bisa dikatakan usia yang belum dewasa dan bukan lagi anak-anak. Saya telah sedikit melalui proses dalam kehidupan. Entah itu senang, ataupun sedih. Di depan saya... mereka, sekaligus tamu yang saya undang malam ini adalah orang-orang yang berjasa dalam kehidupan saya," pandangan Juno mengedar, memperhatikan setiap mata yang berpijar kepadanya.
"Ayah... terimakasih," tatapan matanya mengarah kepada Jeno yang ikut membalas sorotannya. "Atas segalanya dan terimakasih telah merawat ku dengan sabar sampai detik ini."
"Untuk Oma ku yang selalu awet muda, terimakasih telah mendukung dan membantu ayah. Dalam merawat dan menghadapi ku..." Bunda tersenyum, melihat cucunya yang tumbuh dengan menawan berdiri di depannya.
"Om Mark, Tante Candra, terimakasih telah mengabulkan segala permintaan Juno kecil..."
"Bunda," hembusan nafasnya terdengar berat.
"Terimakasih dan bahagia selalu..." Mereka saling berpandangan, ibu dan anak kandungnya.
Sesaat suasana hening.
"Aku tidak nih?!" Celetuk Andy dengan lantang, membuat suasana berubah gaduh. Juno terkekeh, memutuskan pandangannya dari Ren. Paman yang satu ini memang masih kekanak-kanakan padahal sudah punya anak.
"Oke oke Om, terimakasih sudah datang dan menghabiskan hidangan yang ada dan— aku pastikan istri ku akan lebih cantik dari Tante Chelin!" Ucap Juno meledek pamannya.
"Hey! Istriku tidak ada tandingannya!" Mereka tertawa bersama, bahkan suaranya terdengar keras.
Pada akhir pesta, mereka berkumpul. Terpisah antara orang dewasa dan anak-anak. Ada lima mahluk kecil di sana di sekeliling mereka.
"Mama..." terdengar rengekan dari gadis kecil, membuat perhatian para orang dewasa beralih menatapnya. Kepada Rena, nama panggilan bocah kecil itu. Atau, Arena Gemintang, yang merupakan saudari kembar dari Arjuna Gemintang. Gadis kecil yang menghampiri ibunya dengan raut wajah yang sendu sekaligus cemberut.
"What happened dear?" Gadis itu menangis, mendesak dalam pelukan ibunya. Mengacuhkan pertanyaan dari sang ayah.
Melihat itu Juno menghampiri Rena. Tentu, setelah mengetahui masalah apa yang terjadi di antara gerombolan anak-anak di dekat lampu taman. Ternyata, mereka sedang bermain sandiwara. Sedangkan Rena tidak mendapat pasangan.
"Princess Rena... Mau bergabung bersama saya? Bolehkah saya menjadi pangeran Anda, tuan putri?" Ucap Juno, mengalihkan perhatian gadis kecilnya.
Rena mengangkat wajah, meski basah karena tangisan, dia tetap terlihat cantik. Seperti ibunya.
Juno mengulurkan tangan meminta kesedian Rena, gadis kecil itu menerima dan bergabung kembali bersama anak-anak yang lainnya. Dengan Juno sebagai pangerannya dan sandiwara sebagai ceritanya.
"Om," panggil Juno kepada Leo, mereka sedang melaksanakan tugas dari ibu negara untuk menjaga panggangan BBQ."Apa? Jangan banyak omong, kipas tuh yang bener!"
"Rena, cantik ya Om..." Celetuk Juno kepada Leo.
"Jelas lah, kan anak saya!" Leo dan Juno masih mengipas bara api. Sedikit gerah. Pestanya, berlanjut dengan acara barbeque. Hanya keluarga inti dan keluarga Gumintang.
"Boleh dong, Om?"
"Hah?" Sedikit curiga, sambil membalik daging yang hampir matang.
"Pas besar... jadi istri saya,"
Mata Leo sontak melotot. "TIDAK!" Seiring dengan pandangan sekitar yang mengarah kepada mereka.
END
Ohok! Terimakasih semuanya 💗 Luv u 3000 kalo ditambah 2000 jadi 5000, eh. Intinya love sekebon, tapi bagi-bagi sendiri ya... Hehehe. Sampai jumpa di cerita yang lain. But, ada yang mau ditanyakan?
Oh ya! Aku punya rahasia, aku update kalo yang liat min. 50. He-he-he.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denting ✓
Fanfic[GS Story] Lokal Rintik gerimis mengundang kekasih di malam ini, kita mencari dalam rindu yang indah. © 2022 KAME, Camellia Caramel