Eilaria sedang duduk di pinggir tempat tidur sambil memikirkan apa yang terjadi sebelumnya.
Hal itu sangat mengejutkan dan menyakitkan.
Dia sangat bingung hingga menyebabkan kepalanya sakit.
Sudah cukup dengan Ariella diculik dan membuat seisi rumahnya gempar, ia malah mendapatkan hal aneh di kepalanya.
Apa yang terjadi sebelumnya sangat mengganggu pikirannya dan membuatnya semakin kebingungan, seolah ia telah masuk ke dalam labirin yang memiliki labirin di dalamnya.
"Aku harus menghubungi Alvian."
Ketika keputusan itu dibuat, Eilaria langsung mencari komunikator hasil ciptaan Alvian yang diberikan kepadanya sebelum ia memutuskan untuk kembali ke Wilayah Winifred.
Setelah mendapat komunikator berupa sebuah pena bewarna putih, Eilaria langsung menekan ujung pena dan seketika warna pena berubah menjadi hitam, menandakan bahwa panggilannya telah diterima.
Walaupun telah tersambung, Eilaria tidak tahu harus mengatakan apa. Karena ia juga tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
Terlalu banyak kejadian yang terjadi dalam satu hari dan akhir dari semua itu adalah kekacauan.
Walau begitu, Eilaria berusaha membuka mulutnya dan berbicara.
"Alvian."
"Aku minta maaf karena mengganggu waktumu. Aku tahu kalau kau sibuk dan aku sangat berterima kasih karena kau masih menerima panggilanku di waktu sibukmu. Kau tak perlu bicara, karena sekarang aku hanya perlu seseorang untuk mendengarkan omong kosong yang ingin kukatakan, sehingga hatiku bisa menjadi lebih tenang."
Eilaria menjauhkan pena itu dari wajahnya dan menarik nafas dalam lalu menghembuskannya pelan.
Dia sangat berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.
"...kau tahu?"
"Hari ini...aku merasa lelah."
Suara Eilaria perlahan bergetar.
"Terlalu banyak yang kulihat, kudengar, dan kurasakan...hingga membuat kepalaku sakit."
"Temanku...sahabatku yang pertama di dunia ini...keluarg-"
Pada akhirnya Eilaria tidak bisa menyelesaikan kata-katanya, air mata yang ia tahan dari tadi tumpah.
Dia bahkan tidak menyadari bahwa ia sudah menangis terisak-isak.
"Ariel...diculik."
"Di depan mataku dia diculik. Kenapa? Kenapa harus dia? Bukankah harusnya aku? Aku adalah putri pemilik wilayah ini. Aku memiliki nilai yang lebih tinggi daripada dia. Status keluargaku juga lebih tinggi. Aku ini putri Duke!"
Eilaria menangis dan menangis lagi, ia terus menangis sampai wajahnya dipenuhi air mata.
"Dan apa kau tahu? Hal yang paling membuatku menderita? Aku melihat, tidak, harusnya tidak tepat mengatakan aku melihatnya. Aku mengingat. Mengingat hal yang tak pernah kulihat."
"Seolah ada seseorang yang memasukkan selembar kertas berisi kata-kata yang tidak bisa kupahami ke dalam kepalaku secara paksa. Aku mengingat...hal yang berbeda."
"Aku berpikir bahwa aku pasti sudah gila atau sedang berhalusinasi."
"Tapi, aku tak tahu kenapa...aku menjadi yakin akan hal itu."
Eilaria menangis kembali, kali ini ia benar-benar tidak bisa mengatakan apapun, karena suaranya sudah terpakai untuk menangis.
Dan setelah beberapa menit terlewati, komunikator itu masih menyala dengan Eilaria yang berbaring meringkuk di atas tempat tidur hingga ia menutup mata.
![](https://img.wattpad.com/cover/245491559-288-k272217.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CANCEL MY ENGAGEMENT!
RomanceEilaria dan Alvian menjadi korban kecelakaan dan tewas di tempat. Saat kedua sahabat ini membuka mata, mereka berada di tempat yang asing dan berada dalam tubuh anak kecil. "Astaga, kita menjadi saudara kembar!" "Oh tidak! Tubuh ini adalah tubuh to...