Favorite Incident

37 12 2
                                    

Mulai hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, Kaharsa Annerous resmi memiliki hobi baru yaitu membuat Kinansa Widyasmara merasa kesal. Dari perjalanan pulang dari rumah Kinan menuju rumahnya tiada henti untuk tersenyum.

Rasa senang menyelimuti hati Harsa sekarang. Terakhir dia merasa senang adalah waktu usia 10 tahun dia pergi berdua dengan mama nya ke taman hiburan karena papa sedang sakit.

Sampai lah dia tempat yang dia anggap seperti neraka. Pintu di buka dan sudah nampak Papa nya di sana.

"2 jam pelajaran kamu tidak ada di kelas kemana?" tanya Papa seperti sedang introgasi

"Belajar sama Kinan" jawab Harsa

"Bagus, sana belajar di kamar" perintah Papa

Setelah mendengar itu, Harsa langsung menuju kamarnya dan pergi membersihkan diri. Menghabiskan beberapa menit di kamar mandi, Harsa keluar dengan rambut nya yang basah. Dia menuju meja belajar karena melihat hp nya berdering.

Kinan menelepon . . .
Me : ha-
Kinan : makasi
Panggilan terputus . . .

Menelepon hanya untuk bilang makasi? ada apa dengan gadis ini? dan Harsa mencoba menelepon kinan.

Memanggil Kinan . . .
Me : kok putus?
Kinan : kan cuma mau bilang makasi, tadi ga sempet
Me : aneh
Panggilan terputus . . .

Sungguh menyebalkan makhluk bernama Kaharsa ini menurut Kinan. Ingin sekali melempar Harsa sampai planet uranus.

"Ngapain sih Kin?" tanya Raga melihat Kinan terlihat kesal

"Aku aneh?" tanya Kinan

"Banget, lu manusia paling aneh" jawab Raga 100000% yakin

"Ragaaa!" ya Raga dan Harsa sama saja

Terjadi perang antara Kinan dan Raga saat ini. Tenang hanya lempar lemparan bantal bukan bom atom.

"Heh udah berantem nya" ucap bunda raga melerai

"Bundaa anakmu nakal" Kinan mengadu

"Emang lu aneh" Raga menggejek

"Udah udah tu gado gado nya jadi, ayo makan" ajak bunda Raga

Salah satu momen bahagia telah datang, yaitu arisan keluarga. Walaupun sedikit tidak suka melihat ibu tiri akrab dengan keluarga besar, setidaknya dia bisa bermain dengan saudara saudara gemoy nya.

"Kin? makan gih ada cake kesukaan mu tu" tawar Kak Nero

Ya, yang gadis ini lakukan adalah menunggu saudara favoritnya. Siapa lagi kalo bukan Kak Yoan dan si gemoy Mahesa yang lebih muda satu tahun dari Kinan.

"HESAAAA"

Begitu hebohnya mata cantik ini melihat sosok yang ditunggu nya. Kaki berlari kevil menghampiri yang bertujuan untuk berpelukan.

"Stoppp" tangan kanan Mahesa maju menahan jidat Kinan

"Why?" Kinan kebingungan

"Udah gede don't peluk peluk"

"Kamu masih bayi"

"Lu yang bayi"

"Panggil Kak dongg, Kak Kinan"

"Cuma beda beberapa bulan juga"

"Aaaaaaa mau peluk"

Otak dan raga Mahesa sedang bertengkar menahan diri untuk tidak membanting bocil itu. Di mata Kak Nero, Kak Yoan, dan Mahesa seorang Kinan adalah anak kecil.

Kacamata KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang