Setelah Bianca selesai melakukan konsultasi dengan Dosen pembimbingnya, kini Bianca dan kedua sahabatnya telah berada di kafe yang berada di depan kampusnya. Sejak tadi Winda memperhatikan Bianca yang terlihat berbeda, cara jalannya aja beda. Tapi untuk berbicara di kafe juga tidak mungkin karena disana ada banyak mahasiswi dari berbagai fakultas. Winda dan Kiara mengajak Bianca untuk pulang ke kostnya saja.
"Jadi kamu juga tidak tinggal disini?" Tanya Kiara.
"Tidak, sebenarnya aku sudah menikah, kalian ingat kan waktu liburan semester kemarin aku pulang mendadak dan juga begitu lama" ucap Bianca.
"Ya, jangan bilang kamu di jodohkan" balas Kiara.
"Aku pulang karena Ayah sakit itupun atas permintaan Bunda, didalam perjalanan menuju Jakarta, ada pria yang berniat jahat padaku tanpa aku duga Pak Abi menolongku dan yah kami duduk bersebelahan sampai di Jakarta ternyata Pak Abi kesana juga dengan tujuan yang sama menemui Ayahku, Liana dan suaminya yang menjemput kamu dan disitulah aku tahu jika Pak Abi itu adalah pria yang akan di jodohkan denganku dulu namun karena menyelamatkan nama baik keluargaku Pak Abi menikahi adikku meskipun hanya tiga bulan saja dan akhirnya mereka bercerai" jelas Bianca.
"Jadi benar ya kalau Pak Abi itu duda" ucap Kiara.
"Ya begitulah, Ayahku yang merasa umurnya tidak banyak lagi meminta Abimana untuk menikahi aku, Pak Abi tidak menolak tapi menerimanya dan aku, aku tidak bisa menolak permintaan terakhir Ayahku" ucap Bianca.
"Udah tahu dia bekas adik kamu tapi kenapa kamu terima jadi suami kamu," ucap Winda.
"Namanya naik ranjang dong, Bian apa kamu tidak merasa ternganggu nih Pak Abi dan adik kamu pernah menikah sudah pasti mereka begituan kan ya, masak iya sama adik sendiri sekarang sama kakaknya" ucap Kiara yang entah pemikirannya dari mana.
"Benar Bian, kamu kok ya terima aja sih, dan lagi jalan kamu aneh begitu seperti habis diperawanin saja" ucap Winda mengingat jalan Bianca yang tidak biasa.
"Memang diperawanin kan? Gue juga nggak bodoh-bodoh amat tentang begituan" ucap Kiara."Pak Abi itu memang duda, tapi masih perjaka, kalian apaaan sih" ucap Bianca.
"Hah kok bisa tiga bulan menikah tidak ngapa-ngapain sih, lah lo sama Pak Abimana berarti udah nikah tiga bulanan juga kan ya, kok tahu kalau Pak Abimana masih perjaka" ucap Winda penasaran.
"Liana pernah mengatakannya sendiri, Pak Abi juga mengatakan sejujurnya tanpa ada yang di tutupi tentang statusnya" ucap Bianca.
"Kok jadi ngebelain Pak Abi sih, eh dikasih apa loh sama beliau, kalau cuma ucapan nggak jaminan deh Win, pasti Bian udah diicip tuh semalam, that night it's first time maybe" ucap Kiara.
"Ah tuh kan benar, ada banyak tanda begitu...astaga Pak Abi ganas juga ya, hadew kok aku jadi bayangin Pak Abi lagi lahap itu choco chips kamu ya, gimana rasanya Bian pasti merem melek kamu dapat service dari Pak Abi, awhhh sakit Bian" ucap Winda yang dengan lancangnya tadi menyingkap menarik paksa cardigan yang dikenakan Bianca. Karena Bianca itu hanya menggunakan dress tanpa lengan dan memperlihatkan bahu putihnya.
"Dasar mesum ya" balas Bianca dengan wajah merahnya.
Wajah Bianca udah merah padam karena digoda Winda dan juga Kiara, sahabatnya ini heboh banget saat tahu jika dirinya telah menikah dengan Abimana yang notabene adalah Dosen galak, namun tampan udah begitu jenius lagi.
"Sepertinya gue harus lupain Pak Abi deh, Bilang sama Suami kamu Bian, kalau ada kembarannya gue mau dong dijadiin istri" ucap Winda.
"Ngaco kamu Win, suami gue ya hanya satu lah, ya harus masak kamu mau jadi pelakor sih" ucap Bianca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴇɴɢᴇᴊᴀʀ ᴄɪɴᴛᴀ, ᴘᴀᴋ ᴅᴏsᴇɴ
RomantizmDuda Series #3 ʙɪᴀɴᴄᴀ ᴀᴢᴀʜʀᴀ ᴍᴀʟɪᴋ Mahasiswi semester 7 di Universitas Negeri yang berada di Jogjakarta harus berjuang untuk bisa lulus tepat waktu, namun dirinya sama sekali tidak menyangka jika dipertemukan kembali dengan pria yang bahkan tidak pe...