My Sexy Hime [ SlOW UPDATE ]

[20]

Naruto © Masashi Kishimoto

My Sexy Hime © Rikka Chiime / Giaa RiChii

Pairing : Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata

Genre : Romance/Drama/Hurt

Rated : M

Warning : AU, Typo, OOC, EYD

Bila gak suka cerita ini, jangan dibaca, tekan saja tombol Back nya... [ 🔙 ]
Bagi yang masih lanjut baca...

[ ⤵ ]

■
■
■

Happy Reading

■
■
■

Sasuke menatap bangunan di hadapannya, rumah tradisional milik keluarga Hyuuga. Sudah lama pria itu tidak kesini. Begitu Sasuke datang dia disambut dengan senyum ramah Itachi dan Hanabi.

Hanabi mengantar kakak iparnya ke kamar ayahnya lalu gadis itu pergi. Ketika Sasuke berdiri di depan pintu kamar yang terbuka dia melihat ayah mertuanya duduk bersandar sambil mengusap foto Hinata. Terlihat kesedihan dari wajahnya.

"Otousan, boleh saya masuk?"

Hiashi meletakkan foto itu kembali di meja, tanpa melihat menantunya, "Masuklah, sudah lama kita tidak bicara."

Sasuke duduk di sebelah ayah mertuanya, hanya ada keheningan untuk beberapa menit. Sejak Hinata terpuruk karena pelecehan yang dialaminya, Hiashi terkena serangan jantung kesehatannya menurun drastis, kesedihan paruh baya itu pun harus ditambah berkali lipat setelah mengetahui hilangnya Hinata. Tapi beruntung ada Hanabi dan Itachi yang selalu menyemangatinya, hingga kondisi Hiashi berangsur membaik.

"Bagaimana kesehatanmu, Otousan?"

"Aku tidak akan baik-baik saja sebelum putriku pulang. Bawa kembali putriku, kembalikan Hinata padaku, Sasuke."

"Saya berjanji akan membawa Hinata pulang."

"Sepertinya kau belum mengerti maksud pembicaraan ini Sasuke," Hiashi sesekali menatap menantunya, "Aku ingin kau mengembalikan Hinata padaku. Kau sudah gagal melindunginya, cintamu tidak bisa membuat putriku bahagia, putri yang kubesarkan dengan kasih sayang sekarang menderita."

Sasuke terlihat terkejut, apa maksudnya dari pembicaraan ini. Tidak, sebenarnya Sasuke tahu hanya saja dia ingin menyangkalnya.

"Aku telah mendengar banyak hal tentangmu yang membuat putriku selalu menangis. Aku diam hanya demi kebahagiaan Hinata, tapi meski begitu putriku tetap saja menangis. Sebelum kematianku, aku ingin kau membebaskan Hinata. Aku ... Hyuuga Hiashi memohon padamu."

Tangan Sasuke mengepal, sekarang satu orang lagi yang ingin memisahkannya dari Hinata.

"Itu tidak akan pernah terjadi, Otousan! Dengarkan ini baik-baik Hyuuga Hiashi-sama, meski Anda adalah ayahnya Hinata, saya tidak akan pernah melepas Hinata! Tidak ada satu orangpun yang bisa memisahkan kami! Permisi!"

Sasuke menyegerakan pergi dari kamar itu meninggalkan Hiashi sendirian. Hiashi mengambil bingkai foto di meja, menatap foto putri sulungnya.

"Sudah terlambat Sasuke."

.

.

Saat ini kemarahan memenuhi hati pria itu, dia pergi ke taman, bersandar di pohon besar, berusaha meredam amarahnya. Suara langkah kaki yang mendekat membuat Sasuke menyadari kini dirinya tidak sendirian.