KNA - Part 1

3.4K 267 48
                                    

Warning OOC!

Iblis rubah atau dikenal makhluk mitologi yang sangat berbahaya karena keindahan yang dimilikinya mampu memikat mangsanya dengan mudah. Sehingga mangsa yang terjerat akan pesonanya tak menyadari jika setelah itu nyawanya dalam bahaya. Tentu saja setiap iblis rubah mendapatkan mangsanya dia akan menyantapnya dan menyerap energinya sehingga kekuatannya bertambah kuat.

Semua iblis rubah yang jahat orang-orang menyebutnya golongan Yako, selain itu terdapat juga beberapa iblis rubah yang memiliki hati nurani yaitu golongan Zenko. Sayangnya, iblis rubah Zenko tidak lagi muncul. Seolah-olah mereka lenyap dan punah.

Para penduduk mengetahui jika ancaman iblis rubah sangatlah menakutkan. Mereka meminta kepada seorang Samurai, atau ahli pedang untuk melatih mereka. Alhasil, para penduduk setidaknya bisa menjaga diri mereka sendiri dari ancaman iblis rubah.

.

" Levi! "

Seseorang memanggilnya. Levi menutup buku yang dibacanya lalu menoleh kearah jendela. Kulit pucatnya membuka kaca jendela untuk melihat temannya membawa peralatan memancing.

" Sebentar, Farlan! Aku akan menyusulmu! "

Bocah berusia enam tahun yang bernama Farlan mengangguk senang. Kedua matanya fokus kearah Levi yang berusaha keluar dari jendela kamarnya. Ia terkikik geli ketika Levi berhasil turun dan berlari kearahnya.

" Hei kenapa kau keluar lewat jendela?"

Levi menutup bibir Farlan dan menariknya menjauh dari rumahnya. Setelah dirasa cukup jauh, ia melepaskan genggamannya.

" Ibuku pasti marah jika aku keluar rumah lagi." ucapnya dengan lesu

Farlan setia mengamati wajah cantik yang dimiliki sahabatnya itu. Terutama kedua mata abu-abunya, di kelopak matanya terdapat polesan warna orange tipis yang menambah kesan misterius. Farlan sangat menyukai sahabatnya itu dan ia tidak suka jika dia merasa sedih.

" Sudahlah jangan sedih, lihat! Aku sudah membawakan apa yang kau inginkan kemarin jadi ayo berburu ikan! " teriaknya dengan antusias membuat Levi kembali bersemangat.

Sesampainya di tepi sungai. Farlan mencari cacing untuk dijadikan umpan, setelah semuanya beres ia menyerahkan alat pancing ke tangan Levi yang sudah tak sabar. Kedua mata abu-abunya mengkilap saat melemparkan umpan ke air.

" Apa ikannya sudah ada?" tanya Levi polos

" Aiyooo Levi, umpannya bahkan belum dimakan ikan. Jika kau merasa ada yang menarik masuk kedalam itu berarti kau sudah mendapatkan ikan." Farlan menyuruhnya untuk duduk disampingnya.

" Lalu setelah itu apa yang harus kulakukan?"

" Tentu saja kau harus menariknya."

Levi mengangguk paham. Dengan serius ia menatap air. Tangan mungilnya mengenggam erat gagang pancingnya. Bersiap menariknya jika umpannya telah dimakan.

Matanya melebar saat merasakan tarikan.

" Farlan! Farlan! Bantu aku!"

Farlan tertawa dan segera membantunya menarik pancingnya.

" Wow ikannya pasti sangat besar! Ini berat sekali Levi! "

" Ungh aku tidak tahu."

Mereka berdua berusaha menariknya dan beberapa detik kemudian ikan besar terbang keatas mereka kemudian mendarat di tanah. Levi meloncat kegirangan tak menyadari keberadaan Farlan yang masih dibelakangnya menyebabkan mereka berdua terjatuh dengan posisi Levi yang berada di atas tubuh Farlan.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang