Gemericik air dari wastafel seolah beradu dengan dentingan jam dinding yang berada di ruangan. Seolah mengiringi nafas pemuda malang yang kini terengah-engah, raganya semakin payah, dan netranya berusaha mengalihkan pandangan ke segala arah. Saat ini, raganya seolah di tarik paksa untuk menjelajah masa, meninggalkan dirinya di situasi sama persis seperti lima tahun lalu, yang bahkan untuk membayangkannya saja ia tidak akan pernah mau."Parasmu semakin ayu Jiminie". Tangan besar itu merayap dari ujung kepala sampai pucuk dagunya
Jari itu bergerak penuh damba, seolah tak mengijinkan seinchi pun wajah itu luput dari jamahnya. Jari itu berhenti bergerak, sesaat setelah sang pemilik raga itu tersentak. Mendekati telinga sambil menutup mulut dengan tangan kirinya, ia berkata
"Meskipun sudah bertahun-tahun lamanya, aku masih ingat betapa manisnya bibir indah ini saat aku pertama kali menyesapnya".Mencondongkan sedikit tubuhnya, laki-laki besar itu menatap raga mungil yang berdiri gemetar di hadapannya, jangan lupakan laki-laki itu juga tengah memasang senyuman meremehkan yang tampak begitu menyeramkan bagi sang lawan. "Tubuhmu juga semakin berisi daripada sebelumnya. Pintar juga saudara-saudaramu yang bodoh itu merawatnya. Atau....
".......,mereka juga pernah menikmati tubuhmu, lebih jauh daripada yang pernah aku lakukan padamu?".
-----------------
TBC🌼I'm Back nih, Sepertinya akhir tahun lalu aku datang menyapa. Semoga kalian tidak marah ya😙
Masih ada yang nungguin cerita ini ngga?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HEAVEN JOURNEY
Random"Dunia hanya mengetahui bahwa ketiganya adalah sosok yang sempurna, tanpa tahu mereka sudah terlampau sering merindu bebas kakinya menjelajah semesta". ~ Jin Hyung "Mereka berisik, tapi dunia akan kesepian tanpa tawanya dan itu tidak asik". ~Suga...