11

153 18 2
                                    

Dua minggu kemudian akhirnya Karina sudah mulai berani berangkat ke sekolah dan bertemu dengan temen temannya di sekolah.

Saat Karina sedang berjalan menuju kelasnya tiba tiba ada Mark di depan kelasnya, yang dari tadi menunggu kedatangan Karina.

"Karina." Panggil Mark.

"Mark? Ada apa tumben?" Jawab Karina penasaran.

"Gini Rin sebelumnya gue minta maaf atas perlakuan Yeonjun ke lo, gue juga ga nyangka dia sebrengsek itu, dia juga lagi merenungi kesalahnya kok, ohh iyaa Yeonjun di panggil ke ruang BK setelah istirahat, semoga dia sadar setelah keluar dari ruang BK, itu aja kok yang pingin gue omongin." Kata Mark dengan senyuman yang membuat Karina tidak jadi marah.

"Gausah sebut nama itu di depan gue! Kirain gue lo manggil gue ada apa ternyata kasih info yang ga berguna, gaada yang mau di omongin lagi kan?" Jawab Karina masih sinis.

"Gaada kok Rin kalau gitu gue permisi dulu ya bye Karina." Mark pun pergi meninggalkan Karina.

"ngomong ngomong Winter mana ya? Kok gue ga liat dia." Batin Karina yang sedikit rindu kepada Winter.

Tak lama dari itu Winter berjalan menggunakan hoodie melewati kelas Karina seorang diri, Karina yang melihat sekilas Winter langsung sumringah dan coba mengejar Winter, saat Karina mencoba mendekati Winter langkah Karina terhenti saat melihat Winter memberikan roti dan susu kepada orang yang hampir saja mencium Winter.

Deg! Hati Karina sedikit tergores melihat perlakuan Winter yang perhatian kepada orang yang saat itu akan menciun Winter.

"Karina! lo ngapain disini malah bengong lagi ayo masuk bentar lagi ada guru." Kata Lia yang tiba tiba datang.

"O-oh iya, ayo ke kelas." Karina pun masuk kedalam kelasnya.

Bel istirahatpun berbunyi selama jam pelajaran di mulai guru yang mengajar di kelas Karina terus membahas kejadian yang lalu, hingga membuat Karina kesal dan murung di kelas.

"Udah Rin gausah di pikirin mending ikut gue yuk ke kelas Giselle." Ajak Ningning.

"Yaudah ayo."

"Gue juga ikut ahh." Kata Lia yang mendengar ajakan Ningning ke Karina.

"Gue sendiri dong di kelas? Ga ga gue juga ikut." Karna bingung harus kemana Minju memutuskan ikut Ningning.

Sesampai dikelas Giselle terdapat 3 orang bocah sedang mengobrol dimeja guru.

"Jijel..." Panggil manjah Ningning.

"Tokek? Kok ada disini? Aku kan udah kandangin kamu dengan sangat aman, kok bisa kabur?" Kata Giselle yang sedikit menjahili kekasihnya.

"Rada rada emang nih anak." Balas Ningning yang langsung duduk disebelah Giselle.

"Kamu rindu pada ku ya? Duduknya aja sampe di dempet dempetin gitu, pasti rindu tapi sudah ku dugong sih kan Jijel orangnya gangenin parah." Kata Giselle masih menjahili Ningning.

"Kenapa sih lo? Lebay banget bisa biasa aja ga sih, malu maluin." Karna kesal Ningning pun mendumpel mulut Giselle dengan tisu.

"Tolong yang bucin hargai gue dan temen gue ya, gue gakuat liat orang ngebucin didepan gue, bawaannya suka pengen bucin juga, ya ga Kak sut heh neng godain aku dong." Goda Ryujin ke Lia.

"Dihh apaan si lo." Liapun memutar malas bola matanya.

"Dihh jutek banget gaakan gue bantuin lagi liat aja." Ancam Ryujin.

"Bodo amat." Jawab Lia jutek.

"Asik sisa dua orang nih yang jomblo, kalau bisa dua kenapa harus satu? ya ga Ryu? Maukan Minju sama Karina jadi pacar aku." Ujar Yujin sambil merapihkan rambutnya.

Emp4t SejolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang