sesampainya di ruang pribadi Arka,Cila duduk di sofa dengan paksaan dari Arka.
"duduk" perintah Arka
"gak usah bandel ya,diem disini" lanjut nya tak lama Arka mengambil air minum untuk Cila dan langsung memberikan nya."makasih" ucap Cila setelah menelan habis air mineral diberikan Arka
"kenapa bisa kayak gitu tadi?" tanya Arka serius seraya duduk disamping Cila
"nggak papa" jawab Cila singkat"kenapa?" tanya Arka lagi
Cila hanya diam dan tak ada niatan untuk menjawab
"ck! gue nanya Cila!" Arka melihat tajam Cila
"nggak papa" jawab Cila kesal dan Arka pun jengah dengan sikap Cila" masuk keruangan itu,ganti baju elo"ucap Arka seraya menunjuk sebuah pintu lalu bersandar di sofa dan menutup mata
" gak nerima penolakan,baju nya pake yang ada aja" lanjut Arka seakan tau kalau Cila ingin bicaraCila berdiri lalu masuk keruangan tersebut dan benar saja itu seperti kamar tidur. Cila menghampiri lemari dan mengambil sembarang pakaian disana.
Tidak perlu waktu lama berganti baju bersih,Cila mengambil jaket Arka tadi dan keluar dari kamar lalu menghampiri Arka yang masih memejamkan mata nya.
"udah" ucap Cila
"mau makan gak?" Arka membuka mata dan membenarkan posisi duduk
"nggak" ucap Cila
"masih marah sama gue?" tanya Arka
"...""sini duduk"perintah Arka dan Cila menurut
"beneran nggak mau makan?"
"iya" jawab Cila lagi
"biasanya suka makan,lo lagi diet?"
"nggak"
"terus kenapa gak mau makan?"
Cila melihat tajam Arka sedangkan Arka juga melihat Cila dengan biasa saja"nggak mau aja" jawab Cila seraya memalingkan wajah
"malu ya bilang laper?" tanya Arka lagi
"nggak"
"bilang aja nggak usah jaim" ledek Arka
"ck! Arka ihhh ngeselin, dibilang nggak mau ya nggak mau" kesal Cila sampai menangis akhirnya"daritadi kek marahnya tapi jangan sampe nangis juga kalii jadi makin bersalah gue" ucap Arka mengusap air mata Cila
"ohhh jadi daritadi mau buat aku marah gitu?" sesenggukan Cila tak bisa dihindari
"nggak-nggak gitu maksudnya" bantah Arka" gue gak tau mau gimana lagi selain buat lo marah"
"kalo gak kayak tadi pasti bakal canggung" sambung Arka
"terserah" ucap Cila meredakan sesenggukan nya"Cil kali ini serius,gue mau kita ngobrol" pinta Arka,Cila tak merespon
"gue mau minta maaf sama elo"
"kemarin udah minta maaf" sahut Cila
"tapi gue belum puas atas jawaban elo dan gue juga ngerasa harus kasih tau alasan gue bilang kayak gitu kenapa""terus kamu mau nya gimana? nggak usah dimaafin? mau aku marah-marah?"
"maybe seperti itu,karna gue emang salah"
"lo bisa mukul gue,caci maki gue,mau teriak kalo gue jahat terserah gakpapa" sambung Arka lalu menghadap Cila
" gimana? jangan kayak kemarin hmm?""tapi aku nggak mau" tanpa disadari Cila menahan air mata nya lagi agar tidak jatuh
" aku beneran udah maafin kamu,aku tau mungkin emosi kamu lagi nggak stabil saat itu. tapi emang kata-kata kamu buat aku sakit hati dan marah" Sambung Cila menatap Arka
" yeah,i know. makasih udah maafin gue Cil" Arka menunduk"kenapa kamu bisa semarah itu kalo aku si anak baru? " tanya Cila dan
Arka menegakkan kepala nya lalu melihat mata Cila dengan banyak arti"karna bener apa yang lo bilang,nggak masuk akal emang tapi itu yang gue rasain. sejak anak baru masuk dan muncul gosip-gosip soal Ayah dan anak baru itu,emosi gue jadi gak stabil. gue males sekolah,males belajar karna selalu ditanyain sama murid lain soal Ayah"
" gue juga bingung kenapa bisa ada anak baru kelas 12 di sekolah yang ketat peraturan kayak disini. Ayah lagi diluar kota beberapa minggu ini jadi gak bisa tanya langsung dan kemarin juga Bunda lagi desak gue terus tambah deh pusing gue" jelas Arka
"sorry sekali lagi Cila" sambung Arka melihat manik mata Cila dengan penyesalan"Bunda desak kamu apa?" tanya Cila lagi
"Bunda desak gue ya buat nya---" hampir saja Arka mengatakan kalau Bunda menyuruh dia mencari keluarga Cila namun tidak dilaksanakan nanti tambah kesalahpahaman
"mmm ada pokoknya" ralat Arka secepat mungkin"bohong kamu" Cila tidak percaya
"sok tau banget sih" Arka tak terima
"emang beneran kok kamu bohong keliatan dari mata kamu"
"tambah ngeselin lo" ucap Arka
" terserah aku ""ehh bentar,Aku? daritadi lo pake aku-kamu?" heran Arka
