Kesalahan

24 8 0
                                    

"Ma, Kinan pergi dulu ya. Jaga diri oke? nanti ada mba mba yang dateng bersihin apart ini, kalo butuh bilang aja sama dia. Trus kalo ada apa apa telpon Kinan ya itu ada telepon rumah di sana pencet aja nomer satu kalo nomer dua Harsa Trus kan Ma-" ucap Kinan bertubi tubi

"Iya sayang. Ya ampun kamu ini, Mama udah gede kamu ga usah khawatir" ucap Mama sambil memeluk Kinan

"Sebenernya anak Mama itu aku atau Kinan sih?" tanya Harsa

"Kalian semua anak mama" ucap Mama

Enggan harus berpisah. Kinan dan Harsa harus kembali ke Solo untuk sekolah. Menghilang tiga hari membuat Kinan semakin malas. Tentu saja menghilang bersama Harsa yang membuatnya malas.

Melewati jam jam berharga bersama orang yang di sayangi nya. Hati tetap risau, bagaimana kalau bertemu pak Rous? entahlah mungkin Kinan akan menendang nya.

Sudah berada di kota kelahiran nya, Solo. Harsa menuju perpustakaan sedangkan Kinan berada di rumah, mereka mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah.

Yang di lakukan seperti biasa. Mengikuti jam pelajaran dengan tenang. Tidak lupa Kinan memberi tau Sea dan Noura bahwa dia dan Harsa ada masalah hingga membolos kemarin.

Istirahat pun tiba. Kinan berjalan ke kantin tanpa Noura dan Sea karena mereka berdua sedang menyalin tugas Kinan. Dia berniat membelikan sandwitch untuk di makan bersama Harsa nanti.

Saat membalikan badan, Kinan terjatuh karena di dorong oleh sekumpulan gadis gadis populer sekolah. Kepala nya di siram dengan kuah bakso yang panas.

"enak ya bakso nya" ucap gadis satu

"lebih enak deh makan sama Harsa" ucap gadis dua

"otak lu tu Harsa mulu" ucap gadis tiga

"Mentang mentang pinter cakep se enak nya deket deket Harsa, ngaca dulu!" ucap gadis satu sambil mendorong Kinan

Menahan tangis, hanya itu yang dilakukan Kinan saat ini. Kulit nya melepuh, kepala terasa sangat panas. Siswa siswi banyak berkerumun namun tidak ada yang membantu Kinan sama sekali.

"Kinan!"

Dari arah kejauhan dia mendengar suara yang familiar. Hati nya sedikit tenang mengetahui bahwa seseorang akan datang menyelamatkan nya.

Gadis mengerikan tadi melihat tatapan Kinan berubah membuat dia kesal dan tangan nya hendak menjambak rambut Kinan.

"JAUHIN TANGAN BUSUK LO DARI KINAN BANGSAT!" dia Raga

Dan berakhir di Uks lagi. Kinan menggerutuki dirimya karena sangat lemah. Ketahuilah suasana saat ini sangat canggung.

"Kek deja vu ya Kin" ucap Raga

"H-ha?" Kinan terkejut

"Iya deja vu. Pasti sekarang lu cari Harsa juga kan, tenang udah gue panggil kok"

"M-makasi Ga"

"Gue minta maaf buat yang kemarin kemarin. Baru sadar kalo sebenernya gue yang egois, mau gimana pun lu tetep temen gue. Ya semakin ngejauh semakin gila rasanya Kin. Dan sekarang gue bakal ada di sekeliling lu"

"Udah ga suka sama aku?" tanya Kinan

"Suka. Tapi tenang aja, biar gue yang ngerasain prenjon"

Dari jauh terdengar dentuman lantai seperti ada orang yang sedang berlari ke arah uks. Dia Harsa.

"Sayang kamu gapapa? ke rumah sakit yuk" tanya Harsa menghampiri Kinan yang berada di ranjang uks

"Najis banget sayang sayang" ini ucapan Raga

"Sirik aja lu" balas Harsa

"Tunggu tunggu tunggu, ni sejak kapan akur?" tanya Kinan

"Akur apaan?! dah ah bye mao makan" pamit Raga

"Apaan si. Udah sono pegiiii kelean semua, Kinansa Widyasmara mau bobo saja sendiri" ucap Kinan

"Kinnnn" ini Harsa dan Raga kompak

"Apaaa?"

"Telepon kamu bunyi" ucap Harsa menunjuk hp Kinan yang berdering

nomor tidak di ketahui menelepon . . .
Me : hallo
08×××××× : dengan kinansa widyasmara
Me : iya benar , ada apa ya?
08×××××× : ini dari Yayasan Annerous memberitahu bahwa Ketua Yayasan kami ingin bertemu anda karena telah memenangkan olimpiade matematika. Tolong datang di gedung Yayasan Annerous pukul 18.30 WIB. Di harapkan anda datang tepat waktu, terimakasih.
Me : iya sama sama
panggilan terputus . . .

"Siapa kin?" Harsa bertanya

"Biasa promosi" jawab Kinan

Panggilan tadi membuat Kinan sedikit risau. Apakah Pak Rous akan memarahi nya karena dekat dengan Harsa? perasaan tidak tenang terus berada di keliling Kinan.

Yang dilakukan Kinan saat ini adalah bersiap diri. Menggunakan pakaian sopan dan memesan taksi online menuju gedung Yayasan Annerous. Tak lupa juga dia berpamitan dengan Kak Nero.

Sengaja tidak memberitahu Harsa bahwa ia akan menuju tempat kerja papa nya. Jika tau maka Harsa tidak akan mengijinkan Kinan untuk ke sana.

Perasaan risau juga menyelimuti Harsa saat ini. Sedari tadi dia menelepon Kinan namun tidak ada jawaban. Akhirnya Harsa mencoba menelepon Kak Nero.

Memanggil Bang Nero . . .
Bang Nero : nape sa?
Me : bang tau kinan dimana ga?
Bang Nero : lah kaga sama lu?
Me : kaga bang
Bang Nero : dia ke kantor bapak lu noh Yayasan Annerous, kirain berangkan sama lu
Me : oke bang makasih
Panggilan terputus . . .

Tidak tidak, jangan panik. Kenapa Kinan berada di kantor papa? Kinannn. Laki laki ini langsung melajukan motor nya dengan perasaan yang tidak menentu, ada khawatir, takut, dan marah.

Jam sudah menunjukan pukul 18.50 WIB tepat Harsa melihat Kinan keluar dari gedung Yayasan Annerous. Terlihat Kinan menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki menyala dengan wajah yang murung.

Menepikan dan turun dari motor itulah yang dilakukan harsa. Mata Kinan melihat Harsa yang berada di seberang jalan langsung tersenyum lebar serta melambaikan tangan nya. Harsa pun membalas lambaian tangan Kinan.

Lampu hijau pejalan kaki sudah menyala dan hanya Kinan yang menyebrang. Sadar ada sesuatu yang aneh, Harsa melihat sebuah truk yang besar melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan yang melebihi batas mendekati Kinan.

Dengan segera, Harsa berlari memeluk Kinan. Benar firasat Harsa, truk itu menabrak mereka berdua yang sekarang sudah tergeletak dengan aliran darah yang mengalir di jalanan. Pandangan buram dan akhirnya menghitam. Di saat itulah terlihat benang merah diantara Harsa dan Kinan.

"S-saa" sebelum pingsan Kinan melihat mata Harsa terpejam dan di kelilingi oleh darah

Orang orang berkerumun terkejut melihat adanya kecelakaan ini. Ambulan datang dan membawa kedua nya ke rumah sakit terdekat. Dari dalam gedung Yayasan Annerous terdapat orang yang mengamati.

"Seperti nya rencana gagal tuan. Truk itu menabrak Kinan dan tuan muda Harsa"

"Apa?!"

Pria ini menendang orang suruhan nya. Ya, semua ini adalah rencana Rous yang kejam.

Kacamata KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang