CHAPTER 5

42 2 0
                                    

sinar matahari menerobos masuk melalui jendela ruangan ini yang membuat gue membuka mata . gue bingung karna seingat gue semalam masih di hutan tapi sekarang gue terbaring di sebuah kamar yang kecil hanya ada kasur dan lemari kecil dpojok ruangan

" dimana cowok itu?" gue beranjak dari tempat tidur seraya memperhatikan ruangan ini

"ehh udah bangun? kebetulan,nihh makan dulu. elo dari kemarin belum makan kan?" cowok tersebut tiba- tiba datang dan menawarkan sebungkus nasi dan secangkir minum

"kok kita bisa disini? " tanya gue sambil duduk di kasur kembali

"elo kemarin pingsan,jadi gue bawa ke rumah gue. makan gih, elo pingsan lama banget bikin gue cemas aja. " jawab cowok itu

"emang iya ya?" tanya gue lagi

"iyalah,ini udah 1 hari elo pingsan. dan sekarang udah jam 1 siang" jelas cowok tersebut

gue mulai membuka nasi bungkus lalu memakan nya dengan sendok yang di sodorkan cowok tersebut. gue berhenti makan karna cowok tersebut memperhatikan gue lama,gue sedikit canggung dengan keadaan seperti itu

"ka.. ka,kakak udah makan?" tanya gue gugup

"kakak?" tanya dia balik

"gue nggak tau nama elo dan keliatan nya elo lebih tua dari gue. " terang gue

dia senyum yang menurut gue itu manis
" bener juga ya. kita belum kenalan, gue udah makan tenang aja. nama gue Reza,seperti yang elo tau gue anak tunggal Pak Jo,umur gue 5 tahun lebih tua dari elo." jelas kak Reza sama Gue

gue hanya melongo dengan penjelasan kak Reza itu,berarti gue nggak salah denger saat dia lihat Pak Jo dihabisi dengan brutal

"elo nggak usah perkenalan karna gue udah tau" ujar kak Reza

" kakak udah nangis?" tanya gue lagi

"hah? kenapa?" kak Reza tanya balik

"kakak nggak sedih Pak Jo ninggalin kakak? kakak nggak marah dengan pembunuhnya? harusnya kakak nangis karna itu seperti gue. dan juga apa kakak nggak marah sama gue?" jawab gue

kak Reza diam saat gue bicara gitu,gue lihat raut muka nya berubah.

"apa itu semua bisa kembaliin orangtua kita? " tanya kak Reza dengan sendu

gue bingung mau jawab apa,akhirnya gue jawab " setidaknya itu bisa jadi luapan emosi kita kak,gue minta kakak jangan pendam itu semua"

dan akhirnya kak Reza nangis karna gue bicara gitu,gue menghampiri dia dan memeluknya

"boleh gue anggap elo kakak ?karna gue udah nggak ada keluarga lagi disini" izin gue

kak Reza melepas pelukan gue
"boleh,asal elo nggak pake elo-gue lagi. " jawab kak Reza dengan suara serak

"loh kenapa?" tanya gue

"itu nggak sopan Cila,elo itu masih kecil. oke??" pinta kak Reza

"oke deh" jawab gue eh jawab aku

flashback off

xxxXXXxxx


Cila pov

Hari ini aku ada janji dengan kak Reza, kita akan bertemu di cafe langganan kami. aku sudah besiap untuk pergi tapi bel apartemen ku berbunyi,setelah aku lihat dilayar monitor ternyata itu kak Reza. aku membuka pintu dan bertanya

"kenapa kesini kak? bukannya di cafe ya?" tanya gue seraya melihat pergerakan kak Reza menuju sofa

"nggak jadi,disini aja. kakak mau ngomongin sesuatu yang pribadi sama kamu ." jawab kak Reza

CHANGE : Cila & Arka [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang