🌼06. HOTEL🌼

1.9K 126 2
                                    

Setelah ketiga maknae line berhasil keluar dari kerumunan fans kemudian pingsan, mereka langsung di bawa ke hotel untuk mendapatkan pertolongan pertama. Mengapa tidak ke rumah sakit?RM mengambil keputusan yang cukup sulit di tengah kepanikannya, Ia tidak ingin rumor buruk disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menjadikan BTS sebagai tokoh utama, apabila melihat mereka berada di rumah sakit setelah penerbangannya untuk world tour konser. Selain itu RM juga tidak ingin membuat para army khawatir, akhirnya ia memutuskan memanggil dokter untuk melakukan pemeriksaan untuk ketiga adiknya di hotel.
Dokter mengatakan, tidak ada luka serius di tubuh ketiganya, hanya luka goresan akibat cakaran. Mereka pingsan karena kurangnya pasokan oksigen dan dehidrasi yang berlebih. Mereka hanya butuh istirahat dan minum vitamin agar cepat kembali pulih.

"Ya gwenchana, apa masih sakit?". Tanya Jin sambil membantu Jimin bangun dari tidurnya, kemudian duduk bersandar di ranjang tempat tidur.

"Aniyo hyung, hanya masih sedikit pusing. Apa mereka belum bangun? Akhh appoo.. " Jawab Jimin sambil nenoleh ke samping kanannya dimana kedua adiknya tidur. Ya, lagi-lagi mereka berada di satu ranjang yang sama. Jimin tidak sengaja mengusap wajahnya, tanpa ia tahu ada garis menjulur kurang lebih 5 cm di pipinya akibat cakaran fans. Tentu itu akan terasa perih, awalnya mungkin ia tidak sadar dan baru terasa sekarang.

"Ssstttt..pasti perih ya, tidak papa pasti akan sembuh dengan segera. Jangan terlalu sering di sentuh". Suga yang sedari tadi berada di sisi Taehyung, turut memberikan perhatian untuk adik-adiknya.

"Hyung.... " Lenguh Taehyung yang menyusul Jimin bangun dari tidurnya, mengerjapkan mata beberapa kali sebelum benar-benar membuka matanya.

"Hyung disini Taehyungie". Sahut semuanya serempak lembut termasuk Jimin.

"Aku takut hyung, mereka menyeramkan. Mereka melukai Kookie dan Jimin hyung, mereka terus mendorong dan menarik bahkan kami terjatuh dan terinjak oleh beberapa dari mereka". Lirih Taehyung sambil memegang tangan Suga yang berada paling dekat dengan dirinya.

"Sssttt tidak papa, jangan takut hyung ada disini". Suga membawa kepala Taehyung dalam pelukannya, mengusap punggungnya perlahan untuk memberikan ketenangan.

"Aku baik-baik saja Taehyungie, lihatlah". Jimin mengatakan itu dengan senyuman terbaiknya untuk mentransfer ketenangan kepada adiknya, dan juga bukti bahwa ia dalam keadaan yang baik.

Mendengar suara hyung mungilnya, Taehyung keluar dari pelukan Suga dan menoleh kesamping, melihat senyuman bulat sabit terpatri apik di wajah sang hyung menularkan senyum bahagia pada dirinya. Namun tidak berselang lama, senyumnya kembali luntur. Ia melihat goresan di pipi Jimin yang dapat dikatan cukup panjang diwajah mungilnya, dan juga si bungsu belum bangun, 'apa dia baik-baik saja, apa masih sakit?' Begitu pikir Taehyung dalam hatinya.
"Tapi kenapa Kookie belum bangun?, apa kakinya masih sakit?" Lirih Taehyung

J HOPE dan RM yang sedari tadi duduk di sofa, bergegas bangkit setelah mendengar ucapan Taehyung. Sepertinya mereka 'kecolongan' lagi, mereka hanya fokus kepada luka cakaran di tubuh maknae line saja tanpa tahu ada luka lain.
RM menarik selimut tebal ketiganya, dan lihat bahkan mereka belum melepaskan sepatu ketiganya astaga, 'panik boleh dong, tapi ya jangan sampai lupa seperti ini juga' dalam hati RM kembali merutuk dirinya sendiri. J HOPE, Suga, dan Jin membantu melepas sepatu maknae line setelahnya. Dan betapa terkejutnya mereka, mendapati bahwa terdapat luka lebam di kaki ketiganya.
"Yakkk, mengapa bisa sampai seperti ini" Teriak Jin yang cukup memekakkan telinga.

"Hyung, pelankan suaramu" Jawab Jimin yang menyadari bahwa bungsu mereka bangun akibat keterkejutannya mendengar suara Jin. Bahkan ia langsung terduduk dengan mata bulatnya, ia terus mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar. Sepertinya nyawanya belum kembali dengan 'utuh'.

THE HEAVEN JOURNEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang