"Obat hipertensinya jangan lupa di minum ya Kek... juga obat lambungnya jangan langsung minum dari botolnya ya Kek..." jelas Jeongin pada kakek.
Mereka sedang di desa paling ujung di kota. Lumayan terpencil. Banyak juga masyarakat yang kurang mampu di desa tersebut.
Rasanya Seungmin ingin menyarankan agar lebih sering turun ke desa ini. Banyak diantaranya yang butuh bantuan penanganan para medis.
"Jeongin... bantu aku disini sebentar" panggil Seungmin.
Jeongin yang sedang menjelaskan, mengakhiri penjelasannya dan bergerak ke seniornya.
"Kenapa kak ?" Jeongin heran kenapa dirinya yang di panggil, padahal ada perawat disebelah Seungmin yang siap membantunya.
"Tolong guting benang jahit ini." Dari raut wajahnya Seungmin tampak kurang bersahabat.
Jeongin mengulurkan tangannya ke si perawat meminta gunting.
"Kamu tolong berkeliling ke seluruh rumah. Kasih pemberitahuan kalo ada pengobatan disini ya." Suruh Jeongin.
Perawat wanita itu mengangguk sedih.
"Kak.."
Seungmin hanya diam.
Jeongin melirik ketelatenan tangan Seungmin menjahit luka seorang pasien.
Setelah selesai. Jeongin membersihkan bekas darah di dahi pasien. Seungmin masih diam dan gak berkata apapun.
Sepertinya perawat wanita itu melakukan kesalahan.
Jeongin hanya mendengus sabar, emang begitulah sifat asli Seungmin. Kalau udah marah dan kesal bakalan diam berjam-jam.
🐡
Mereka kembali ke Puskesmas. Seungmin merasa sedih karena waktu yang di berikan cukup singkat. Seungmin yakin, masyarakat yang berobat pasti belum hampir setengahnya.
Seungmin yang hanya diam membuat Jeongin ikut terdiam.
Mereka kembali ke ruangan praktek. Jeongin menghidupkan pendingin yang hampir tidak dingin itu. Setidaknya terasa sejuk walau sedikit.
Seungmin menghembuskan nafasnya panjang. Setelah melihat layar ponselnya.
Tok !!
Tok !!
Pintu ruangan dibuka oleh perawat wanita yang biasa membantu Seungmin. Raut wajahnya sudah lesu dan sedih.
Jeongin menoleh melihat perawat itu. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang dilakukannya di jam istirahat.
Perawat wanita itu mendekati meja Seungmin dengan kepala tertunduk dan tangan yang saling bertautan.
"Dok... saya minta maaf..." ucap perawat.
Seungmin memejamkan matanya guna menetralkan emosinya. Meletakkan ponselnya dan melihat perawat wanita itu tepat dimatanya.
"Jangan ulangi lagi !!" Seungmin menekan setiap katanya.
"Gimana kamu bisa menggunting simpul benang jahit itu hingga terlepas dari ikatannya !? Lihatlah dengan teliti, dimana yang harus di gunting dan yang tidak."
"Iyaa dok... saya akan lebih teliti lagi."
"Bagaimana kalo biusnya tadi sempat hilang. Pasien pasti akan kesakitan, karena harus menjahit ulang." Seungmin mendengus dan mengusak rambutnya kebelakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Soledad
Fiksi PenggemarWaktu itu nolak dan sekarang ngejar-ngejar !?? gak banget deh... ^ Soledad dari bahasa spanyol yang artinya Kesendirian. Keadaan menyendiri untuk menenangkan diri sendiri ^ ● BxB ○ Chan × Seungmin ● 16 Januari - 5 Maret 2022 ○ Dilarang salah lapak ❣