"Gelyoung-ya, tahu dimana telepon genggam ku?"
Kim Dok-ja bertanya, dia kebingungan ketika mengobrak-abrik isi tas nya."Itu.. Hyung, handphone mu di ambil oleh Joonghyuk-ssi.." Lee Gelyoung menjawab dengan agak ragu. Shin Yoosung membenarkan perkataan saudaranya.
"Benar, saat kami kebingungan dengan bagaimana nasib handphone Ahjussi yang sudah benar-benar rusak, Joonghyuk-Ahjussi merebut nya dari kami. Dia bilang dia akan membawanya untuk..."
"Untuk apa?"
Kim Dok-ja bertanya, ekspresi nya benar-benar menyeramkan."Di.. buang? Benar kan, Gelyoung?" Shin Yoosung melirik Lee Gelyoung, dia berusaha mencari pembenaran.
Lee Gelyoung menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu, tapi Ahjussi waktu itu hanya menjawab, 'membuang hal tidak berguna.' saat kami bertanya."
Kim Dok-ja mengerutkan alisnya. Dia berteriak, "YOO JONGHYUK!"
Di ruangan lain, Yoo Joonghyuk yang sedang berdiskusi dengan Aileen dan Lee Seolhwa, berbalik ketika mendengar seseorang meneriakkan nama nya.
"Aileen.. kau mendengar itu?" Yoo Joonghyuk menatap ke arah pintu, dia terlihat kebingungan dengan alisnya yang di tekan.
"Apa? Aku tidak mendengar apa-apa."
Aileen menjawab, dia ikut melihat kearah pintu.
"Joonghyuk-ssi, aku mendengar nya. Aku kira Dokja-ssi meneriaki mu?" Lee Seolhwa meminum teh nya.
Yoo Joonghyuk mengerutkan kening, dia kembali ke posisi semula. "Untuk apa? Sudahlah, lupakan saja, seperti nya itu hanya khayalan kita semata."
Lee Seolhwa menatap ke arah Yoo Joonghyuk, "Tapi aku rasa tidak sesederhana itu."
"Sudahlah, ma—"
BRAKK!!!
"YOO JONGHYUK!" Kim Dok-ja memelototi nya. Garis Vena di dahinya terlihat.
"A-apa.. ada apa?" Yoo Joonghyuk kaget, dia tergagap ketika menjawab teriakan Kim Dok-ja.
Aileen dan Lee Seolhwa saling memandang, mereka terpaku pada satu hal..
KIM DOKJA BISA BERDIRI?!
"KAU KEMANAKAN PONSEL KU?! KAU MEMBUANGNYA?"
Kim Dok-ja berteriak, kekesalannya meledak saat itu juga.Yoo Joonghyuk berkedut, handphone jelek itu? Tentu saja aku membuangnya!
"Itu.."Kim Dok-ja benar-benar sudah tidak sabar, "KAU MEMBUANGNYA, KAN?! DASAR BAJINGAN SIALAN!"
Kim Dok-ja berlari menghampiri nya. Yoo Joonghyuk berdiri dia pergi berlari ke arah yang tidak dapat di gapai Kim Dok-ja.
"D-Dokja! Tolong, tolong berhenti! A-aku minta maaf! Aileen, Seolhwa! Tolong aku!" Yoo Joonghyuk berteriak meminta tolong, dia wajahnya pucat karna panik.
"Dokja-ssi! Berhenti! Aku mohon, tenangkan diri mu!"
Lee Seolhwa berusaha menghentikan Kim Dok-ja yang sedang berusaha menaiki lemari. Wajahnya merah karna amarah."DIAM! Kau Yoo Joonghyuk Bajingan brengsek! Kenapa kau membuang nya?!"
Kim Dok-ja membentak Lee Seolhwa, Lee Seolhwa membeku, dia mundur dan menyerah."Itu sudah jelek! Kim Dok-ja, kenapa kau masih menyimpan hal buruk seperti itu?!"
Yoo Joonghyuk menghindari pukulan Kim Dok-ja. Kim Dok-ja yang mendengar 'hal buruk.' segera terdiam."Hal.. buruk, katamu? Hal buruk, ya?" Kim Dok-ja termenung, dia terdiam cukup lama.
"D-Dokja..?"
Yoo Joonghyuk mengguncang tubuh Kim Dok-ja. Rasa takut segera menghampiri nya ketika melihat Kim Dok-ja yang tiba-tiba terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Milikku'
FanfictionDok-ja merasa hari-hari nya seperti di awasi, tidak, itu bukan sekedar di awasi, namun seperti ada seseorang yang benar-benar mencampuri kehidupan sehari-hari nya. FF orv Kim Dok-ja x ??? hehe, FF pertama saya di sini🥴 yaa jujur, saya hanya seorang...