"Anak-anak sudah di kamarnya?". Tanya Seokjin sesaat setelah RM dan J HOPE masuk ke dalam studio"Sudah, tapi aku rasa ada yang berbeda dengan Jimin dan Jungkook". Sahut RM
"Berbeda seperti apa maksudmu?". Suga yang kini menyahut
"Ada binar ketakutan dalam mata Jimin, Taehyung juga ketakutan. Tapi milik Jimin berbeda, ada rasa takut yang lebih spesifik. Seperti....
Takut kehilangan". Setelah memberikan jeda dalam ucapnya, RM kembali menata kembali kalimatnya
"Dan apa hyung tahu, sebelum aku menutup pintu aku sempat melihat Jungkook menatap jauh keluar jendela. Karena mungkin ia merasa di perhatikan, ia menoleh ke arahku. Kemudian aku tersenyum seperti biasa, tapi yang mengejutkan adalah tidak ada binar embun cerah matanya ketika itu, tidak ada senyum manis miliknya, yang ada hanya tatapan kosong penuh kebencian seperti....
Saat Jimin kambuh malam itu". RM mencoba menjelaskan serinci mungkin
"Aku tidak tahu apakah kali ini analisisku bisa membantu, aku memikirkan banyak hal di kepalaku saat ini. Dan semua hanya berpusat pada Jimin dan Jungkook, apakah Taehyung bisa di katakan aman kali ini?". Tanya J HOPE
"Belum". Singkat Suga
"Ingin mengatakan sesuatu Yoongi?". Tanya Seokjin
"Aku mencurigai banyak orang, entah ini akan melahirkan fakta baru atau malah mendekat kepada jebakan yang rancu".
"Aku sering memantau Jungkook akhir-akhir ini, ketika ia berdua dengan Jimin. Jimin akan berakhir menangis, aku hanya takut trauma Jimin sudah sedari lama kembali. Dan Jungkook, berhasil mencapai titik tergelapnya".
"Seperti yang kita tahu, Jungkook ketika di luar bukanlah bungsu kita yang manis. Jadi, apa kalian percaya padaku jika ini bermuara pada Jungkook?". Tanya Yoongi
"Jadi hyung menuduh Jungkook?". Tanya RM
"Bukan, bukan begitu maksudku. Aku tidak berbicara pelakunya, tetapi aku berbicara tentang penyebabnya".
"Apa kalian ingat, saat malam Jimin kambuh. Jungkook melarang memanggil dokter Agensi dan meminta Seokjin hyung untuk memanggil dokter yang lain, apa kalian tidak menaruh curiga? (Chapter 18)
"Aku punya firasat yang sama ketika itu, aku juga tidak tau apa alasan Jungkook mengatakan itu". Seokjin menyela
"Apa dokter agensi berkaitan dengan trauma Jimin?, aku pernah mendapati Jimin bergetar luar biasa ketika tangannya mendapat suntik vitamin bulanan dari agensi". Tanya RM
"Mungkin karena ia takut?". Tanya Seokjin
"Aku berani menjamin, tidak ada ketakutan Jimin pada jarum suntik". Tegas Suga
"Atau mungkin ia terlibat dari lahirnya trauma Jimin?". RM kembali bertanya tanya
"Aku curiga dia pelaku". Serempak Suga dan Seokjin, biasanya ketika mereka berdua sepemikiran itu akan benar-benar mendatangkan sesuatu yang baik. Bahkan keduanya kini saling menyelam jauh pada pandangan mereka masing-masing
"Akan ku masukkan dokter ini dalam daftar analisisku". Tegas RM
"Boleh aku bertanya hyung? Darimana hyung tahu kalau Kantong tadi berisi kamera pengintai?". RM kembali bertanya
Suga terdiam cukup lama, apakah ia perlu mengatakan ini dengan jujur atau tidak. Jika bertanya kepada hati nuraninya, saat ini ia belum bisa mempercayai siapapun
"Jungkook memberitahuku". Singkatnya
"Hah, bagaimana bisa?. Bahkan ia tak mengatakan apapun Yoongi-ah". Cecar Seokjin
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEAVEN JOURNEY
Random"Dunia hanya mengetahui bahwa ketiganya adalah sosok yang sempurna, tanpa tahu mereka sudah terlampau sering merindu bebas kakinya menjelajah semesta". ~ Jin Hyung "Mereka berisik, tapi dunia akan kesepian tanpa tawanya dan itu tidak asik". ~Suga...