Semester Baru ᶜᴴᴬᴾᵀᴱᴿ 02

984 43 0
                                    

Bianca menelan ludahnya dengan serat tapi dirinya tidak bisa keluar begitu saja dari kelas Dosen yang satu ini karena di mata kuliahnya bahasa inggris juga termasuk mata kuliah yang penting. Bayangkan saja kalau bahasa inggrisnya jelek bisa bisa nanti dia tidak lulus.

"Ba..baik Pak...saya buat makalah saja" ucap Bianca.

"Baguslah, bagi siapa saja yang terlambat di mata kuliah saya atau tidak serius mengikuti pelajaran saya silahkan keluar. Sudah siap kan? Kita langsung saja mempelajari materinya" ucap Abimana yang kemudian menerangkan bab pertama dari buku panduan bahasa inggris miliknya.

Bianca memperhatikan dosen barunya dia seperti pernah melihat lelaki itu atau mungkin mirip dengan seseorang. Namun Bianca mencoba melupakannya saja tidak penting juga mengingatnya.

"Sekian kuliah dari saya untuk hari ini, sampai bertemu di hari Senin...dan kamu yang berada dipojok jangan lupa tugasnya 100 halaman temanya bebas," ucap Abimana yang kemudian pergi meninggalkan ruang kuliahnya.

"Iya Pak." Balas Bianca dengan kesalnya.

"Yang sabar ya Bian" ucap Kiara.

"Iya sih udah aku bilang kalau semalam nggak bisa tidur. "ucap Bianca.

"Mikirin apa hemm? Atau kamu sedang merindukan orangtuamu, Buang saja gengsi kamu Bian, kamu bisa mengalah dan pulang lebih dulu."ucap Kiara.

"Atau lagi ngelamunin Pak Abi ya, eeeitt jangan macam-macam ya, Pak Abi itu milik aku" sahut Winda.

"Benar Bian, lagipula udah setahun nggak mungkin juga kan kamu mau di jodohkan lagi, bukankah kamu sudah mendengar kalau adikmu yang menikah dengan pria yang dijodohkan denganmu."ucap Kiara.

"Hemmm, aku belum berani untuk pulang, masih mengumpulkan keberanian. Lapar kekantin yukk, belum sarapan tadi."ucap Bianca yang kini berdiri lalu melangkahkan kakinya untuk menuju kantin.

"Ayoo, Bian kamu masih butuh pekerjaan part time nggak? Abang aku nyari buat ngurusin Kafenya. katanya dia ada kerjaan di luar kota selama tiga bulan kayaknya kan lumayan dari pada ditutup."ucap Kiara.

"Ya masih dong Ra, uangku udah menipis lagi, habis bayar kuliah dan kontrakan uang jadi model freelance kemarin."ucap Bianca.

"Berarti mau kan?" tanya Kiara.
"Ya tentu saja, apalagi menghasilkan cuan begini."ucap Bianca.

"Aku gabung boleh, bosen kalau dirumah nggak ada kerjaan."ucap Winda.

"Kita urus bertiga bagaimana, nanti hasilnya kita bagi 4 sama Abang Lo Ra," ucap Bianca.

"Oke...nanti gue bilang sama Abang gue."balas Kiara.

Ketiga perempuan itu kini sudah berada di Kantin, Bianca memang punya wajah jutek tapi jangan salah dibalik kejutekannya ini dia wanita mandiri juga manja Apalagi kalau mengejar pria sudah pasti dia begitu agresif tapi untuk orang yang benar-benar dicintainya aja namun sayang cintanya juga pernah bertepuk sebelah tangan dan akhirnya dia berhenti mengejar cinta laki-laki sekarang dirinya harus fokus untuk menyelesaikam kuliahnya.

"Bian, Nanti sore keluar yuk temani aku ya," ucap Winda.

"Kemana?" balas Bianca.

"Kopi darat, mau mastiin aja sih benar nggak yang dia katakan, ayolah, gue traktir makan," ucap Winda.

"Jangan mau Bian, nanti lo ditinggal lagi kayak waktu itu."ucap Kiara.

"Itu sumpah gue ada urusan mendesak" balas Winda yang memperlihatkan puppy eyesnya.

Apartemen Green Garden.
Abimana baru saja sampai di apartemen rumahnya dan disana dirinya disambut oleh anak perempuan berumur 5 tahun tentu saja tidak sendirian, karena disana ada pengasuhnya.

ᴍᴇɴɢᴇᴊᴀʀ ᴄɪɴᴛᴀ, ᴘᴀᴋ ᴅᴏsᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang