[XII] LELAH.

875 161 18
                                    

Plak!!!

Suara tamparan keras terdengar di seluruh ruangan, Kim Dok-ja yang tertidur memasang Ekspresi ketakutan di wajahnya.

"BODOH! APA KAU TIDAK BISA BERFIKIR?! KENAPA KAU MEMBENTAK NYA SEPERTI ITU?!"

Persephone membentak Sun Wu Kong, matanya berkaca-kaca, jelas dia ketakutan melihat anaknya ketakutan seperti itu.

"... Maafkan aku.. aku benar-benar kehilangan kendali.."
Sun Wu Kong menunduk, dia membenamkan kepalanya di kedua tangannya.

"Kau terus-menerus kehilangan kendali. Apa kau yakin baik-baik saja? Aku rasa ada yang salah dengan mu."

Yoo Joonghyuk merengut. Dia memalingkan wajahnya dari Kim Dok-ja.

"Aku baik-baik saja. Jonghyuk-ssi, apa kau tidak berfikir untuk pergi?"

Sun Wu Kong berbicara padanya. Nada bicaranya agak sarkas dan ekspresi nya seperti mengejek.

"Cukup. Aku tidak akan menyalahkan siapapun disini. Mau itu kau yang sudah berulang kali mencekiknya hingga tak sadarkan diri. Dan kau," Hades menunjuk Yoo Joonghyuk, "Yang sudah menguntitnya selama 7 tahun."

"Aku tidak akan menyalahkan siapapun. Tapi aku ingin sesuatu dari kalian."

"Kami ingin kalian menjauh dari Kim Dok-ja."

Persephone memotong pembicaraan Hades, ekspresi nya keras seakan tidak menerima penolakan dari siapapun.

Hades mengangguk, dia setuju dengan ucapan istrinya. Berbeda dengan Yoo Sangah dan yang lainnya, ekspresi mereka menjadi gelap.
Ekspresi tidak terima jelas terukir di wajah mereka.

"Apa maksudmu? Menjauh dari Kim Dok-ja? Apa-apaan itu? Apakah kau bercanda?"

Han Sooyoung bertanya sambil menatap Hades dan Persephone. Dia jelas tidak terima dengan apa yang dia dengar.

Hades dan Persephone saling memandang.ereka berjalan ke arah ruangan Kim Dok-ja. Ketika mereka mengucapkan, "Kemari." Suasana seketika hening.

Derap langkah terdengar menggema di seluruh lorong. Orang-orang terdiam, Hades dan Persephone saling memandang kemudian berbalik masuk ke ruangan Kim Dok-ja.

"Kalian diam disini. Jaga ruangan ini, jangan sampai ada seorangpun yang masuk."

Persephone memerintahkan mereka untuk diam menjaga pintu, para perawat dan pasien rumah sakit itu saling memandang dan berbisik.

Yoo Joonghyuk terdiam. Dia mengepalkan tinjunya dan mencegat Persephone dan Hades. "Apa ini? Yang menyelamatkan nya kami, bukan kalian. Apa maksudmu memerintah kami untuk menjauhi Kim Dok-ja? Siapa kamu seenaknya seperti itu kepada kami?"

Hades dan Persephone saling memandang, mereka menatap Yoo Joonghyuk dengan tatapan tajam.

"Siapa kami? Kami walinya. Lalu siapa kalian berani mengurung, mengunci dan memperlakukan Kim Dok-ja seperti itu?"

Yoo Joonghyuk terdiam. Han Sooyoung mengepalkan tangannya, buku-buku jarinya memutih pucat.

"Kami sahabat mereka. Kami yang selalu ada untuk Kim Dok-ja, kapan kalian memerhatikan dia? Saat aku mulai mengenal Kim Dok-ja, dia sedang duduk di bangku SMP saat itu."

Han Sooyoung menjawab mereka. Yoo Sangah dan Lee Seolhwa ikut menimpali.

"Benar, kami satu kelas, bahkan satu kelompok. Tidak ada di antara kami yang tahu bahwa dia punya Orang tua angkat ataupun kakak."

"Kami bertanya padanya, apakah dia punya saudara atau orang tua saat kelulusan di SMP. Kau tahu dia menjawab apa?"

Han Sooyoung terhenti. Dia menundukkan kepalanya dan kemudian menatap mereka berdua.

'Milikku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang