KNA - Part 3

1.4K 227 75
                                    

" Kyuseishu! Kyuseishu! "

" Apa."

" Kemana kau akan membawaku pergi?"

Eren berhenti melangkah tanpa menoleh ia menjawab, " Rumahku."

" Apa kita akan melakukan seks suami istri sama seperti yang kulihat di setiap desa."

Eren berpikir jika siluman rubah disampingnya ini polos ternyata tidak, mustahil memang jika siluman rubah tidak pernah menggoda seseorang karena sifat penggoda siluman rubah sudah mendarah daging. Mereka juga sangat cerdas dan licik, jadi ia harus terus memasang sikap waspada dan memantaunya.

" Kau ingin melakukannya?"

" E-eh?! Kyuseishu ingin melakukannya denganku? Tidak boleh! Aku rubah yang jelek kau tidak cocok denganku." Levi berubah ke wujud rubahnya lalu berlari meninggalkannya.

" Jangan mencoba melarikan diri, aku bisa menangkapmu dengan mudah."

" Aku tidak melarikan diri! Kau lambat! "

-----------------------------------

" Jadi disini tempat tinggalmu? "

Sebuah rumah minimalis berada di tengah-tengah pekarangan yang luas, di halamannya terdapat kolam ikan koi dan beberapa tumbuhan herbal. Seseorang pasti betah jika duduk di halaman saat malam hari karena mereka bisa menikmati bulan dengan jelas. Rumah pria brunette itu tenang dan bersih. Bulu kuduk Levi berdiri merinding ia berubah wujud manusia lalu berjalan tergesa-gesa menggeser setiap pintu ruangan yang ada untuk memilih kamarnya.

" Aku tidur disini! " tunjuknya di salah satu ruangan. Eren menaikan sebelah alisnya seraya melepas Haori-nya.

" Itu kamarku. Kamarmu ada disebelah sana."

" Di sebelah sana mana?"

" Ikuti aku."

Srett

Eren menggeser pintu menampilkan sebuah kamar sederhana. Letaknya lumayan jauh dari ruang kamarnya sendiri, walaupun jauh ia masih bisa memantau siluman rubah itu jika dia kabur.

" Kau tidur disini." saat menoleh kesamping siluman rubah tiba-tiba hilang. Eren menajamkan kedua matanya lalu mencarinya.

Tak memakan banyak waktu. Eren membuka pintu kamarnya dan benar saja rubah putih sedang tertidur di ranjangnya dengan wujud manusianya yang telanjang. Cih, beruntung Eren sering berurusan dengan banyak siluman rubah, jadi ia tak terkejut dengan keadaan Levi yang telanjang bulat hanya menampilkan satu ekor putih lebatnya.

" Erenh..."

Yang dipanggil sedikit terkejut. Tumben sekali dia memanggilnya dengan nama asli. Levi bangkit dari ranjangnya lalu berjalan dengan langkah pelan menggoda Eren yang tengah menyenderkan punggungnya di dinding. Dia menatap datar rubah itu.

" Tidurlah, besok kau harus membantuku memburu iblis rubah Yako."

Tangan Levi mengusap rahang tegas Eren perlahan turun di dada bidangnya dan mengelusnya beberapa kali, kekehan geli keluar dari bibir ranumnya.

" Kenapa?"

" Jika kau tinggal bersamaku, artinya kau harus berguna."

Levi menyeringai, ia mendekatkan bibirnya dan berhenti didepan bibir milik Eren. Manik abu-abunya bertatapan dengan emerald yang sering ia kagumi. Eren hanya membiarkan rubah itu melakukan sesukanya, toh ia tidak akan pernah tertarik kepada siapapun.

" Selain memburu aku juga berguna di hal lain... Kyuseishu-kun..."

Jari lentik Levi perlahan membuka kimono cokelat Eren hingga memperlihatkan tubuh bagian atasnya. Levi melebarkan matanya melihat tubuh pria didepannya yang sangat sangat seksi dan maskulin, memicu air liurnya menetes. Kulit tan yang cocok untuk dicium, bahunya yang lebar dan otot di perutnya. Levi menghitung jumlahnya, ia berteriak ' delapan ' dengan kegirangan.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang