Cool Off

26 10 0
                                    

Suara berbisik bisik yang di satukan semakin terdengar jelas. Mereka yang membicarakan keburukan tanpa mengetahui kebenaran membuat Harsa murka. Dia butuh orang untuk di salahkan.

Dengan perasaan yang berapi api, dia menuju kelas. Kacamata yang entah pergi kemana membuat semua menatap orang lama dengan keprubadian baru, Kaharsa.

Sampailah di kelas dan menemukan orang tersebut. Rasa amarah semakin meluap, Harsa memukul wajah Raga hingga tersungkur di lantai. Pemandangan apa lagi ini, kedua orang tampan sedang bertengkar di pagi hari.

"Anjing!"

Mengumpat dahuku sebelum membalas, itulah Raga. Namun sebelum membalas pukulan tersebut, untuk pertama kalinya Harsa berbicara oanjang dan lebar.

"Anjing? lu anjing. Ga liat apa yang lu perbuat? Kinan sakit gara gara lu bangsat, sekarang dia pergi ga tau dimana. Gosip aneh muncul cuma gara gara lu, punya otak kan? mikir anjing!"

Kaget brutal sudah. Seorang Harsa tiba tiba berubah 360° hanya karena Kinan saja. Bahkan lebih aneh lagi mereka bukan kaget karena pertengkaran itu melainkan Harsa yang sangat tampan tanpa kacamata nya.

Ditempat, Noura juga hanya terdiam. Apa yang terjadi pada temannya itu sehingga peristiwa ini terjadi. Sea? dia keliling mengumpulkan gosip tidak berguna tersebut.

Keadaan tak lagi kondusif, Harsa juga meninggalkan sekolah. Untung saja dia lepas pengawasan karena Papa sedang dinas luar kota. Bel masuk belum berbunyi, Erigo yang baru datang menjumpai Harsa berada di parkiran.

"Wih anjir kemana?" tanya Erigo

Pertanyaan di abaikan oleh Harsa dan langsung tancap gas pergi begitu saja. Mana mungkin Erigo melewatkan kesempatan bolos bersama ini, ya dia mengikuti Harsa.

"Ga kaget sih" ucap Erigo

Mereka berdua ada di Gunung Lawu Tawangmangu untuk mendinginkan diri. Lebih tepatnya hanya Harsa yang perlu hal tersebut. Sedikit menyenangkan akhirnya bermain jauh dengan Erigo, walaupun begitu jauh daripada hanya bermain basket dan ngerokok di rooftop.

"Tapi keren anjing. Gue kesel juga sama Raga, thanks deh mewakili buat nonjok tu muka songong" ucap Erigo berterimakasih

"Ngapain kesel sama Raga? masih suka lu sama Kinan?" Harsa bertanya dengan sinis

"Kaga elah kampret. Iyedah yang naksir Kinansa sampe menggemparkan satu sekolah. Liat noh kacamata lu kemana"

Sudah dari sekolah sampai Tawangmangu, Harsa baru sadar sedang tidak memakai kacamata. Ah entahlah, apakah dia harus pindah sekolah agar semua nya tenang. Tapi tidak mungkin dia meninggalkan Kinan juga.

"Kinan kemana ya anjing" tanya Harsa

"Kaga tau, gue bukan abangnya" jawab Erigo

"Lah punya abang?"

"Lah baru tau? gue nih akrab sama abangnya"

Halal untuk menendang kepala Erigo sekarang juga, tapi apalah daya dia teman satu satunya. Harsa mencoba menghubungi Kinan namun tidak ada jawaban. Beginilah rasanya tiba tiba di tinggal ayang, kenapa juga tadi ga di kejar.

"Ini kenapa jadi amburadul gini sih" protes Sea yang tidak tau apa apa

"Sorry" Noura meminta maaf

"Sorry aja ga cukup loh. Tega ya ga cerita apa apa sama gue"

"Iyaa gue cerita. Jadi tu sebernernya . . ."

Noura mulai cerita dari Kinan yang suka sama Raga sampai semua ini terjadi. Entah siapa yang salah, Sea juga bingung. Cinta bukanlah kesalahan benar?.

"Ajg ah marah lah gue. Udah dari 2 tahun yang lalu dan gue ga tau apa apa?!" yayaya Sea marah

"Kan sekarang tau" Noura ada benarnya juga

"Ya juga sih ga ada waktu buat marah sama kelean juga. Ini jadinya Kinan gimana? Raga?"

"Kalo Raga sih, gue udah sempet ngelurusin semua ini sama dia. It's oke lah ga ada salahnya kan naksir orang. Kalo Kinan gatau, gue hubungin juga ga bisa"

"Yang salah tu yang ngegosip absurd. Mana mungkin Kinan yang menimbun crush jadi pho"

"Tapi kek nya sekarang crush nya cuma satu deh, Kaharsa"

Sepanjang waktu istirahat di sekolah memang habis dengan 20% makan 80% ghibah. Tapi tenang, mereka tetap mencari jalan keluar untuk situasi seperti ini. Sungguh merepotkan penyebar hoax tiada adab.

"I want fiance" ucap Noura tiba tiba

"Gila? sama gue?" ya Sea tolol

"Bukan lah sinting. Kalo pun gue belok, gue juga ga mau sama lu"

"Jahat. Apa lagi ini anjir berita dadakan mulu"

"Iya gue mau tunangan, lebih tepatnya gue mau pulang Se"

"Pulang? tinggal pulang. Mau gue anter?"

"New York, selamanya"

"Noura?"

"Yeah"

"Bercanda lu ga lucu"

"Gue ga bercanda. Gue udah prepare semua, sampe urusan sekolah juga udah. I'm sorry ngasih tau nya dadakan apalagi kondisi nya kek gini, ini pun juga bisa jadi jalan terbaik buat gue sama Kinan"

"Matamu jalan terbaik, ah lu ga keren bangke. Kan bisa bicara baik baik sama Kinan, Kinan juga baik kok ga mungkin dendam, dia cuma butuh waktu buat sendiri. Lu juga ga perlu sampe balik ke sanaaa ah ntar gue sama siapaaa" walaupun sedikit frontal, namun Sea menitikan air mata

"I know, Kinan emang orang baik. Ini juga bukan keputusan dadakan, udah dari dulu gue sama keluarga gue putusin. Tapi pamitan nya lupa hehe, gue takut kalian lupa sama gue"

Percakapan ditutup oleh berbunyinya bel penanda waktu istirahat telah berakhir. Berarti dalam waktu dekat Ellenoura yang baik hati nan anggun akan pergi.

Kacamata KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang