Seylla merebahkan tubuh lelahnya diatas sofa ruang tengah, entah kenapa tiba-tiba kakinya terasa kebas. Dia melihat ke arah kaki nya yang terlihat sedikit bengkak, padahal dia tidak melakukan aktivitas apa-apa disekolah.
Sebenarnya Seylla tahu, salah satu efek dari penyakitnya adalah kakinya membengkak. Walaupun tidak besar tapi tetap saja menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi hari ini terhitung sudah beberapa kali sakitnya itu kambuh.
Dia laga karena sudah memberi tahu yang sebenarnya pada ketiga temannya, tapi dia juga khawatir jika meraka akan bersikap berlebihan seperti tadi.
Pandangannya beralih ke arah kamar sang kakak yang pintu nya masih tertutup rapat, itu berarti Jeffry belum kembali dari kampus nya. Karena merasa sangat lelah, Seylla memilih memejamkan matanya dan berkelana ke alam mimpi.
_oOOo_
Jeffry melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, sebenarnya dia merasa tidak tenang semenjak dikelas tadi. Pasalnya Eza sempat menghubungi nya dan memberi tahu bahwa Seylla sempat kambuh disekolah.
Namun, dia merasa lega ketika anak itu sudah mengantar Seylla sampai di apartemen. Dia juga lega karena tahu, bahwa Seylla sudah memberitahukan pada teman-temannya mengenai kondisi Seylla yang sebenarnya.
Sesampainya di parkiran, Jeffry langsung bergegas menuju lobby dan masuk ke dalam lift menuju unit nya yang berada dilantai sembilan belas.
Hening, itu lah keadaan apartemen nya ketika Jeffry membuka pintunya. Dia berjalan masuk, pandangannya tertuju pada sofa, disana ada Seylla yang sedang tertidur pulas.
Jeffry menghela nafas nya pelan lalu berjalan menghampiri adiknya itu yang sedang berada di pulau mimpi "Seylla, bangun!!"ucap Jeffry seraya menepuk pipi Seylla pelan agar anak itu segera terbangun.
Seylla mengerjap-ngerjapakan matanya pelan dan langsung terduduk ketika melihat Jeffry dihadapannya "Abang udah pulang??"tanya Seylla seraya mengucek kedua matanya.
Jeffry menganggukkan kepalanya "kenapa tidur disini?? Kenapa nggak tidur dikamar aja sih??"
"Seylla ketiduran Bang, tadi lumayan capek disekolah"balas Seylla seraya kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Capek apa sakit??"
Seylla memandang raut wajah sang kakak yang terlihat begitu serius. Ah iya, dia baru ingat bahwa teman-teman nya sudah mengetahui tentang penyakitnya. Pasti salah satu dari mereka bertiga sudah ada yang mengadu kepada Jeffry.
Seylla tersenyum tipis "sakit, tapi dikit doang kok"
"Lo udah minum obatnya??"
Seylla menganggukkan kepalanya pelan "udah kok, tadi sebelum ketiduran"
"Abang"panggil Seylla pada Jeffry saat teringat sesuatu.
"Hm"
"Kok kaki gw agak bengkak ya??"tanya Seylla.
Jeffry bangkit dari duduknya dan langsung memeriksa kedua kaki Seylla. Ternyata memang benar, kaki adiknya itu sedikit bengkak. Dia tahu, ini pasti karena ulah penyakit nya.
"Sakit nggak??"tanya Jeffry.
"Nggak sih..... Cuma tadi agak kebas aja, makanya tiduran disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
dear li'l sister [ On Going ]
Short Story[ FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA ] terkadang manusia hidup seperti air. ya, walaupun harus terjun bebas dari atas tebing dan terbagi menjadi butiran-butiran yang lebih kecil. tapi tak sekali pun ada yang pernah menilai seberapa kuat atau rapuh nya...