"Mereka sudah tidur hyung ?". Tanya RM setelah Jin keluar dari kamar, 15 menit berlalu setelah dokter yang menangani maknae line undur diri. Ketiganya mengalami kelelahan dan demam tinggi, itu pula yang menjadi faktor mimisan yang di alami oleh Jimin karena suhu tubuhnya yang terlampau tinggi. Dan mereka juga disarankan untuk bedrest untuk sementara waktu."He em, baru saja. Hanya saja mimisan Jimin masih belum berhenti, meskipun tidak sebanyak tadi". Lirih Jin sembari menutup pintu
"Beristirahatlah hyung, biar aku saja yang menjaga uri maknae".
Sambung J HOPE"Nanti saja, tidak apa Yoongi masih di dalam. Lanjutkan saja kegiatanmu hoseok ah. Hyung akan membuat bubur untuk mereka". Senyum lembut khas Jin, berlalu meninggalkan keduanya menuju dapur.
"Aku lebih suka mereka berisik, daripada terbaring tidak berdaya seperti ini".
Lirih RM setelah membuka pintu untuk melihat keadaan adiknya, tanpa masuk ke kamar."Aku tahu mereka memang hyperaktif, tapi mengapa harus hari ini. Jin hyung dan Suga hyung pasti sangat lelah setelah kegiatan kemarin dan seharusnya beristirahat, tetapi malah harus mengurus mereka karena sakit". Timpal J HOPE
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Waktu menunjukkan pukul 07.00 malam, gerimis yang sejak pagi menemani tak kunjung berhenti seakan memberikan pertanda akan memeluk semesta semalaman. Dengan udara sejuk yang menusuk, kembali mengingatkan laki laki dengan kulit putih pucat untuk mengecek kondisi ketiga adiknya. Suga terus memandang lamat ketiganya, membenarkan posisi selimut agar mereka tetap hangat seraya mengucap dalam hati 'Cepatlah sembuh, saeng'.
"Mereka belum bangun?". Jin datang dengan 3 mangkuk bubur dan obat-obatan untuk ketiga dongsaengnya, di ikuti oleh RM dan J HOPE.
"Belum hyung, perlu aku bangunkan sekarang?" Jawab Suga
"Nee, mereka harus makan dan minum obat sebelum kembali istirahat". Jin duduk disamping ranjang Jungkook, Suga di samping ranjang Jimin dan J HOPE berada di samping ranjang Taehyung.
Sedangkan RM? Ia hanya memantau sambil diduk di sofa besar yang berada di pojok kamar."Bangun Jiminah". Lirih Suga, sembari menarik selimut dan mengusap lembut kening Jimin.
"Eunghh hyung". Jimin mencoba bangun dengan bertumpu pada tangan Suga dan satu tangannya setia memegangi kepalanya, kemudian menoleh kesebelah kanan dimana kedua ranjang adik kecilnya berada. "Mereka belum bangun hyung?" Sambungnya.
"Sebentar lagi, ayo buka mulutmu dan makan". Singkat Suga.
Mendengar penuturan Suga, Jimin kembali menunduk sedih. Rupanya hyungnya masih marah akan perbuatannya pagi tadi.Tak berselang lama, Taehyung juga bangun berkat J HOPE, duduk dengan anteng kemudian makan tanpa perlawanan.
"Bangun Jungkook". Singkat Jin
"Hyung...". Dengan suara serak khas bangun tidurnya
"Buka mulutmu dan cepatlah makan". Singkat Jin, sebenarnya ia tidak tega mengacuhkan dongsaengnya dengan keadaan seperti ini, tapi mereka harus tetap diberikan pelajaran bukan?
"Hyung, aku minta maaf atas kesalahan hari ini, a-aku... "
"Tidak ada yang ingin mendengar ceritamu Jungkook". Potong Jin sebelum Jungkook menyelesaikan ucapannya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEAVEN JOURNEY
Random"Dunia hanya mengetahui bahwa ketiganya adalah sosok yang sempurna, tanpa tahu mereka sudah terlampau sering merindu bebas kakinya menjelajah semesta". ~ Jin Hyung "Mereka berisik, tapi dunia akan kesepian tanpa tawanya dan itu tidak asik". ~Suga...