"iya emang kenapa?" manggut Cila dan mengalihkan pandangan ke penjuru ruangan
"Cil? jangan pake aku-kamu kalo disekolah. bukan ,jangan pake sebutan itu sama seumuran" ujar Arka
"kenapa emangnya? aku takut nanti gak sopan ke orang" Cila menatap Arka" yaudah kalo gitu sama gue aja ke orang lain jangan pake panggilan itu"
"aku emang belum biasa pake gue-elo ,tapi sama ghea udah bisa sih"
"inget ya nggak usah pake lagi,kalo takut gak sopan liat-liat orang nya"
"terus kalo sama kamu? bukannya kita seumuran ya? " tanya Cila melihat Arka" gakpapa kalo sama gue yang penting jangan ke anak lain terutama cowok"
" kasih aku alasan yang jelas Arka,kenapa?" tanya Cila lagi bertepatan pintu terbuka yang menampakkan Zafran juga Raka"wih wihh ada yang seru nih" seru Raka
"ada masalah?" tanya Zafran
"aku mau ke kelas" Ucap Cila pelan layaknya bisikan pada Arka
"apa? gak denger"Arka memang tak fokus sejak sahabatnya masuk ruangan"aku mau ke kelas" ulang Cila
" ngapain?" tanya Zafran
" iya ngapain ? KBM udah bubar tenang aja" sahut Raka
"hah? tas ak- ""pulang sama gue,kita ambil tas dulu" Arka langsung menarik tangan Cila
"kalian jangan lupa kunci kalo mau pulang" sambung nya
"Arka ihhh.. Arka lepasin..." kesal Cila
"diem kenapa?!" ucap Arka" tapi tangan aku sakit Ka!" Arka yang sedari tadi berjalan di depan seraya menarik tangan Cila akhirnya berhenti
"maaf" Arka melepas genggaman tangan nya
"yaudah sana ambil tas nya" lanjutnya
"iya"Cila pergi mengambil tas nya dikelas yang berseberangan dengan kelas Arka. sampai dikelas Cila heran kenapa akhir-akhir ini sering pulang cepat apa karna hari ini mau hujan? terlihat awan menggelap.
"alasan macam apa itu Cila? bodoh sekali" batin Cila seraya memakai jaketnya dan topi
" lama banget kamu" Ucap seseorang di depan pintu yang tak lain adalah Arka. Cila terkejut karna suara dan ucapan Arka yang memanggil nya dengan 'kamu' karna dia tidak pernah mendengar itu sebelumnya." emangnya aku suruh kamu tunggu?"
kesal Cila karna ucapan Arka daritadi ketus pada nya
"cepetan mau hujan ntar macet" tak mau kalah dengan Cila,Arka ikut kesal
"ini udah selesai,cowok gak sabaran banget"
"cewek lambat banget"
"ngeselin" gumam Cila"bentar, kunci mobil? aihh ketinggalan . Kamu turun duluan lewat pintu belakang aja biar cepet,aku mau ambil kunci dulu" perintah Arka lalu meninggalkan Cila
" siapa juga yang mau dianter sama cowok ngeselin kayak kamu" gumam Cila dan menuruni anak tangga sendirianSekolah sudah sepi sekali karna memang hari ini tidak ada kegiatan tambahan lain,Cila seperti biasa tanpa disuruh Arka tadi pun akan menuju pintu belakang.
Suasana yang berbeda dirasakan Cila saat ini,entah kenapa seperti ada yang memantau nya. ditambah pencahayaan yang kurang karna langit sudah menghitam pekat,Cila menghiraukan ketakutan nya.
Cila mengatur nafas tenang seraya berjalan ke arah pintu. namun sekelebat cahaya kilat dari langit membuatnya berhenti tidak mampu menahan ketakutan lagi.
Angin mulai riuh menerbangkan dedauan dan membuat pintu tertutup kencang. Cila menutup mata rapat dan tangan nya menutup telinga yang sudah sangat berisik dengan piikirannya.
" mama cila takut" bisik Cila pelan seraya terduduk lemas
"nona manis ternyata kembali" ucap seseorang dengan suara berat secara tiba-tiba dan mengejutkan Cila
"jangan ganggu aku"Cila masih masih menutup mata
"buka mata nya nona,kenapa kau masih hidup hah?!"
"jangan ganggu aku!" ucap Cila lagi namun kini sudah bertatapan dengan orang tersebutTapi yang Cila lakukan hal salah karna orang tersebut menyeringai mengerikan,Cila memaksakan tubuhnya berdiri dan ingin berlari keluar pintu. itu tidak terjadi sebab orang dengan pakaian serba hitam itu menarik Cila sampai jatuh sebelum Cila berlari.
"CILA!!"
Haloo sobat😅
maaf ya update lamaaaa
enjoy gak baca nya?
hehehehe
see u next chapter
☘🌿🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE : Cila & Arka [ ON GOING ]
ChickLitHalo Semuanya🤗 Terima kasih telah klik disini👌 : : : : Sinopsis♤ Sepasang sahabat yang sedari kecil selalu bersama suka maupun duka.Saling melidungi,menyayangi,berbagi cerita. Kerikil-kerikil kecil sering menghalangi jalinan persahabatan tersebut...