My Sexy Hime [ SlOW UPDATE ]

[17]

Naruto © Masashi Kishimoto

Fanart © Akari Kiseki

My Sexy Hime © Rikka Chiime

Pairing : Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata

Genre : Romance/Drama/Hurt

Rated : M [ Sedikit ada asemnya :") ]

Warning : AU, Typo, OOC, EYD

Bila gak suka cerita ini, jangan dibaca, tekan saja tombol Back nya... [ 🔙 ]
Bagi yang masih lanjut baca...
[ ⤵ ]

■
■
■

Happy Reading

■
■
■

Sasuke mendengar setiap kata yang diucapkan oleh Sai dan Ino selama dirinya tidak bersama Hinata. Meskipun kadang dadanya memanas tapi Sasuke mencoba bertahan. Kalau Sasuke tidak bisa bertahan, dia tidak bisa mengungkap wajah orang yang menganiaya istrinya.

Pandangan mata Sasuke hanya tertuju pada pemandangan kota di luar kantornya tersebut. Dia harus berani mendengar setiap perkataan yang Sai dan Ino katakan.

Sai telah melakukan beberapa tindakan ketika menemukan Hinata hari itu, bersama dengan Ino. Setelah membersihkan tubuh Hinata, Sai dan Ino membawanya ke Rumah Sakit. Dokter Kandungan melakukan pemeriksaan pada Hinata untuk memberikan kontrasepsi darurat, mencegah sesuatu yang tidak diinginkan seperti kehamilan dan penyakit menular. Tetapi mereka dikejutkan dengan fakta lain.

"Aku dan Sai membawa Hinata ke Rumah Sakit, tapi dari sanalah kami mengetahui ... Saat itu Hinata sedang hamil, usia kandungannya sudah satu minggu. Itu artinya usia kandungannya sekarang sudah 9 minggu" ucap Ino.

Sai melihat keterkejutan di wajah Sasuke, "Hinata mengandung bayimu, Sasuke! Kau akan menjadi seorang ayah!"

Cukup lama Sasuke telah diselimuti kegelapan dan kesedihan, tetapi kini cahaya muncul di dalam hidupnya. Di antara kesedihan dan kemarahannya, dia menemukan harapan.

"Sasuke?"

Sai menepuk bahu sepupunya, saat itu juga Sasuke memeluknya. Sai bisa merasakan tubuh Sasuke bergetar dan dia tahu pria itu sedang menangis.

"Kau harus kuat, Sasuke! Kau dan Hinata akan memiliki bayi! Kau harus bisa mengembalikan Hinata demi bayi kalian!"

Sasuke melepas pelukan dan mengusap kasar air matanya, "Aku harus pulang!" Sasuke bergegas keluar dari ruangan kerjanya. Sai dan Ino saling berpandangan sesaat setelah Sasuke pergi.

"Haruskah kita mengatakan fakta yang lainnya juga?" tanya Ino.

"Tidak sekarang. Kita harus memulihkan Hinata, hanya itu yang harus kita lakukan sekarang!" ucap Sai, Ino mengangguk.

"Kau ini sepupu dan sahabat yang baik ya Sai, tapi masih belum punya pacar alias jomblo!" cibir Ino.

"Hah?! Apa yang tadi kau katakan, Ino-san!"

Ino menghela napas, dia berjalan menuju pintu lalu berbalik menatap Sai, "Sai, ayo kita pacaran!"

"Hey, tunggu dulu Ino-san! Disaat keadaan genting seperti ini kenapa kau menembakku?!"

"Ya sudah kalau tidak mau, aku pulang saja! Ternyata aku benar 'kan, kau itu memang gay!"

Ino meraih handle pintu tapi pergerakannya terhenti karena tiba-tiba saja Sai mencengkram pergelangan tangannya.