Bianca menyeka keringatnya begitu dia terbangun ya dirinya baru saja bermimpi buruk. Seorang pria membekap-nya dan membawanya ke tempat sepi lalu seseorang menolongnya tanpa tahu identitasnya bahkan sang pelaku itu berhasil melarikan diri, kejadian itu menyisakan trauma bagi dirinya. Dirinya tidak sendirian melainkan ada satu korban lagi tentu saja Bianca tidak mengenalnya. Bianca segera menyingkap selimutnya dan berlari ke kamar mandi setelah dia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 6. Bianca dengan cepat ber-wudhu lalu melaksanakan shalat dua rakaat setelahnya baru dirinya membersihkan dirinya. Untung saja ditasnya selalu ada mukena yang selalu dia bawa. Bianca keluar dari kamarnya untuk melihat situasi di luar sana, tentu saja aman jadi Bianca segera pergi mengambil bajunya dengan santai dan dengan secepat kilat dia membawanya masuk kedalam kamarnya dan segera berganti baju.
Begitu sudah diap dan merapikan kamarnya, Bianca keluar dari kamarnya tepat saat ada seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba masuk ke Apartemen milik Abimana.
"Mbak ini siapa ya? Kok bisa masuk kedalam Apartemen Pak Bima? Selingkuhannya ya? Pagi-pagi udah keramas aja habis ngapain semalam sama Pak Bima? Astagfirullahaladzim, mbak pasti yang godain kan?" Tanya wanita paruh baya saat melihat penampilan Bianca.
"Loh Bibi ini yang siapa? Ya bisalah kan Pak Abi yang bawa saya kesini, bukanlah enak aja, nggak ngapa-ngapain ya Bi, jangan nuduh orang sembarangan!" ucap Bianca kesal.
Cklek pintu terbuka memperlihatkan Abimana yang kini menatap Mbok Asih dan Bianca yang sepertinya saling tuduh menuduh.
"Jangan bicara kasar begitu dengan Mbok Asih, Mbok ini Bianca mahasiswa saya yang kebetulan tidak bisa pulang ke kos karena hujan badai semalam, dan dengan terpaksa saya bawa kesini" jelas Abimana yang membuat Bianca melongo, kenapa juga si Bibi ini tidak memberitahunya kalau beliau ini ART di apartemen Abimana.
"Ya maaf Pak, saya nggak bisa menahan diri dong kalau dituduh macam-macam, bayangkan saja aku keramas saja udah dituduh si Bibi berbuat gila sama Pak Abi, saya ini bukan penganut seks bebas ya, jangan nuduh sembarangan, walaupun kelakuan saya begini juga saya ini masih perawan ya" ucap Bianca yang menjelaskan sekalian agar mbok Asih itu tidak berfikir yang iya-iya, sekalian saja dia ucapkan unek-uneknya.
"Benar ya Pak Bima, Maaf ya mbak habisnya kan penampilan si mbaknya begini jadi ya bagaimana tidak salah paham, Pak Bima ini kan juga pria dewasa yang kalau singanya bangun dari tidurnya juga berbahaya, saya kedapur dulu ya Mbak maaf sekali lagi, Pak Bima" ucap Mbok Asih.
"Ya Mbok, saya cuma nolongin aja daripada dikira gelandangan terus ditangkap satpol PP nanti, udah rapi kan jadi silahkan pulang sendiri" ucap Abimana.
"Jahat banget ya mulut bapak ini, Nggak nawari saya makan dulu Pak, minimal sarapan gitu" ucap Bianca.
"Jadi nglunjak ya kamu, terserah kamu saja, saya harus membangunkan putri kecilku dulu" balas Abimana.
"Kenapa bapak yang urus, Ibunya kemana Pak? "Ucap Bianca yang masih di didengar oleh Abimana.
"Bukan urusan kamu!" Ucap Abimana dengan dinginnya dan berjalan kekamarnya untuk membangunkan Keisya.
Bianca memang tidak langsung pulang, nanggung juga kalau pulang dirinya pulang sekarang setidaknya dapat sarapan gratis gitu biar lebih hemat. Bianca datang ke dapur dimana Mbok Asih sedang membuatkan sarapan untuk Abimana dan Keisya.
"Selamat pagi Bi," sapa Bianca.
"Panggil saja simbok, mbak" balas Mbok Asih.
"Maaf ya mbok untuk yang tadi pagi, namanya juga syok, ah iya saya boleh kan sarapan disini bisa hemat nanti saya ini anak kost" ucap Bianca.
"Yang penting Bapak udah ngijinin nggak apa-apa Mbak" ucap Mbok Asih.
"Simbok tenang aja, biar nanti Bian yang hadapi, Mbok itu benar ya Pak Abi udah punya anak tapi kalau punya anak harusnya udah nikah dong ya, saya lihat nggak ada foto pernikahan atau mungkin nikahnya diam-diam jadi foto pernikahannya diumpetin dikamarnya" ucap Bianca yang penasaran dengan status dosennya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴇɴɢᴇᴊᴀʀ ᴄɪɴᴛᴀ, ᴘᴀᴋ ᴅᴏsᴇɴ
RomanceDuda Series #3 ʙɪᴀɴᴄᴀ ᴀᴢᴀʜʀᴀ ᴍᴀʟɪᴋ Mahasiswi semester 7 di Universitas Negeri yang berada di Jogjakarta harus berjuang untuk bisa lulus tepat waktu, namun dirinya sama sekali tidak menyangka jika dipertemukan kembali dengan pria yang bahkan tidak pe...