Erwin terbangun dari tidurnya nya, kepalanya pusing akibat mabuk semalam. Dia melirik jam yang berada di sudut dinding kamar nya, sudah menunjukkan pukul setengah lima pagi.
Dia terdiam sejenak, mengingat-ingat kejadian tadi malam. Pasti putra dan putri nya itu kebingungan dengan apa yang dia lakukan.
Erwin meraup wajah nya dengan kasar, menyesali segala perbuatan nya. Tapi dia juga bingung, apa yang harus dia katakan kepada kedua anak nya itu. Bagaimana dia menjelaskan tentang masalah nya pada mereka berdua.
Erwin beranjak dari tempat tidur nya dan memutuskan untuk mandi. Dia akan berangkat lebih pagi dari biasanya, mungkin untuk sementara waktu. Dia harus menghindari anak-anak nya terlebih dahulu.
°_*
Jeffry membuka mata nya secara perlahan ketika matahari masuk melalui celah jendela kamar nya. Dia menggeliat sejenak dan membuka ponsel nya, hanya untuk melihat jam, ternyata sudah menunjukkan pukul enam pagi.
Mata nya membulat ketika melihat ada pesan dari Ayah nya.
Bapak Negara
| Jeffry, Ayah ada urusan mendadak di kantor
| Jadi Ayah berangkat duluan ya.Dahinya berkerut kala membaca pesan singkat dari Ayah nya, tidak biasa nya Erwin-Ayah nya itu berangkat sepagi ini. Sepenting apa urusan dikantornya sampai jam segini udah berangkat??
Menurut Jeffry, akhir-akhir ini Ayah nya terlihat sangat aneh.
°_*
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar tiga belas menit yang lalu, tapi Seylla dan ketiga teman nya belum juga beranjak dari bangku nya masing-masing.
"Gimana nih..... Mau main kagak??"tanya Reno pada ke tiga teman nya yang terlihat masih sibuk membereskan buku-buku nya.
"Boleh, udah lama juga gw sama Seylla kagak main basket kan??"Jawab nya "iya nggak Sey??"tanya Jingga pada Seylla.
"Kalo gw sih ayo-ayo aja"ucap Eza.
"Hm, boleh lah"balas Seylla.
Akhirnya, meraka berempat memutuskan untuk bermain basket terlebih dahulu di lapangan basket sekolah nya. Dulu, hampir setiap pulang sekolah meraka bermain dahulu. Tapi akhir-akhir ini meraka jarang bermain karena banyak nya tugas yang harus meraka kerjakan.
Apalagi Jingga yang notabene adalah anggota OSIS sekolah, dia sedang sibuk karena sebentar lagi masa jabatan dia akan digantikan oleh adik kelas nya.
"Hah.... Hah... Hah.... Capek banget hah.... Gila...."
Seylla duduk meluruskan kaki nya dan mengatur nafas nya yang memburu. seperti nya karena sudah lama tidak bermain basket, jadi bermain sebentar saja tubuh nya sudah sangat lelah.
"Lemes amat Lo Sey, baru main bentar juga"ucap Reno yang masih asik mendribble bola dan memasukan bola itu kedalam ring bersama dengan Eza dan juga Jingga.
"Mulut Lo kurang ajar ye, No. Ayo lawan gw, one by one!!"
Seylla yang tidak terima dengan omongan Reno akhirnya berdiri dan bermain lagi. Meraka bermain sampai sore, setelah merasa cukup lelah meraka memutuskan untuk berhenti dan pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
dear li'l sister [ On Going ]
Cerita Pendek[ FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA ] terkadang manusia hidup seperti air. ya, walaupun harus terjun bebas dari atas tebing dan terbagi menjadi butiran-butiran yang lebih kecil. tapi tak sekali pun ada yang pernah menilai seberapa kuat atau rapuh nya...