🍁15🍁

126 15 0
                                    

Seylla memandang langit malam yang gelap lewat balkon kamarnya. Berbeda dengan malam sebelum nya, langit malam ini tampak mendung sehingga bulan dan bintang yang biasanya menghiasi semesta itu tidak tampak sama sekali.

Entah sudah berapa kali dia menghela nafas nya. Seylla masih mencoba berfikir dengan apa yang baru saja dia ketahui. Dia sakit, kenapa disaat dia  berusaha menjadi tameng untuk kakaknya, dia malah di beri sakit seperti ini.

Seylla tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan sang kakak saat ini.

"Bunda..... Seylla sakit kayak Bunda, Bun"ucap Seylla sangat pelan seraya memandang langit mendung di atas sana.

"Tapi Seylla pengen sembuh..... biar nggak bikin Abang khawatir terus"

"Maafin Seylla, ya. Seylla selalu bilang Seylla pengen ketemu Bunda sama Ayah. Seylla selalu bilang pengen nyusul kalian, tapi sekarang Seylla takut"

"Gimana kalo sekarang Seylla beneran nyusul kalian?? Seylla nggak bisa bayangin nanti Abang gimana, dia bakal hidup sendirian. Pasti Bang Jeffry takut kan??"

"Seylla nggak mau bikin Abang takut, Bunda.... Ayah...."

Seylla masih saja terus berbicara sendiri, banyak sekali kekhawatiran yang Seylla rasakan saat ini.

Tanpa Seylla sadari, Jeffry mendengarkan semua omongan sang adik dari balik pintu yang menghubungkan kamar Seylla dengan balkon nya.

Adik nya memang seperti itu, banyak kesedihan yang dia rasakan, tapi dia memendam semuanya sendiri dan selalu berusaha bersikap tegar dihadapannya.

"Seylla"

Seylla yang merasa dipanggil otomatis menoleh ke arah pintu pembatas kamar dan balkonnya "Hm"

"Udah malem, masuk. Nanti masuk angin lagi"ucap Jeffry santai, berlaga tidak tahu apa yang baru saja dia dengar.

"Sekarang bukan masuk angin lagi Bang. Emang udah sakit"balas Seylla asal.

"Ya makanya.... Udah tau lagi sakit malah nongkrong disitu, sini masuk"

Seylla menurut, dia berjalan menyusul sang kakak yang sudah berada didalam kamar nya. Merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.

"Seylla, kamu mau kasih tau ini sama temen-temen kamu kan??"tanya Jeffry serius.

"Sey nggak tau Bang, Seylla takut nya bikin meraka khawatir"

"Justru meraka bakal lebih khawatir kalo liat kamu kenapa-kenapa, tapi mereka nggak tau apa yang sebenarnya terjadi sama kamu"

"Jadi Lo pengen gw kenapa-kenapa gitu?!!"balas Seylla ketus seraya menatap tajam sang kakak.

Memutar bola matanya malas "nggak gitu juga konsep nya Jubaedah"ucap Jeffry seraya menarik pelan hidung mancung milik Seylla "kan jaga-jaga aja, Abang nggak bisa selalu disamping kamu. Abang takut kalo kamu sakit, Abang juga takut kalo kamu sampe drop lagi"sambung Jeffry menjelaskan.

"Kamu pinter sembunyiin semuanya, makanya Abang nggak bisa tenang"

Mengalihkan pandangannya kearah yang lain "nanti deh tunggu watu yang tepat"

Jeffry tersenyum tipis "Abang tau semua ini nggak mudah buat kamu, makanya jangan pendem semuanya sendiri ya?? Bagi semua nya sama Abang"ucap Jeffry yang diangguki oleh Seylla sebagai jawaban.

_oOOo_

Jeffry memasukan asal semua buku-buku nya kedalam tas kuliah nya, pagi ini dia sedikit agak kesiangan. Padahal dia harus berangkat lebih awal dari biasanya karena ada tugas deadline pagi.

dear li'l sister [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang