CHAPTER 9

36 2 0
                                    

Arka pov

"Morning semua" ucap Ayah yang baru saja bergabung di meja makan

" morning ayah" jawab gue,Bunda,dan
Anna kompak

Seperti biasa sarapan keluarga di setiap paginya sebelum berangkat aktivitas menjadi kewajiban .

Setelah selesai sarapan,gue langsung beranjak pergi dan nggak lupa untuk pamit sama Ayah Bunda tentunya.

Hari ini nggak nganter Anna karna Ayah nggak ada jadwal meeting pagi. Jadi bisa santai ngendarain motor kesayangan gue.
Saat gue baru masuk gerbang bersamaan dengan suara pertanda kegiatan belajar dimulai,gue langsung ke parkiran motor dan lanjut menuju kelas.

Sepanjang koridor dari lantai satu sampe lantai dua yang gue lewatin pasti ada aja murid cewek yang nyapa, gue tentu hanya pasang muka datar dan cuek. Nggak ada yang gue taksir selama hidup gue,kecuali... ehm

Sampai di kelas gue langsung masuk dan ternyata guru belum ada,gue bingung nggak biasanya guru belum masuk.

"Lu telat bangun ya Dan?" Tanya Zafran

Gue yg baru mendarat di kursi pun hanya menggeleng,

"Jadi kenapa lu telat ??" Tanya zafran lagi

"Lagi pengen telat " jawabku singkat

"Buset dah ,enak bener yak jadi anak pemilik sekolah" celetuk Raka yang baru gabung

"Guru kemana??" Tanya gue

"Guru-guru ada rapat untuk penilaian pertengahan semester" jawab Dheo tanpa menoleh karna sedang menonton pertandingan taekwondo di smartphone nya dan gue hanya mengangguk-ngangguk kepala

Gue liat seisi kelas yang lagi beraktivitas masing-masing tak terkecuali sahabat gue, Zafran dan Raka yang mabar game sedangkan Dheo masih setia dengan pertandingan taekwondo.

Gue menghela nafas asal,gue mikir waktu cepet banget sekarang aja udah mau persiapan penilaian lagi. Padahal gue ngerasa baru kemarin ajaran tahun baru .

Dan juga selama 2 bulan ini gue belum nemuin sahabat kecil gue. Waktu itu sahabat gue semangat bener mau bantu,tapi apa yang gue bilang terjadi kan. Kita nggak bisa nyari dia karna sedang di tahap akhir sekolah dan pasti sibuk banget.

Gue nggak nyalahin mereka karna gue juga nggak terlalu mencari dia. Sahabat gue juga ngerasa bersalah sama gue,mereka bilang kalo ada waktu pasti bantu gue . Mereka juga belum tau muka dia sebab gue lupa dimana foto masa kecil gue.

Untuk saat ini akan fokus belajar dan kalo bisa lupain dia. Tapi gimana bisa lupain kalo Bunda desak gue nyari dia. Bodo amat lah

"Woy ngapa lu?" Heran Dheo ngeliat gue

"Emang kenapa??" Gue balik tanya

"Eh koplak gue nanya,muka lu tuh dari tadi kek orang frustasi " kesal Dheo,gue cuma diem

"Lo pusing karna penilaian nanti Dan??" Tanya Zafran mematikan ponsel miliknya

"Nggak" jawab gue singkat

"Terus kenapa?" Celetuk Raka
"Yaa nggak papa" jawab gue yang membuat mereka kesal

"Kapan sih lu jadi orang yang sama Dan" kesal Raka gregetan sama gue

"Kantin yuk" ajak gue cuek seraya beranjak keluar kelas dan Sahabat-Sahabat gue pun ngintilin gue.

Emang belum waktunya istirahat jadi kantin masih sepi,dan gue bareng sahabat gue pun cuma duduk-duduk, sesekali ada murid yang ke kantin untuk beli makanan atau minuman.

Saat gue lagi ngobrol sama sahabat gue,terdengar pecahan benda jatuh di lantai dan kompak kami menoleh ke sumber suara yang ternyata dari depan stan makanan

Posisi duduk gue saat ini membelakangi stan tersebut dan gue hanya menoleh sekilas,dari ujung mata yang gue lihat ada 2 cewek ralat bibi penjaga stan gabung jadi 3 orang.

Bukan masalah serius jadi gue nggak peduli begitupun sahabat gue. Tapi gue masih dengar permintaan maaf dari salah satu 3 orang itu yang ngerasa bersalah .

Gue lanjut ngobrol sama yang lain bahas pertandingan Dheo 2 bulan lagi
" apa lo gak capek yo? ikut turnamen terus padahal baru 1 bulan lalu lo menang" ucap gue
" gakpapa lah itung-itung masa terakhir gue disini"
" yaa asal belaj—" gue berhenti ngomong dan reflek melihat orang yang baru aja lewat disamping gue sebab aroma parfume nya.

Orang itu terlihat terburu-buru,gue berusaha fokus lihat wajahnya karna dia pakai hoodie dan kupluknya menghalangi pandangan tapi terlambat gue nggak bisa lihat dia.

Dan gue nggak sadar dari tadi Zafran manggil - manggil gue
" hah? Kenapa? " jawab gue tak fokus

" lu yang kenapa Ka? Tumben banget ngeliat cewek segitunya" celetuk Raka

"Kalian liat muka cewek tadi?" Tanya gue,mereka kompak menggelengkan kepala

"Cuma kecium parfum nya aja,wanginya semerbak" ucap Dheo

"Emang iya?" Celetuk Zafran
"Kalo ada hidung dipergunakan dengan baik ya Ran jangan jadi figuran aja" saut Dheo

"Seger banget wangi die" sambung Raka

Sahabat gue ribut sedangkan gue masih berpikir cewek tadi nggak mungkin dia kan?

" wangi apaan sih gue kagak kecium beneran dah" kesal Zafran

"Ntar gue mikir dulu," ucap Dheo
"Lama lo mikir ,wanginya kek lemon-lemon gitu. Bener nggak Ka?" Tanya Raka,gue diam dan mereka kayaknya mulai sadar akan sesuatu dan membuat kami saling lempar pandangan

"Beneran dia??" Tanya Dheo perlahan,
gue berusaha untuk biasa aja

" nggak mungkin dia " jawab gue

" kalo beneran dia gimana Ka?" Tanya Raka
" bodo amat " jawab gue cuek

" kenapa jadi gue yang kesel ya gess? " tutur Raka

Rasa penasaran gue berakhir ketika bel istirahat berbunyi berganti rasa lapar karna sahabat gue nggak berhenti nanya.

----

2 minggu kemudian

Penilaian tengah semester udah berakhir kemarin dulu, dan hari ini waktu belajar cukup senggang karna pra-penilaian.

Dan tentang cewek di kantin waktu itu ,gue bener nggak mungkin dia disekolah gue. Dan kalaupun itu dia ngapain dia muncul setelah hilang kayak di telen bumi?. Lah gue kenapa marah marah sendiri ya?

Nah iya,berhubung besok weekend gue mau ajak sahabat gue jalan ajalah tapi dari tadi gue nggak liat keberadaan mereka. Jadi gue nelfon Zafran

...
" dimana??"
" ...."
"Oke otw" jawab gue seraya berdiri keluar kelas

Sampai di Rooftop gue langsung duduk menghampiri mereka yang asik main game

" Kalian daritadi nggak masuk kelas?" Tanya gue dan mereka kompak mengangguk karna fokus bermain game

"Kenapa?" Tanya gue lagi
"Karna kita tau nggak ada guru di kelas" jawab Dheo

"Kok kalian bisa tau?" Tanya gue lagi
Dan membuat mereka menatap gue tajam

Dan gue hanya mengedikkan bahu dengan tanpa dosa, gue sering ngusilin mereka kalo lagi main game dan pastinya selalu dapet balasan dari mereka.

" Kita kan cenayang" ujar Raka asal

" Garing lo Rak" ucap Gue

" besok keluar kuy" ajak gue

"...." mereka diem aja masih fokus main

"Gue traktir " lanjut gue

"Hayok atuh"
"Kuyykuyy"
"Gass gue mah" kompak mereka mematikan ponsel masing-masing dan berseteru karna mau kemana besok

Jurus jitu gue ketika gue usah pusing dari aktivitas hari-hari dan gue butuh refreshing.

......






































HAI GUYS
I AM COMEBACK
MAAF LAMA UPDATE READERS
CHAPTER NYA SEGINI DULU YAHH
SEMOGA KALIAN NGGAK BOSEN
Maaf juga banyak typo nya
BYEEE....
HAPPY READING NEXT CHAPTER

CHANGE : Cila & Arka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang