KNA - Part 23

813 100 61
                                    

Otomatis kedua mata Eren menajam ketika Luc mengatakan kalimat yang menjijikkan. ia menarik Levi agar berada didekatnya.

" Ah~ rupanya kau sudah memiliki peliharaan yang sangat posesif." Luc berdecak sebal.

" Tutup mulutmu, jangan seenaknya mengatai Eren peliharaan! "

Luc terkekeh geli, " Hahaha kau sangat menggemaskan saat marah. Baiklah, apa tujuan kalian datang kemari? "

Eren mengacungkan katananya kearahnya, " Memusnahkan kalian adalah tujuan kami disini."

" Apa yang kau bilang? Memusnahkan kami? HAHAHA konyol. Aku bertaruh kalian tidak akan berhasil."

" Jangan meremehkan kami sialan." teriak Zeke marah.

" Hmm kalau begitu buktikan."

Merasa tertantang Eren dan Zeke segera berlari kencang menujunya. Luc terkekeh geli, ia menyuruh bawahannya yaitu Erwin untuk menghadang keduanya. Tak hanya Erwin saja, prajurit rubah Yako juga menyerang Levi dan Mikasa yang berada dibelakang.

" Tak akan kubiarkan kalian menyentuh tuanku." ucap Erwin, sambil menangkis serangan kakak beradik itu.

" Eren! Biar ku tangani pria brengsek ini."

" Tidak perlu." setelah berucap, Eren meloncat ke atas dan memberinya tendangan kencang di kepalanya.

Namun serangan itu ditangkis menggunakan lengan oleh Erwin. Hal itu memang bagian rencana dari pria brunette, sehingga Eren bisa menusukkan katananya di bahu pria itu.

" Arghh.."

" Rencana yang bagus Eren! "

Erwin kembali berdiri dan memberi serangan bertubi-tubi pada Eren dan Zeke. Tapi dengan ketangkasan Eren, pertarungan mudah di atasi. Ia bisa berlari dengan cepat dan menyergapnya dari belakang. Zeke meninju rahangnya hingga Erwin pingsan tak sadarkan diri.

" Cepat kejar dia sebelum menghilang." ucap Zeke melihat Luc berlari ke dalam bangunan kerajaan.

Sebelum pergi Eren menoleh kebelakang, memastikan bahwa Levi dan Mikasa masih aman.

" Baiklah ayo."

Levi memainkan pisau kecilnya dengan gerakan cepat ia menusukkan pisaunya ke leher prajurit yang mendekatinya.

" Awas di sampingmu! " Farlan memperingatinya.

Dari arah samping prajurit rubah Yako berlari sambil membawa tombak panjang, jika Levi tidak memiliki reflek cepat untuk menghindar maka kepalanya bisa saja menghilang.

Levi menoleh kebelakang, ia melemparkan pisaunya ketika ada prajurit yang mencoba menikam Mikasa dari belakang.

Mikasa tersentak kaget, " Aku tidak sadar jika ada yang mencoba menikam ku, tch."

" Tidak perlu berterimakasih. Ayo kita menyusul Eren dan Zeke, mereka sudah berada di dalam."

Mikasa dan Farlan mengangguk, keduanya berlari cepat masuk ke dalam. Langkah Levi terhenti ia menatap ke belakang tepatnya pada teman-temannya yang terjebak di dalam penghalang. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka, tetapi ia berdoa semoga tidak ada hal buruk terjadi.

" Maafkan aku teman-teman... maafkan aku." gumamnya serak, kakinya melangkah kembali menjauhi gerbang kedua.

----------------------

Saat masuk ke dalam, ruangan begitu berantakan hingga Levi harus menutupi hidungnya karena debu yang berterbangan. Anehnya di ruang tengah sangat sepi, Levi mempercepat larinya dan berhenti di sebuah podium ketika mendengar bunyi kencang.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang