"Hyung, kemana kita pergi?"
Kim Dok-ja bertanya sambil mendongakkan kepalanya. Tatapan nya jatuh di mata Sun Wu Kong.
"Um.. aku rasa aku akan membeli beberapa camilan dan minuman untukmu, setelah itu kita akan ke taman, atau ada tempat yang ingin kau kunjungi, Dokja-ya?" Sun Wu Kong melembutkan nada suaranya, dia tersenyum pada Adiknya itu.
"Kalau boleh, aku ingin ke pantai saja, itu pun kalau Hyung mau."
Sun Wu Kong tersenyum, "Aku mau jika itu yang kamu inginkan. Baiklah, aku akan membeli Camilan, ingin diam di mobil atau ikut?"
Kim Dok-ja tersenyum lebar dan menjawab, "Aku ingin ikut! Ada yang ingin sekali aku beli."
Sun Wu Kong mengacak-acak rambut Kim Dok-ja. Dia tersenyum dan menurunkan Dokja dari mobil.
Mereka masuk ke supermarket, Sun Wu Kong mendorong kursi roda Kim Dok-ja dan dia membawanya ke tempat dimana roti berkumpul.
Kim Dok-ja mengerutkan kening, "Aku tidak suka roti, apa lagi yang kau pegang itu, Hyung."
Sun Wu Kong terkejut, dia melirik roti yang di tangannya, kemudian tersenyum sambil meletakkan kembali roti itu.
"Baiklah, jika kamu tidak suka. Lalu, apa yang ingin kau beli?"
"Aku hanya ingin membeli air kelapa dan beberapa makanan ringan. Hyung kau yang memilih, apapun, asal jangan roti.. dan.. sesuatu yang mengandung tomat."
Sun Wu Kong terkekeh, "Baiklah baiklah, sesuai keinginan mu~"
Mereka pergi ke sudut ruangan, mengambil beberapa minuman dan cairan isotonik, Sun Wu Kong mengambil beberapa bungkus biskuit dan dia tidak melupakan permen.
"Hyung, kau suka makan permen?"
Sun Wu Kong menunduk menatap Kim Dok-ja, "Tidak, aku hanya khawatir kau tiba-tiba menginginkan nya."
Kim Dok-ja terdiam, dia terkekeh dan membalas, "Baiklah, tidak ada salahnya memakan permen setelah minum obat pahit itu."
Sun Wu Kong hanya tersenyum, dia bersenandung dan pergi membayar belanjaan mereka.
"Sudah? Ayo kita pergi!"
Kim Dok-ja berbicara dengan semangat, dia tertawa sambil memegangi bungkusan belanjaan tadi.
Setelah memasuki mobil, Sun Wu Kong menyuruh adiknya menghubungi Aileen, Kim Dok-ja hanya mengangguk dan menuruti permintaan kakaknya.
Dia menelepon Aileen dengan perasaan yang begitu indah. Matanya melengkung seperti bulan sabit.
Namun senyuman indah itu hilang ketika lawan bicaranya menjawab dengan tergesa-gesa, [Kau pergi kemana?! Aku melupakan sesuatu, Joonghyuk masih mengawasi Kim Dok-ja! Hati-hati—]
Kim Dok-ja memutuskan telepon dengan ekspresi gelap, 'Joonghyuk? Siapa dia? Kenapa dia mengawasi ku?'
Pikiran Kim Dok-ja penuh dengan pertanyaan-pertanyaan itu, dia kebingungan dan kesal secara bersamaan karna ada orang yang selalu mengikuti nya.
"Hyung, siapa itu Joonghyuk?"
Sun Wu Kong membeku, "Kenapa kau menanyakan nya?" Jawab Sun Wu Kong, ekspresi nya tiba-tiba menjadi gelap, atmosfer pun terasa berat saat itu juga.
Kim Dok-ja tersentak melihat reaksi kakaknya, "Tidak. Aku hanya bertanya. Hyung, aku tiba-tiba berubah pikiran, bisa kita ke taman saja?"
Sun Wu Kong merubah ekspresi nya, "Tentu saja, jika itu keinginan mu." Senyuman kembali ke sudut mulut Sun Wu Kong, dia memutar balik arah dan menuju taman kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Milikku'
FanfictionDok-ja merasa hari-hari nya seperti di awasi, tidak, itu bukan sekedar di awasi, namun seperti ada seseorang yang benar-benar mencampuri kehidupan sehari-hari nya. FF orv Kim Dok-ja x ??? hehe, FF pertama saya di sini🥴 yaa jujur, saya hanya seorang...