"Aku mohon, kalian mau, ya?"
Lee Seolhwa membujuk kedua anak yang sangat keras kepala itu."Tapi kami takut merugikan Dokja-hyung."
Lee Gelyoung menjawab dengan tatapan rumit."Itu benar, Noona. Kami hanya takut kami merugikan Dokja-ahjussi."
Shin Yoosung menimpali. Dia menggaruk kepalanya."Tapi kalian tidak akan bertemu dengan Ayah kalian itu. Aku meminta ini karna kami akan memindahkan ayahmu ke ruangan lain. Aku benar-benar tidak ingin para orang-orang itu mendatangi Kim Dok-ja sampai dia benar-benar pulih."
"Kalian lihat, kan? Akhir-akhir ini keadaan nya semakin memburuk."
Lee Seolhwa menjelaskan dengan sabar, dia berharap kedua anak ini mau bekerja sama dengannya.
"Tapi kenapa harus kami?" Shin Yoosung dan Lee Gelyoung bertanya bersamaan. Dahi Lee Seolhwa berkedut, dia tidak menyangka jika kedua anak ini sama keras kepala nya dengan Kim Dok-ja.
Terlalu banyak bertanya. Ini terlalu mirip dengan Dokja-ssi.
"Kalian bertanya kenapa? Apa kalian berdua tidak mengerti? Oh ayolah, aku meminta kalian karna hanya dengan kalian berdua Dokja-ssi mau berbicara. Dia harus memiliki setidaknya dua teman untuk berbicara."
"Aku lebih percaya pada kalian berdua dari pada orang dewasa itu."
Lee Seolhwa memijat dahinya. Dia sakit kepala karna menghadapi dua orang anak yang keras kepala.
"Kalian tidak sendiri, ada Lee Jihye yang akan ikut dengan kalian."
Kedua anak itu saling memandang, mereka akhirnya mengangguk setuju.
"Bagus!"
***
"Apa kau bersedia? Aku berharap kau akan ikut bersama kami."
Aileen meminum kopi di hadapannya."Aku bersedia. Aku berjanji menjaga rahasia itu."
Lee Jihye menatap nya. Jelas aku ingin ikut pergi. Aku juga benar-benar muak dengan mereka yang egois.
"Bagus, karna jika tidak ada salah satu dari kalian yang ikut, Lee Gelyoung dan Shin Yoosung tidak akan ikut."
Sudut mulut Lee Jihye berkedut, "Jadi kedua anak itu juga akan ikut?""Ya, mereka yang lebih dekat dengan Kim Dok-ja."
Aileen menghela nafas, "Aku yakin mereka bisa bekerja sama dengan kita."
"Baiklah.."
Mereka kembali pun berdiri, membayar pesanan mereka dan pergi.
"Tapi tenang, kita tetap akan meminta bantuan pada Lee Hyunsung dan Jung Heewon, aku sudah mengabari mereka untuk kembali ke rumah sakit."
Lee Jihye mengangguk. Dia setuju begitu saja.
***
"Susah sekali! Aku ingin berdiri sialan!" Kim Dok-ja menggerutu ketika dia berusaha untuk berdiri. Tangannya berpegangan pada tiang Infus di sampingnya.
"Dokja-ssi? Apa yang kau lakukan?!" Aileen berteriak dia berlari menghampiri Kim Dok-ja.
"Aileen-ssi? Aku hanya ingin berdiri.. aku bosan.."
Kim Dok-ja menunduk, dia mencengkram erat seprai di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Milikku'
Fiksi PenggemarDok-ja merasa hari-hari nya seperti di awasi, tidak, itu bukan sekedar di awasi, namun seperti ada seseorang yang benar-benar mencampuri kehidupan sehari-hari nya. FF orv Kim Dok-ja x ??? hehe, FF pertama saya di sini🥴 yaa jujur, saya hanya seorang...