"Yo ... ini ... ini maksudnya apa? Kamu ada hubungan apa sama Ifa?" tanya Manda dengan wajah yang tampak sangat penasaran."Gio akan cerita semua sama Mama tanpa ada yang ditutupi sedikit pun, tapi Mama jawab dulu apa orangnya yang ini?" tanya Gio lagi.
Manda menghela nafas dan mengangguk pelan.
"Iya, itu orangnya," jawab Manda.
Gio langsung memeluk tubuh Manda dengan erat dan tanpa sadar ponsel yang Manda pegang tadi jatuh ke karpet yang sengaja digelar di lantai.
"Ada apa Yo. Kamu janji mau cerita!" kata Manda sedikit mendesak Gio.
Rasa penasarannya sudah tidak bisa untuk disembunyikan lagi.
Gio melonggarkan pelukannya dan tersenyum misterius pada Manda. Bukan Manda namanya jika tidak bisa membuat Gio memekik sakit."Awww Mama ih. Sakit tau," pekik Gio sambil memegang telinganya.
"Makanya ayo cerita," desak Manda.
"Iya Ma. Ifa itu menantu Mama dan istri aku," jawab Gio dengan santai.
Seperti dugaannya, Manda membolakan matanya pada sang putra.
"Ya ampun Gio. Ayo kamu cerita yang sebenarnya sama Mama," kata Manda lagi.
"Ma, Gio cerita nanti kalau Ifa udah pulang karena pasti butuh waktu juga. Kasian dia nungguin Mama di sana. Jangan bilang kalau ada Gio di sini, kalau dia tau Gio di sini pasti dia nggak mau ke sini lagi," kata Gio.
Dengan terpaksa Manda mengiyakan saja. Ia menatap tajam putranya sebelum benar-benar keluar dari kamar itu.
"Aduh ini alamat dimarahin emak aku, tapi nggak papa aku harus jujur sama mama biar semuanya jelas dan aku bisa sekalian minta mama buat jagain Ifa," kata Gio dalam hati setelah Manda keluar dari kamarnya.
Manda sendiri menghela nafas panjang saat kakinya membawa ia melangkah kembali ke meja makan. Memasang wajah yang setenang mungkin saat dia sudah melihat Ifa yang duduk dengan senyum merekah padanya.
"Gimana Tan? Mau?" tanya Ifa.
Manda menarik satu kursi dan duduk di samping Ifa. Mengambil piring dan menaruh nasi putih dan lauknya di sana.
"Anaknya tidur Sayang. Udah coba Tante bangunin tapi nggak mau," jawab Manda.
"Oh, ya udah kita makan aja. Tante mau yang mana lagi biar Ifa ambil," kata Ifa.
"Kamu ambil untuk kamu aja ya Fa. Biar Tante ambil sendiri aja," kata Manda dan menatap sendu Ifa.
"Ya Allah, ternyata Ifa adalah menantuku dan dia lagi hamil cucuku. Jaga dia ya Allah," gumam Manda dalam hati.
"Pantes aja selama ini Ifa sering banget bilang kangen sama aku dan pingin aku yang usap perutnya ternyata yang dia kandung itu adalah darah daging Gio, putraku," lirih Manda lagi.
"Tante kok ngelamun? Makanannya enggak enak ya?" tanya Ifa membuyarkan lamunan Manda.
Manda tersentak kaget dan secepat kilat menoleh pada Ifa dan tersenyum di sela makannya.
"Enggak kok Fa. Ini Tante lagi kepikiran sama butik tadi," elak Manda.
"Oh iya. Kamu yang sering ya Fa datang ke sini. Tante tuh suka tau kalau ada kamu," kata Manda.
"Iya Tante. Insya Allah," jawab Ifa.
****
"Jadi, kamu adalah suami Ifa?" tanya Manda lagi memastikan. Gio mengangguk dan nemperbaiki duduknya.
"Iya Ma. Aku dan Ifa saling cinta dan saat ini cinta kita sedang diuji," jawab Gio dengan pelan.
"Mama udah tau dari segi Ifa dan Mama percaya karena wanita seperti Ifa tidak menyiratkan kebohongan, kamu punya wanita lain yang merupakan kakak tiri Ifa?" tanya Manda yang dijawab gelengan kepala mantap oleh Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Milikku (Tamat)
RomansFOLLOW SEBELUM BACA YA. Kirain bakal nikah dengan om-om ... eh ternyata dengan anak si om. Udah ganteng, kaya, baik hati lagi. Takdirnya Ifa sungguh di luar ekspektasi. JANGAN ADA YANG PLAGIAT!!! INGAT ... TUHAN MAHA MELIHAT.