🌼10. FIGHT🌼

1.5K 120 11
                                    

"Kookie, mau duduk bersama hyung?". Tanya Jimin setelah mendudukkan diri, seraya membawa hoodie ke atas pangkuannya.

Ya, saat ini mereka tengah melakukan penerbangan ke kota Frenziu.** Tentunya mereka akan menghadiri beberapa acara dan pagelaran musik yang diselenggarakan oleh kota tersebut.

"Hyung, Kookie duduk di samping hyung ya?". Namun Jungkook hanya berlalu, tanpa menggubris pertanyaan yang terlontar dari mulut mungil seorang Park Jimin, malah ia menyapa dan bertanya kepada Suga.

Mendengar itu, Jimin mengulum bibirnya rapat dan tersenyum tipis. Netranya bersibobrok dengan Suga yang kini juga memberikan tatapan yang sulit diartikan.

"Hmm". Jawab Suga dengan terus menatap ke arah Jimin

"Tae, duduklah disini". Sambung Jimin ketika kini melihat Taehyung berjalan disamping kursinya.

Namun Taehyung semakin memperlebar langkahnya mendekat ke kursi dimana J HOPE duduk, seolah menulikan telinganya akan pertanyaan Jimin.
Ya begitulah sikap kedua adik dalam squad maknae linenya dalam 3 hari terakhir, kedua 'bayi' bangtan itu mengacuhkan dan tidak mau berbicara dengan dirinya.

Jimin menundukkan kepala seraya mencengkram kuat tangan mungil yang terbungkus lipatan hoodie, mata bulan sabitnya berkaca. Lagi-lagi hatinya seolah tersayat pisau tajam yang dibubui pula dengan percikan air garam. Sakit sekali, sungguh demi apapun, dirinya tidak akan sanggup jika harus berjauhan dengan Jungkook dan Taehyung, mereka berdua adalah dunianya.

Meskipun ia tahu, bahwa tidak akan ada asap tanpa adanya api. Jimin sadar, bahwa semua ini bermula dari dirinya sendiri.

"Tidurlah, perjalanan masih panjang". Jin mendudukkan diri disamping Jimin, membawa dengan lembut kepala Jimin ke pundaknya dan memberikan usapan terbaik yang ia punya.

Jimin yang awalnya terkejut, perlahan mulai nyaman. Menelusupkan diri ke dalam perpotongan leher Jin, kemudian meracau entah apa yang ia katakan Seokjinpun tidak tahu. Ia hanya tersenyum tipis, Jimin suka sekali menelusupkan dirinya seperti itu, acap kali ditanya jawabannya akan selalu sama, 'aku suka, semua hyung punya wangi yang berbeda, dan itu membuatku nyaman'.

Setelah hampir 6 jam terbang di udara dan menyapa indahnya semesta, kini mereka telah tiba di bandara internasional kota Frenziu**, disambut dengan kilatan flash para wartawan dan reporter pun serbuan dari para fans.

Belajar dari pengalaman, kini hyung line BTS berada tepat di depan dan di belakang maknae line, mereka tidak ingin 'kecolongan' lagi seperti sebelumnya. Contohnya Suga, tingkat posesifnya bertambah 2x lipat jika sedang berada di tempat terbuka dan kawasan publik. Bahkan ia baru saja mengira seorang staff wanita, sebagai seorang sasaeng. Cepat-cepat ia menarik lengan Jimin untuk berlindung dibelakangnya, sesaat setelah wanita tersebut melangkah untuk mempersempit jarak. Padahal, ia hanya ingin memberikan arahan agar mereka cepat keluar dari bandara.

Waktu menunjukkan pukul 16.00, Seluruh member BTS telah sampai di tempat acara tersebut berlangsung. Pertama, mereka akan melakukan konfrensi pers mengenai kegiatan BTS selama berada di kota Frenziu** sebelum melakukan performence.

Sejak pertamakali menginjakkan kaki, pandangan Jimin tidak lepas dari Jungkook. RM yang duduk di antara keduanya turut memperhatikan Jimin yang terus menatap 'rindu' kepada si bungsu. Alih-alih terbalaskan, tokoh utama memberikan balasan yang lagi-lagi mengecewakan. Jungkook terus berupaya agar tidak bertemu pandang dengan Jimin.

"Tidak apa, percayalah semua akan baik-baik saja". Ucap RM sambil menepuk kecil kepala Jimin, sebelum beranjak pergi setelah mengakhiri konfrensi.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

THE HEAVEN JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang