KNA - Part 15

895 124 82
                                    

" Ze-zeke?! "

" Iya tuan cantik, ini aku." ucapnya, seraya bangkit dari tubuh dibawahnya.

Levi membulatkan matanya, " Bagaimana bisa kau menjadi sebesar ini...ka-kau sebenarnya apa?"

Ia menatap penampilan Zeke yang sebelumnya hanyalah seorang bocah kini telah sebesar atau bahkan lebih tua daripada Eren, dia juga sudah memilki jenggot dan kumis. Sangat berbeda drastis.

Zeke menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, " Tuan cantik tidak akan percaya..."

" Berhenti memanggilku dengan sebutan itu saat penampilanmu saja sudah sangat dewasa. Itu sedikit aneh.."

" Ah maafkan aku." Zeke menunduk sedih.

" Cepat ceritakan padaku, apa yang terjadi denganmu?"

" Tuan... sebenarnya aku adalah siluman rubah sama halnya seperti dirimu yaitu Zenko. Tapi kau sedikit berbeda denganku, milikmu lebih spesial dan kuat daripada siluman rubah yang lainnya." Perkataannya membuat Levi sangat terkejut.

" Kenapa aku tidak mencium aroma milikmu..." Levi masih belum percaya dengan kenyataan itu.

" Tuan ingat, kuil Inari?"

Levi mengangguk pelan. Manik abu-abunya setia menatap manik biru muda di depannya.

" Aku meminta bantuan kuil Inari untuk menaruh persembahan dan melakukan ritual sebagai syarat agar aku bisa merubah wujudku menjadi seorang bocah dan menekan aroma rubahku semaksimal mungkin."

" Jadi, kepala biksu kuil Inari juga mengetahui mu?"

" Ya..."

" Tidak mungkin...untuk apa kau melindungiku?"

Dengan lembut, Zeke memberanikan diri mengambil telapak tangan pucat milik Levi kemudian ia merematnya, matanya menatap dalam si raven.

" Aku berubah menjadi seorang bocah agar para musuh tidak mengenaliku sehingga aku bisa dengan mudah mengawasimu tuan. Dan alasan kenapa aku melindungimu adalah permintaan terakhir ibu tiriku atau bisa dibilang ibu kandung Eren."

Levi membelalakan matanya, lalu apa hubungan ibunya Eren dengan dirinya. Kenyataan seperti ini semakin lama membuat kepalanya terasa pusing, kenapa banyak sekali hal yang belum ia ketahui. Dan apakah Eren telah mengetahui hal ini?

" Waktu itu Carla dan ibumu yaitu Kuchel dulunya adalah sahabat..."

Flashback on

" Kuchel lihatlah! Bunga ini sangat cantik seperti dirimu." ucap Carla bahagia, seraya memamerkan bunga sakura kearah wanita berambut raven yang sedang duduk sambil mengelus seorang bocah berusia 6 tahun.

" Benarkah?" Kuchel terkekeh geli.

Carla berlari menghampirinya lalu menyematkan bunga sakura di telinga Kuchel, kemudian ia menatap kagum padanya.

" Kenapa kau hanya memetik satu? Seharusnya dua, aku bisa menaruhnya di telingamu juga." ucap Kuchel.

" Tidak perlu, aku tidak cocok dengan hal seperti itu." Carla menatap bocah pirang yang tertidur di pangkuan wanita raven.

" Zeke sepertinya sangat menyukaimu, ya." lanjutnya seraya tertawa keras.

Kuchel menampilkan senyum indahnya, membuat Carla terpukau oleh senyumannya.

" Apakah saat proses melahirkan itu sa-sakit?" tanyanya dengan gugup.

Carla segera memeluknya erat hingga membuat Zeke terbangun dari tidurnya. Bocah itu menatap kedua wanita berparas cantik secara bergantian.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang