16

152 16 0
                                    

Karna Winter penasaran Winter pun bertanya kepada Karina tentang Hoodie itu.

"Kak hoodienya sama kaya yang punya gue, Kakak curi ya?"

"Ehh lagian hoodie yang gini di dunia ga cuman satu ya." Ngeles Karina.

"Biasa kali jawabnya, tapi kebetulan gue juga bawa kok, cie nanti kita bisa couple dong." Winterpun mulai merebahkan dirinya dikasur milik Ryujin.

"Gamau alay." Ledek Karina.

"Gapapa kali kalau alaynya sama gue." Rayu Winter.

"Dih maunya." Jawab Karina memutar bola matanya malas lalu tersenyum.

"Emang maulah apa lagi kalau yang maunya Kakak, udah deh pasti gue jadi orang yang paling bahagia dimuka bumi ini." Rayuan Wnter membuat Karina geli.

"Lebay banget sih lo." Karina pun menghampiri Winter dan sekarang duduk disebelah Winter sambil melempar bantal ke wajah Winter.

"Jangan di anggap serius yang tadi cuman bercanda, tapi kalau mau di anggap serius juga gapapa kok." Jawab Winter tersenyum.

"Win." Panggil Karina tiba tiba.

"Kenapa Kak?" Winter bangun dan melihat wajah Kak Karina yang berubah menjadi sedih.

"Gue takut." Jawab Karina yang memberikan tatapan sedih kepada Winter.

"Lah takut kenapa? Takut setan? Kan ada Winter disini udah pasti aman dan terkendali." Ucap Winter masih bercanda.

"Ih bukan, udah lah lo emang gabisa di ajak serius orangnya." Karina yang tadi menatap sedih Winter berubah menjadi tatapan yang penuh makna.

"Kak kok liatinnya kaya gitu." Winter pun memundurkan badannya perlahan karna takut melihat tatapan Karina.

"Emang liatinnya gimana? Perasaan gue ngeliatinnya biasa aja." Jawab Karina jutek.

"Beda aja gitu ga kaya biasanya, oh iya Kak ikut yuk keliling Bandung sejalian gue ajak kerumah Nenek." Ajak Winter.

"Emang gapapa gue ikut?" Tanya Karina.

"Gapapa lah kan gue yang ajak, yaudah gue siap siap dulu, Kakak juga siap siap dulu ya nanti Winter tunggu di depan kamar Kakak." Winterpun bergegas untuk bersiap siap.

"Yaudah gue ke kamar dulu, dadakan banget si nih anak ngajak jalannya." Gumam Karina.

Setelah bersiap untuk berganti pakaian, kini Winter dan Karina sedang mengelilingi Kota Bandung, sambil bercanda di motor yang mengundang gelak tawa, dan tanpa Karina sadari, Karina dari tadi memeluk Winter yang sedang membocenginya dari tadi.

Winter yang merasakan pelukan Kakak kelasnya itu tersenyum bahagia, karna bisa merasakan hal seperti ini lagi ditambah wanita yang ia bonceng sekarang sangat cantik sampai Winter tak bisa berpaling pada siapapun.

Dan dari sisi karina, Karina sangat senang karna bisa berduaan dengan adik kelasnya itu, Karina pun tak menyangka bahwa Winter bisa menghilangkan sedikit ingatan kelamnya yang terjadi saat diperpustakaan.

Itulah sebabnya kenapa Karina semakin hari semakin menyukai Winter karna menurutnya Karina membutuhkan sosok seperti Winter yang bisa menghilangkan sedikit demi sedikit Traumanya.

Tak terasa waktu berubah menjadi malam dan kini Winter bersama Karina sudah sampai di suatu tempat sambil beristirahat sedikit.

"Sudah sampai nyonya cantik." Ucap Winter sambil menyetandarkan motornya.

"Lah katanya mau ke rumah Nenek?" Tanya Karina yang bingung dibawa kemana oleh Winter.

"Ga jadih di rumah Nenek ga ada siapa siapa." Jawab Winter langsung menarik tangan Karina dan membawanya duduk di pinggir tebing.

Emp4t SejolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang