Saat Eilaria membuka mata, ia merasa bahwa dirinya berada di dalam ruangan yang asing. Dengan susah payah, ia mencoba untuk bangkit dan akhirnya ia bisa duduk di atas tempat tidur.
Terdengar suara benda jatuh dari arah kanan Eilaria sehingga ia langsung menoleh.
Eilaria pun melihat seorang pelayan wanita dengan ekspresi terkejut melihatnya dan terlihat juga sebuah nampan beserta pecahan gelas di bawah kaki pelayan tersebut.
Sebelum Eilaria bertanya, pelayan tersebut langsung berlari ke luar ruangan dan meneriakkan kata "Nona sudah bangun!"
Eilaria pun merasa bingung dengan situasi dan reaksi pelayan tersebut. Ia merasa bahwa dirinya hanya bangun dari tidur seperti biasa, tapi kenapa reaksi pelayan begitu heboh?
Di ruang tamu
Alvian yang sedang duduk berhadapan dengan seorang anak laki-laki yang terlihat sedikit lebih tua darinya, dikejutkan dengan teriakan pelayan yang mengatakan bahwa Eilaria telah bangun.
Mengetahui hal tersebut, mereka bergegas pergi ke kamar Eilaria yang berada di lantai atas.
Setelah Alvian sampai di sana, ia melihat Eilaria sedang duduk di atas tempat tidur.
"Eilaria...kamu sudah bangun? Akhirnya... akhirnya..."
Alvian perlahan mendekati Eilaria sambil berlinang air mata. Eilaria yang merasa aneh dengan tindakan Alvian hanya bisa memasang ekspresi bingung.
"Ei-"
'PLAK!'
Alvian pun langsung tersungkur karena mendapat tamparan dari Eilaria di saat jaraknya sudah dekat dengannya.
Eilaria langsung mengambil kerah baju Alvian dan menariknya hingga wajah Alvian tepat di hadapannya.
"SIALAN KAU! Aku hanya terbangun dari tidurku seperti biasa, tapi kenapa reaksimu seperti mengatakan aku ini pasien koma yang baru bangun setelah bertahun-tahun tak sadarkan diri?!"
"Eilaria, kamu sudah tertidur selama 6 bulan...hiks...aku khawatir kamu tidak akan pernah bangun."
"...apa? 6 BULAN?!!!"
"Maaf jika mengganggu, tapi izinkan saya menanyakan ini. Bagaimana keadaanmu?"
Melihat ada orang lain selain Alvian di kamarnya, Eilaria pun meresponnya dengan kesal.
"Siapa si tampan sinting itu? Kenapa dia berdiri di sana sambil senyum-senyum begitu?"
Alvian pun menoleh ke arah tatapan tajam Eilaria berada, lalu menjawab
"Hiks...dia?..dia itu adalah Pangeran ketiga Kekaisaran Foster..hiks...sekaligus Putra Mahkota Kekaisaran Foster, Raiyan Foster."
Eilaria langsung membatu mendengar perkataan Alvian.
"Dia pangeran ketiga?"
Alvian menjawab dengan anggukan.
"Putra Mahkota Kekaisaran Foster?"
Pertanyaan kedua pun juga dijawab Alvian dengan anggukan.
"Raiyan Foster?"
"Hm."
.
.
.
.
."DASAR AN**##*#*#*@#&*#*#*@...!!!"
"Eilaria..hiks..kau mengumpat?"
"Diamlah, Alvian! Kau itu laki atau bukan?! Berhentilah menangis dan menjauh dariku!"
Eilaria melepas cengkraman tangannya di kerah baju Alvian dan mendorongnya hingga Alvian tersungkur lagi.
Lalu, dengan cepat ia turun dari tempat tidur dan berjalan dengan panik menuju Raiyan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CANCEL MY ENGAGEMENT!
RomantizmEilaria dan Alvian menjadi korban kecelakaan dan tewas di tempat. Saat kedua sahabat ini membuka mata, mereka berada di tempat yang asing dan berada dalam tubuh anak kecil. "Astaga, kita menjadi saudara kembar!" "Oh tidak! Tubuh ini adalah tubuh to...