KNA - Part 7

1.1K 162 58
                                    

" Minum ini perlahan." ucap Levi seraya mendekatkan tepi mangkuk di bibir Mikasa, meminumkan ramuan yang terbuat dari rebusan ketumbar hasil buatannya. Hal itu juga dilakukan Berthold kepada Reiner.

Mikasa menatap lekat wajah Levi, " Kenapa kau mempedulikan ku?"

" Entahlah, aku bukan orang jahat yang tega membiarkan seseorang mati keracunan." ucap Levi cuek

Mikasa tidak membalasnya, ia sedikit menundukkan kepalanya.

Levi berdiri. Menganggukkan kepalanya lalu berjalan mendekati Reiner untuk melihat kondisinya. Tiba-tiba suara teriakan berasal dari luar terdengar bersamaan dengan robohnya dinding rumah. Petra menyeringai saat menemukan keberadaan Levi, ia mencekik leher Levi kemudian menyeretnya hingga tubuh Levi terbentur tembok rumah beberapakali hingga barisan rumah paling ujung.

Cengkeraman di leher Levi terlepas, Petra melemparkannya dengan keras hingga sebuah pohon roboh akibat benturan keras dari tubuh Levi.

" LEVI! " teriak Eren

Mereka semua tercengang melihat apa yang barusan terjadi. Eren berlari mendekati keduanya.

" Kalian berdua tetaplah disini, Armin, Berthold jaga mereka berdua. Aku dan Annie akan membantu Eren." ucap Hanji, mencegah Reiner yang berusaha berdiri untuk menolong Levi.

" Aku sangat tak berdaya." gumam Reiner lesu.

Levi memuntahkan darah di mulutnya. Ia menyeka darah di bibirnya menggunakan sebelah tangannya.

' Sial, sakit sekali! '

Teriakan Eren membuat Levi menyadari situasi, ia segera meloncat ke udara ketika Petra berniat menendangnya. Levi mengeluarkan ekornya, kemudian meluncur cepat menuju Petra. Melakukan serangan bertubi-tubi, ia mengeluarkan sebuah kunai yang ia simpan untuk berjaga-jaga.

" Kheh ingin melukaiku dengan kunai milikku sendiri?" ejek Petra, ia berputar lalu melayangkan tinjunya.

Buagh

Sebelum tinju Petra mengenai wajah Levi. Eren terlebih dahulu menendang siluman itu dari arah samping, membuat Petra terpental cukup jauh hingga menabrak beberapa pohon besar.

" Terimakasih Eren! "

" Ingat untuk selalu mengatur nafasmu, jangan sampai kau kelelahan."

" Baiklah."

Hanji dan Annie datang mengeluarkan katana. Kertas peledak berada di genggaman tangan Hanji, ia melirik waspada ketika merasakan kehadiran Petra. Dengan gesit, Hanji berlari menuju rubah yako itu kemudian menebaskan vertikal katananya namun Petra berhasil menghindarinya lalu mengejek Hanji. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Annie meninju keras rahang Petra yang tak memperhatikan kehadirannya.

" Cih."

Seringai tercetak jelas di bibir Hanji,
"Satu...

dua...

tiga...boom! "

Duaarrr

Ledakan besar berasal dari Petra. Saat Petra lengah akibat hantaman tinju dari Annie tadi, Hanji diam-diam menempelkan kertas peledak di punggungnya. Dan beruntung sekali, Petra sama sekali tidak menyadarinya.

Petra berteriak kesakitan, menutupi wajahnya yang rusak karena ledakan. Seluruh tubuhnya lecet dan penuh luka, wanita siluman itu terduduk di tanah sambil menangis kencang. Petra menatap tajam Levi yang berdiri di belakang samurai berambut brunette. Eren yang menyadari kemana tatapan siluman itu segera mengacungkan katananya dan menutupi Levi dengan tubuhnya.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang