Abimana memang tidak memberikan paperbag yang berisi kue itu untuk istrinya, namun dia mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna merah.
"Untukmu Bian" ucap Abimana.
"Untukku?" Tanya Bian.
"Hemmm, terimakasih Mas, cupp" ucap Bianca yang kemudian membuka kota beludru yang berisi kalung emas putih dengan bertahtakan berlian, terlihat disana tulisan brand terkenal. Bianca bahkan mencium kilat bibir suaminya, baginya kali ini sikap suaminya ini sungguh begitu romantis.Kedua Sahabatnya masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dosen yang terkenal galak, tegas dan dingin di berbagai fakultas itu kini bersikap lembut dengan Bianca.
"Cubit gue Ra, sepertinya gue sedang mimpi" ucap Winda.
"Lo nggak mimpi Win, ini memang Pak Dosen itu" balas Kiara.
"Jadi pengen nikah nih gue, masih adakah cowok seperti Pak Abi ini ya, eh anjir itu si Bianca main cium cium aja, masih ad kita juga" ucap Winda.
"Biarin syirik aja loh" balas Bianca.
"Ehemmm, kalian bisa buka itu paperbagnya didalam juga ada sesuatu buat kalian, yang satu berikan untuk istri saya ya, terimakasih ya telah menjaga istri saya selama ini" balas Abimana dengan tulus.
"Saya ini masih nggak nyangka aja kalau Bapak ini ternyata suami Bian, padahal diawal-awal masuk ke kelas kami ada aura permusuhan kan ya, IWatch terbaru Pak? Alhamdulillah rejeki ini mah, lah terus yang satu ini untuk siapa Pak?" ucap Winda yang melihat ada dua IWatch.
"Berikan sahabat kamu yang satunya itu, saya nggak tahu namanya yang cowok sendiri" ucap Abimana.
"Maksud Mas Abi ini Megan, kamu baik banget sih Mas, nggak salah memang ya buat trik mengejar Cinta Pak Dosen" ucap Bianca dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Nyenengin hati istri nggak apa-apa kan ya, anggap saja balasan dari tadi malam dimana kamu juga nyenengin saya" balas Abimana yang membuat wajah Bianca memerah.
"Hah" balas Bianca.
"Kita pergi ya Pak, ini udah pukul 5 lebih, Pak Abi baik banget Bian, nggak nyangka ternyata Pak Abi cukup manis" ucap winda.
"Jaga sahabat kami ya Pak," balas Kiara.
"Btw terimakasih ya Pak hadiahnya, sering-sering berbagi sama kami, oh iya Pak kalau Bapak punya kembaran atau mungkin butuh istri kedua saya siap jadi madu Bapak" ucap Winda.
"Jangan nglunjak lo Win, suami gue ini jangan diembat juga" balas Bianca.
"Ayo pulang Win, jangan ngajak Bian berantem udah panas dia, bisa digigit nanti kamu, kami pamit ya Pak, Bi...assalamualaikum" balas Kiara yang kini menarik Bianca.
"Walaikumsalam" balas Abimana.Bianca menutup pintu kamarnya, disana Abimana memperhatikan istrinya yang masih menekuk wajahnya, mungkin dia kesal karena Winda menggoda suaminya tadi.
"Udah jangan cemberut begitu, Winda itu hanya bercanda pasti" ucap Abimana.
"Tapi ya kayak niat banget buat rebut Bapak dari saya" balas Bianca.
"Tadi aja manggilnya udah lancar panggil Mas, sekarang kok balik lagi jadi Bapak, duduk sini" ucap Abimana yang menyuruh Bianca untuk duduk disampingnya.
"Tadi itu yang balas chat bapak ,Winda bukan aku ya Pak, yang ngegodain juga bukan aku" ucap Bianca.
"Winda? Dia tahu kalau kita semalam..." ucap Abimana yang menghentikan ucapannya.
"Ya tahulah Pak, jalan saya aneh gitu dan yah begitu deh diinterogasi saya, mau nggak mau ya harus bilang yang sebenarnya" ucap Bianca.
"Pulang yukk, mau mampir kemana" tawar Abimana.
"Bisa mampir dulu di Resto dulu, Bian laper" ucap Bianca.
"Bukannya udah makan ya" tanya Abimana.
"Itukan tadi makan siang" balas Bianca
"Sekarang masih sakit nggak? Kalau iya sebaiknya ke dokter aja ya" ucap Abimana.
"Nggak mau ke dokter, malu dong masak iya habis begituan trus periksa ke dokter kalau nggak men nanti baru ke dokter nggak apa-apa pak" ucap Bianca.
"Ya kan saya cuma tanya Bian, takutnya kenapa-napa" balas Abimana.
"Don't worry Pak, it's ok namanya juga pertama kali" balas bianca.
"Ya tentu saja" balas Bianca yang kini mengekor di belakang Abimana, jalannya sepelan siput sekarang maklum aja masih sedikit sakit.***
Bianca kini sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santainya lalu dirinya tentunya keduanya sudah mandi terlebih dulu. Bian sudah mengerjakan skripsinya di kost-nya tadi. Abimana kini menghampiri Bianca, lalu duduk disamping istrinya.
"Nggak ngurung diri di ruang kerja lagi Pak" ucap Bianca.
"Ngapain disana, udah saya selesaikan tadi di kantor, saya lebih suka ngurung kamu dikamar" balas Abimana yang kini mengambil remote dan akan menggantinya.
"Apaan sih Pak, jangan diganti Pak, lagi seru ini" balas Bianca.
"Saya mau lihat berita" ucap Abimana.
"Lah saya maunya nonton drama Pak, bapak ngalah dong" balas Bianca.
"Lihat berita itu menambah wawasan Bian, sedangkan apa yang kamu lihat itu nggak ada manfaatnya" ucap Abimana.
"Ya manfaat Pak, buktinya saya bisa ngimbangin permainan Bapak semalam" balas Bianca entah sadar atau tidak.
"Oh jadi begitu ya, sini saya ajarin" ucap Abimana yang kini meletakkan remotenya dan memilih untuk berbaring dipangkuan Bianca.
"Eh bapak mau ngapain sih?" Ucap Bianca kesal karena kegiatannya terganggu.
"Nolak suami itu dosan Bian, jadi sebaiknya kamu diam dan nikmati saja" ucap Abimana yang kemudian menyingkap atasan Bianca.
"Ehh apaan sih, awhhh...shhhh Pak ini kok hmpp" ucap Abimana yang mulutnya aktif di choco chips Bianca.Bianca merasa kecolongan dan berusaha menarik dadanya, beberapa kali Bianca memukul lengan Abimana, namun tetap saja pria dewasa itu tidak mudah melepaskannya. Lalu dengan cepat jemari cantik Bianca mulai menjepit hidung Abimana, dan karena tidak bisa nafas Abimana melepaskannya Choco chips istrinya.
"Sakit tahu Pak, " ucap Bianca dengan protes.
"Hehehe, Bian boleh ya...saya pengen nih" ucap Abimana.
"Yah Bapak gimana sih? Kalau saya hamil gimana dong" tanya Bianca.
"Lah memang kenapa? Ada suaminya juga kan jadi tidak masalah, saya kan juga sengaja ingin buat kamu cepat hamil" balas Abimana.
"Saya belum pengin hamil Pak" balas Bianca.
"Saya maunya kamu secepatnya hamil Bian, Mengertilah posisi saya setelah kamu hamil anak kita nanti, saat itu juga saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk melakukan apa yang tidak kamu sukai dan lagi saya tidak akan menyentuh kamu, itu janji saya" ucap Abimana.
"Kenapa? Apa Pak Abi akan meninggalkan saya setelah saya melahirkan anak kita" tanya Bianca menatap heran suaminya.
"Bukan begitu" balas Abimana.
"Lalu gimana Pak, bilangnya yang jelas dong" kesal Bianca.
"Bisa kita mulai sekarang, besok juga kamu tidak ada jadwal kan? Ayolah Bian" bujuk Abimana.
"Saya juga tidak bisa nolak kan Pak, sampai subuh saya bisa dilaknat Allah nanti, saya jalan sendiri aja Pak" ucap Bianca namun dirinya seolah sudah melayang, astaga memang seperti yang dia katakan suaminya kini mendadak menjadi Singa kelaparan.***
Bianca masih bergelung dengan selimutnya, sedangkan Abimana kini sudah memakai setelan kerjanya, ya pagi ini dirinya ada kelas di Fakultasnya sendiri. Abimana juga menyuruh Mbok Asih untuk memasakkan makanan sehat untuk istrinya, bahkan menyuruh Mbok Asih untuk tidak membangunkan Bianca.Pukul 8 Bianca sudah membuka matanya, dilihatnya di samping ranjangnya dia tidak menemukan Abimana. Bianca melihat jika waktu sudah menunjukkan pukul 8 itu artinya suaminya sudah berangkat kerja.
"Apa suamiku itu tidak kelelahan hah, tidur jam 3 pagi pukul 5 bangun untuk mandi lalu shalat Subuh rilanjut dengan joging" ucap Bianca yang mulai menyibak selimutnya dan juga kini berjalan kekamar mandi untuk mencuci muka.Bianca menatap dirinya di cermin besar, astaga apa ini banyak sekali kissmarkanya, udah fix nggak lama lagi aku mengandung kalau Pak Abi selalu begini. Bianca keluar dari kamarnya, disana disambut oleh Mbok Asih.
"Eh si Non udah bangun, simbok udah buatin makanan untuk sarapan Non, maaf ya Simbok nggak bangunin tadi, Den Bima tadi yang nyuruh" ucap Mbok Asih.
"Iya nggak apa-apa kok mbok" balas Bianca.
"Ini diminum Non, buat mulihin tenaganya" ucap Mbok Asih.
"Apaan sih Mbok?" Ucap Bianca dengan wajah merahnya.
"Sudah jangan malu Non, Mbok kan yo pernah muda jadi tahu apa yang terjadi semalam, semoga babynya cepat datang ya Non" balas Mbok Asih.
"Hehehe ya doakan saja mbok" balas Bianca yang menyerah saja, lebih baik segera menikmati makanannya dari pada dirinya digoda terus.Bianca hanya berada dirumahnya dan dirinya mulai bosan, karena merasa lebih baik. Bianca kini memilih untuk pergi ke Cafe sebentar paling tidak selama 4 jam kan dirinya harus berada disana.
The One Architect.
Darren lagi-lagi melihat bosnya yang terlihat begitu bahagia hari ini, dan moment itu dia gunakan untuk meminta kenaikan gaji tentunya. Semenjak menikah darren bisa melihat perubahan sikap Abimana perlahan. Setidaknya jika hanya berdua dengan Darren yang juga teman dekatnya ini pria itu tidak akan membuat dirinya nampak begitu kaku. Ah iya yang tahu status Abimana ini hanya Darren ya.
"Sepertinya habis dapat jatah lagi ini, bahagia benar, Menikah selama hampir 4 bulan ini bagaiamana? Istri lo udah isi belum? Kok diem, Bim lo nggak puasa kan selama ini?" Ucap Darren.
"Apaan sih lo, mau tahu aja urusan rumah tangga orang, gila aja lo, istri gue masih kuliah, ya belumlah, tapi kalau misal hamilnya cepat eh maksudnya dikasihnya cepat juga tidak masalah" ucap Abimana.
"Ya iyalah udah siap lahir batin kan lo, udah pantes juga dipanggil Bapak, lalu gimana kabar mantan istri lo itu" ucap Darren.
"Udah mau punya anak dia, dia baik-baik saja, hubungan kamu baik-baik saja, udah jangan bahas masalah itu lagi, dia hanya masa lalu" ucap Abimana.
"Ya baguslah, bisa berapa ronde kamu? Kamu yakin dia bisa muasin kamu" ucap Darren.
"Lo ngomong apaan sih Ren, udah kerja saja sana atau mau gaji lo gur potong" ucap Abimana.
"Yah kok dipotong sih Bim, niat gue mau ambil hati lo mau minta naik gaji lah ini mah dipotong" balas Abimana.Apartement.
Pukul 5 sore, Abimana sudah sampai di Apartemen, namun Apartemen sepi, istrinya juga tidak ada. Ponsel istrinya juga tidak bisa dihubungi.
"Mbok, tadi Bian pamitan mau kemana gitu nggak mbok?" Tanya Abimana.
"Nggak ada Den, cuma katanya boring terus mau keluar begitu, kalau begitu saya pamit pulang ya Den" ucap Mbok Asih.
"Ya hati-hati ya Mbok," balas Abimana yang kemudian masuk kedalam kamarnya.Abimana sangat kesal sekaligus khawatir, bagaimana istrinya tidak ada dirumah tapi tidak meminta ijin darinya terlebih dulu.
"Pergi aja nggak ijin dulu sama aku? Apa dia tidak tahu kalau aku khawatir" ucap Abimana.Missquinlee, 1 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴍᴇɴɢᴇᴊᴀʀ ᴄɪɴᴛᴀ, ᴘᴀᴋ ᴅᴏsᴇɴ
RomanceDuda Series #3 ʙɪᴀɴᴄᴀ ᴀᴢᴀʜʀᴀ ᴍᴀʟɪᴋ Mahasiswi semester 7 di Universitas Negeri yang berada di Jogjakarta harus berjuang untuk bisa lulus tepat waktu, namun dirinya sama sekali tidak menyangka jika dipertemukan kembali dengan pria yang bahkan tidak pe...