[XVIII]

606 102 17
                                    

"Dok-ja-ssi, Ada yang ada yang ingin bertemu denganmu."
Suara perempuan terdengar di balik pintu, pria yang di panggil menoleh, dan beranjak pergi menuju pintu.

"Jihye? Kau ada di sini?"
Kim Dok-ja tersentak, dia membuka pintu lebar-lebar dan menyuruh wanita itu masuk.

Lee Jihye menggelengkan kepala, "Tidak, terimakasih. Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu. Mereka menunggu di ruangan Aileen. Itu saja, aku pamit."

Lee Jihye menunduk, dia berbalik dan pergi.

Kim Dok-ja masih linglung, dia yang baru selesai mandi kebingungan, siapa yang ingin bertemu dengannya sepagi ini?

Kim Dok-ja merapikan dirinya, bercermin merapikan pakaian dan menata rambutnya. Dia siap untuk keluar, namun sangat menyebalkan karna harus membawa obat-obatan kemanapun dia pergi.

Kim Dok-ja mendecak kesal, dia memutuskan untuk menyimpan obat itu, dia hanya pergi ke gedung sebelah, kan? Kenapa harus membawa obat-obatan yang menyulitkan itu?

Aku tidak mengerti apa yang di khawatir kan Aileen dan Seolhwa-ssi, kenapa aku harus membawa ini walaupun aku berada di rumah sakit ini?

Kim Dok-ja kembali menuju cermin, dia menatap dirinya sendiri, menarik nafas dan kemudian pergi.

Suara derap langkah kaki terdengar di seluruh lorong, orang-orang melihat ke arah pintu dengan ekspresi datar.

Namun suara derap langkah kaki itu segera tergantikan oleh suara langkah anak kecil dan roda berputar, orang-orang mengerutkan kening.

"Ahaha! Hyung! Kau ceroboh!"
Seorang bocah laki-laki tertawa, di ikuti oleh suara anak perempuan sebelum akhirnya pintu berderit terbuka.

"Gelyoung-ya, tidak baik menertawakan aku seperti itu.. tapi—" Kim Dok-ja di buat bungkam ketika dia tiba-tiba di peluk oleh seorang pria.

"Siapa— Hyung!" Kim Dok-ja yang kaget berusaha kabur dari pelukan itu, anak-anak yang melihat nya segera bertindak, berusaha memisahkan kedua pria itu.

Di saat yang bersamaan, Yoo Joonghyuk datang dan tercekat.

"Aileen—sial! Kenapa kalian disini?"

Yoo Joonghyuk berteriak, ekspresi tidak terima terukir di wajahnya.

"Joonghyuk-ssi? Bagaimana kau bisa disini?" Sun Wu Kong menyapa, dia melepaskan Pelukannya pada Kim Dok-ja, anak-anak segera menarik Kursi roda Kim Dokja.

"Bukan urusan mu."
Ekspresi Yoo Joonghyuk dingin, dia menatap sengit ke arah Sun Wu Kong.

Aileen terbatuk, Lee Seolhwa berdiri untuk mengambil Kim Dok-ja. Kursi roda di bawa masuk, Kim Dok-ja yang kaget masih berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Anak-anak mengikuti dari belakang, mereka menatap tajam pada Yoo Sangah dan yang lainnya.

"A-ah.. Aileen-ssi, apa yang mereka lakukan disini?  Kau tidak berencana membuat mereka membawaku, kan?"

Kim Dok-ja melirik ke arah Yoo Joonghyuk dan Sun Wu Kong yang tengah saling memandang. Kemudian dia beralih menatap Persephone dan Hades.

Aileen menghela nafas, dia berdiri dan berjongkok di depan Kim Dok-ja. "Dokja-ssi.. apa kau tidak ingin mendengar ucapan mereka? Sepertinya mereka sedang berusaha mendapatkan hatimu."

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."
Kim Dok-ja memiringkan kepalanya, anak-anak menghampiri nya dan berbisik, "Aku rasa mereka berusaha membuatmu kembali, maksudnya-mereka ingin kamu agar menerima mereka kembali."

Aileen mengangguk, "Itu benar, aku mohon kamu dengarkan mereka terlebih dahulu. Tapi jika kamu benar-benar merasa tidak nyaman, segera bilang kepada kami bahwa kamu tidak ingin kembali."

'Milikku'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang