Mau coba ᶜᴴᴬᴾᵀᴱᴿ 12

1.1K 17 0
                                    

Abimana menghela nafas dan kini duduk menyamping untuk mengahadap istrinya, meskipun dirinya tidak cinta dengan wanita yang kini berstatus sebagai istri dan juga mahasiswinya itu kini hanya bisa menghela nafas.
"Saya hanya cium keningnya sehabis Ijab Kabul terjadi, melakukan hal itu? Tidak pernah sama sekali, ada lagi  yang ingin kamu tanyakan?" Tanya Abimana.
"Nggak ada hanya memastikan saja Pak, eh Mas " balas Bianca.
"Atau mau coba lagi? Nggak keberatan saya mengulang seperti malam itu" ucap Abimana.
"Ckkk mesum" ujar Bianca.
"Mesum? Sepertinya kamu belum pernah baca ya Kalau kebutuhan yang satu itu adalah Hak saya, memang saya tidak akan memaksa kamu, tapi cepat atau lambat kamu harus memberikan hak saya" ucap Abimana.

Ide gila mulai nyangkut di otak cantik Bianca, lihat saja walaupun dia tidak memakai pakaian yang seksi namun wanita itu tiba-tiba duduk dipangkuan suaminya dengan mengalungkan kedua tangannya keleher dengan ucapan yang tentu saja membuat Abimana geleng-gelemg kepala.
"Bagaimana kalau pak Abi bantu saya lulus dengan cepat atau mungkin kasih tahu saya soal ujian yang akan datang, saya bisa loh Pak kasih Hak Bapak loh nanti asalkan bapak bantu saya" ucap Bianca dengan mengedipkan sebelah matanya, istrinya ini kenapa mendadak agresif sekali tapi apa ceritanya Bianca mau barter begitu.
"Astagfirullahaladzim, saya bisa kasih bimbingan kamu untuk mengerjakan skripsi tapi kalau untuk mmeberitahukan soal ujian ya nggak bisa, lebih baik kamu remidial daripada harus berbuat curang Bian, soal Hak saya, saya bisa menunggu sampai kita benar-benar siap untuk melangkah ke hal yang lebih intim" ucap Abimana dengan santainya.
"Pak Abi, hah kok nggak mempan sih aku godain kayak begitu, Pak Abi normal kan?" Ucap Bianca.
"Kamu pikir saya ini pria seperti apa? Kamu boleh membuktikannya sendiri saya normal atau tidak" ucap Abimana smirknya.

Bianca berusaha turun dari pangkuan Abimana, rasanya malu sekali tapi dirinya juga penasaran dengan Abimana yang terlalu kaku itu. Bianca kemudian duduk disamping Abimana yang berada di pojok lalu mengambil remote tv dan mengganti channel yang dia inginkan.
"Saya baru lihat berita, itu kamu astagfirullahaladzim " ucap Abimana saat melihat kiss scene di drama yang dilihat istrinya.
"Pembelajaran pak, sebelum nanti kita praktek" ucap Bianca yang kini tersenyum.
"Langsung praktek aja, dari pada nonton begituan, matikan saja" ucap Abimana yang langsung merebut remote TV dan memencet tombol power.
"Bapak kok gitu sih" balas Bianca dengan kesal.
"Tidur saja, besok sudah mulai masuk semester awal atau kamu mau saya tidurin aja" ucap Abimana yang tidak bisa dibantah, ancaman Abimana memang sangat ampuh.

***
Hari ini semua mahasiswa dan mahasiswi memulai tahun ajaran baru, termasuk Bianca yang kini sudah memasuki semester akhir, memang hanya beberapa sks saja tapi dirinya juga pasti akan sibuk nanti untuk mengurusi skripsinya. Bianca ada kelas pagi ini, untungnya dia bukan tipe wanita yang susah untuk bangun pagi.
"Berangkat bareng saya saja, disini cukup sulit untuk mendapatkan kendaraan umum" ucap Abimana.
"Udah tahu disini susah nyari kendaraan umum Pak, tapi kenapa milih tinggal di Apartemen ini" cibir Bianca.
"Karena lokasinya yang strategis, dekat dengan kantor dan juga tidak terlalu jauh dari kampus, lebih privat" balas Abimana.
"Ini Non Bian, makanannya semoga suka ya, simbok nggak bisa masak yang ala-ala kafe begitu" ucap Mbok Asih.
"Ini, udah cukup kok mbok, gara-gara Pak Abi sih semalam kan aku jadi nggak bisa tidur nyenyak mana badan aku sakit semua" ucap Bianca yang mendesah kesal, sedangkan Mbok Asih yang mendengar ucapan Bianca, tentu saja wanita itu kini terkikik geli melihat pasangan suami istri yang belum genap dua bulan ini.
"Itu juga karena kamu sendiri, kalau nggak nantangin saya juga nggak akan kecapean kamu" balas Abimana yang tidak mau kalah.
"Ehemmm, masih pagi Non, Den Bima, urusan ranjang nanti malam aja lagi bahasnya ya" ucap Mbok Asih.
"Hah, Simbok juga makan ya jangan hanya liatin kita makan" ucap Bianca yang lebih memilih untuk tidak menanggapi ucapan Mbok Asih.
"Simbok nanti aja Non" balas Mbok Asih.
"Jangan sungkan ya Mbok" sahut Abimana yang tentu saja dia melihat Mbok Asih yang kini sedang tersenyum penuh arti, sepertinya Mbok Asih ini salah paham tentang apa yang Bian dan Abimana bicarakan tadi.

ᴍᴇɴɢᴇᴊᴀʀ ᴄɪɴᴛᴀ, ᴘᴀᴋ ᴅᴏsᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang