18

159 17 0
                                    

Karina yang melihat wajah Winter sedih merasa kasihan namun Karina harus tegus pada pilihannya.

"Jangan sedih dong Win maafin gue ya." Jawab Karina cemberut.

"Sumpah anjing dada gue sakit, tapi gapapalah yang penting dia tau kalau gue sayang cinta dan tulus sama dia." Batin Winter yang memandang Karina dengan senyuman terpaksa.

"Ga sedih kok Kak, tapi jawaban Kakak tadi itu serius ga sih?" Tanya Winter lemas.

"Iya serius, maaf ya kayanya gue gabisa sama lo Win, maaf banget karna gue gabisa tolak lo." jawab karina masih menangkup wajah Winter lalu tertawa.

"Muka lo Win memperhatikan sekali." Ledek Karina sambil tertawa.

"Bodo amat anjir gue udah lemes banget koncol." Kata Winter sambil menutup mukannya karna malu.

"Maaf Win maaf sengaja aku jailin dulu karna pingin tau ekspresi kamu."

"Gitu ih kamu mah padahal tinggal jawab iya mau, tapi di bikin belibet jadikan gue tegang kaya lagi naik rolerkoster, ampun dah sama Kakak kelas satu ini." Winterpun menjatuhkan badanya ke kasur dengan perasaan lega dan tak sadar Winter tersenyum setelah mendengar perkataan Karina tadi.

"Win..." Karinapun memanggil Winter dengan nada manjah jelita.

"Emm." Winterpun melihat ekspresi Karina yang cemberut lucu kaya bool ayam dan membuat Winter semakin gemas ingin mecubitnya.

"Gamau meluk gitu? Gaada so sweet so sweetnya ih, kan aku udah terima kamu." Karinapun merajuk dan membuang muka.

"Nanti aja ah takut nafsu, eh maksudnya saya masih deg degan gitu." Ledek Winter.

"Ya ampun Winter mulut mu." Karina pun langsung mematok bibir Winter dengan tanganya.

"Maaf sayang maaf bercanda."

"Apa ga denger?" Kata Karina pura pura tak mendengar.

"Ga jadi! Tunggu gera kita teh beneran udah official kan kaya akunnya Dadang Konelo?" Tanya Winter memastikan.

"Iya ih udah ai kamu teh." Ledek Karina.

"Eyy ikutan ikutan eyy." Ledek Winter balik.

"Biarin wle."

"Serius dulu Kakak ehh malah bercanda aja, beneran kan aku dan kamu menjadi kita?" Tanya Winter untuk kedua kalinya.

"Iya beneran sayangku." Jawab Karina sambil mencubit pipi Winter.

"Sebentar." Winter pun menghampiri pintu lalu membuka pintu.

"Lah mau kemana?" Tanya Karina.

"Bentaran doang kok cuman dua puluh detik." Jawab Winter keluar lalu menutup pintunya.

"Si aneh." Gumam Karina.

"Aaaa..." Teriak Winter sambil melompat lompat kegirangan, break dance, jungkir balik dan kayang.

"Winter!" Panik Karina langsung menghampiri Winter, namun Winter lebih dahulu masuk kembali ke kamar hotel.

"Winter kamu kenapa ihh." Hawatir Karina.

"Habis meluapkan ke eemosionalan ini Kak." Jawab Winter sambil perlahan menarik dan membuang nafas.

"Emang emosional kenapa sih?" Tanya Karina penasaran.

"Emosional karna telah memiliki mu." Winter pun salting dengan jawabannya sendiri, lalu keluar lagi dari kamar hotel dan melakukan hal yang sama namun terciduk oleh Karina.

"Oh gini ya kalau lagi kesenangan." Ujar Karina.

"Anjir keciduk." Batin Winter.

"Geer banget orang mau pemanasan." Winter pun langsung berpura pura pemanasan.

Emp4t SejolyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang