407 59 6
                                    

Chan melajukan mobilnya di gelap malam. Mengantar si pemimpin perusahaan Hwang Hyunjin yang sibuk mengetik lalu menghapus. Mengetik lagi lalu menghapus.

"Bising banget. Kirim ya kirim pake hapus-hapus segala."

Hyunjin melirik Chan tajam dan kembali mengetik menghiraukan celotehan si tua bangka.

Yang Jeongin Calonnya aku 》

Syukurlah sampe tepat waktu.
Maaf kalo aku buat kamu risih karna pesanku.
Istirahat yang cukup dan banyak istirahat.
Good night.


Setelah mengirim pesan ke Jeongin. Hyunjin menyimpan selulernya di saku celana, menutup matanya guna menghilangkan rasa sakit di kepala.

"Lucu, gitu aja dipusingkan..." Chan terkekeh di sebelahnya.

"Diam kak !!"

"Beneran suka sama anak itu ?" Tanya Chan.

Hyunjin mendengus dan menolehkan kepalanya menatap Chan.

"Mungkin kakak bakalan kesal sama aku. Tapi akulah yang minta di kenalin sama Jeongin. Aku suka sifat dan kelakuannya yang sopan."

"Aku gak tau kakak juga akan di kenalin. Mungkin pengaruh dari aku. Maaf kak, bikin kakak kesal." Hyunjin memalingkan kepalanya menatap lurus jalanan.

Chan hanya terdiam. Merasa tidak enak sama sepupunya ini.

🐡

Mereka sampai di depan rumah orang tuanya Hyunjin. Chan yang awalnya akan mengantar Hyunjin ke apartemennya malah disuruh ke rumah orang tuanya dulu. Katanya barang-barang masih di tinggal disana.

Chan yang sebenarnya malas karena akan di tanya-tanya masalah kenal-kenalan itu sama tantenya. Pada akhirnya menemani sepupunya pulang sebentar.

Mau tak mau Chan keluar dari mobil hitam legamnya. Merasa tidak sopan kalo tidak menyapa si pemilik rumah.

Chan melenggang masuk seperti rumah sendiri. Udah terbiasa karena terlalu sering. Hyunjin langsung naik ke lantai atas guna mengambil barang-barangnya.

Kaki Chan bergerak menuju ke ruang tamu. Duduk sambil menggulir layar selulernya, melihat-lihat hal unik di dalam aplikasi instagrem.

Terdengar suara pintu terbuka, Chan langsung menyimpan selulernya. Itu Tantenya. Hati Chan mulai tak enak.

"Oh Chan.."

"Iya Tante." Chan nyengir setelahnya tersenyum kecil dan membungkuk hormat.

Inilah hal yang disukai tantenya. Chan tipe orang yang selalu mengutamakan kesopanan. Tidak pernah sekalipun, melihat Chan tidak membungkuk pada orang yang lebih tua.

"Anak itu apa lagi yang ketinggalan ?" Ucap Tante menggeleng kepala. Tak heran Hyunjin selalu lupa akan sesuatu.

"Barang-barang katanya Tante... gak apa sekalian jalan pulang" jawab Chan lembut.

"Haaah sudahlah. Padahal masih ada hari esok."

"Iya tante." Chan terkekeh kecil.

Tau anaknya akan lama berberes barang. Maka di temani si Chan keponakannya.

"Ah tadi pagi sempat jumpa kan ya sama Seungmin ?" Tanya Tante menggodanya.

SoledadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang