Akhir Pekan

23 8 0
                                    

Akhir pekan atau yang biasa di sebut weekend.
Dua manusia yang kasmaran ini sedang keluar menghabiskan waktu bersama.

Kinan membawa Harsa jalan jalan di Mojosongo. Tempat ini menyediakan banyak jajanan saat akhir pekan. Sepanjang jalan di Mojosongo di penuhi oleh para penjual berbagai jenis makanan dari yang berat sampai yang ringan.

"Enak kan?" tanya Kinan menyuapi Harsa makanan yang bernama serabi

"Manis kaya kamu"

"Dasar bulol"

Dari kejauha , orang suruhan Pak Rous mengawasi Kinan dan Harsa yang cukup akrab saat ini. Merasa penting untuk di laporkan, orang ini memotret kebersamaan Kinan dan Harsa.

"Tapi penasaran deh" ucap Harsa

"Kenapa?" tanya Kinan

"Kamu ke semua orang pake aku-kamu kenapa?"

"Gatau, enak aja. Kebiasaan dari kecil manggil aku-kamu"

"Ya kan orang orang bisa aja salah sangka kalo pake aku-kamu di kira suka. Ini juga ga ada bedanya manggil aku kamu ke pacar sendiri"

"Ya gapapa salah sangka, kan aku banyak yang suka hehe. Emang mau di panggil apa, ayang? ayang asaaa"

"Itu juga boleh"

"Geli ah ayang ayang"

Aeharian mereka mengelilingi kota Solo dan berakhir istirahat di kamar atap perpustakaan taman milik Harsa itu. Mencoba berbagai macam makanan dari pagi hingga sore membuat mereka merasa sangat lelah.

"Ga belajar?" tanya Kinan

"Males" jawab Harsa

"Serius? Kaharsa males belajar?"

"Otak aku isi nya kamu semua ayang Kinan, mana bisa aku belajar"

"Bucin bener astaga"

"Tapi sayang kan?"

"Engga"

"Kok gitu. Padahal yang confess duluan kamu, pake nangis segala"

"Ih ngeselin, tuh hp kamu bunyi mulu"

"Biarin"

Kinan menunjuk ke arah layar hp Harsa yang menyala. Muncul nama 'papa' yang saat ini menelepon Harsa. Rasa khawatir mulai muncul di benak Kinan.

Alasan papa menelepon Harsa adalah hari ini dia membolos untuk les. Bahkan di hari libur pun Harsa tidak berhenti untuk belajar. Dia sengaja mengabaikan panggilan itu.

Cukup sehari menikmati waktu berdua, Harsa mengantar Kinan sampai di depan rumahnya. Dulu sebelum pacaran, Harsa langsung pergi begitu saja. Sedangkan sekarang dia harus memeluk Kinan terlebih dahulu.

"Udahan pelukan nya ga enak di liatin orang lewat" ucap Kinan yang masih berada di pelukan Harsa

"Gapapa biar orang orang tau kamu punya ku"

Dari atas terdapat empat mata yang mengamati. mata tersebut milik Kak Nero dan Raga yang saat ini bermain ps di kamar Kak Nero. Mereka berada di balkon kamar melihat langsung peristiwa manis ini.

"Dah ngalah aja ngab, Harsa menang telak" ucap Kak Nero sembari menepuk pundak Raga

"Apaan" ucap Raga pura pura kebingungan

"Heleh sok sok an kaga tau. Abis ni gue bagi playlist galau, selamat menikmati"

Tidak disangka teman kecilnya tak lagi bergantung. Sedikit merasa aneh tapi nanti akan terbiasa. Saatnya memulai jaga jarak.

Hanya tersisa beberapa minggu untuk Noura berada di negara ini. Sampai saat ini Sea masih menginap di rumah Noura, begitu pula Kinan yang habis berkemas dari rumah menuju rumah Noura dengan di antar oleh Kak Nero. Kenapa bukan Raga? jaga jarak ya bestie.

"Btw, Kak Nero dah punya ayang?" tanya Sea melihat Kak Nero sudah pergi

"Kalo belum punya pun, aku ga mau kamu jadi kakak ipar ku Se" jawab Kinan

"Kurang ajar" tentu Noura kesal

"Gimana, Kin? sama Harsa?" tanya Noura

"Hehe" yang di tanya malah meringis

"JADIAN KAN LU? WAH PARAH GA NGASI TAU, PARAH BESTI PARAH" ini Sea memang heboh

"Apasiee alay, Noura aja kalem" protes Kinan

"Tapi ya Kin, emang dapet restu dari bokap nya? secara pas olimpiade, lu ngalahin anak yang punya sekolah" ucap Noura

"Lah Harsa anak nya yang punya sekolah? sekolah kita?" tanya Sea

"Lah kok tau?" Kinan kaget

"Ga sengaja denger kepala sekolah ngomong sama ketua yayasan, lah lu tau Kin? parah emang ni anak udah mulai rahasia rahasiaan" ucap Noura

"Ga gitu teman. Yakan buat apa cerita juga, privacy" penjelasan dari Kinan

"Bener juga sih" Noura paham

"Pasti dapet restu lah. Biasanya di drama drama kalo orang kaya sama kere ga bakal dapet restu. Eni Kinan sama Harsa sama sama anak orang kaya buset" ucap Sea heran

Kalau di pikir pikir ada benarnya kata Sea, namun apalah daya Pak Rous sangat membenci Kinan karena menghalangi Harsa.

"Btw ini sampe kapan pada ngungsi di rumah gue?" tanya Noura

"Ga usah balek ke sana  bisa ga si Ellenoura?" tanya Kinan

"Engga bisa Kinansa Widyasmara" jawab Noura

"Mau liat poto laki lu dong" pinta Sea

"Laki your head, gue mau tunangan bukan nikah" benar Noura kesal

Mempersiapkan diri untuk penderitaan nya lagi, entah kesalahan se kecil apapun tetap saja hukuman nya sama. Bahkan dia sudah akrab dengan cambuk milik Papa nya.

"Ini apa?"

Seperti pencuri yang tertangkap basah, papa melempar foto berisikan Harsa dengan Kinan yang menghabiskan waktu berdua seharian ini.

"Ada apa kamu dengan anak ini?" tanya Papa sekali lagi menunjuk foto itu

"Jangan urusi urusan saya" ucap Harsa dengan tegas

"Apa apaan kamu?! tidak belajar malah berduaan dengan anak tidak guna itu"

"Sekali lagi saya tegaskan jangan campuri urusan saya dan jangan sekali kali anda menyentuh Kinan"

Tentu Papa sangat marah saat ini. Anak tunggalnya yang biasa patuh sekarang berani membantah. Papa hendak menampar Harsa namun harsa menahan nya. Mulai sekarang dia bukan lah Harsa yang dulu.

"Heh mau kemana kamu?! Kaharsaaa?!"

Kacamata KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang