KNA - Part 25

843 97 12
                                    

Sudah sembilan bulan lamanya Eren meninggalkan Levi seorang diri. Perut Levi kian membesar hingga sang empu terkadang sulit berjalan. Untuk mengurangi rasa kesepian Levi membangun sebuah sekolah gratis sederhana untuk anak-anak yang kurang mampu dan membutuhkan ilmu pendidikan.

Karena Levi memiliki setengah rubah Zenko membuat dirinya ingin memberi kebaikan sebanyak yang ia bisa. Ia dengan senang hati membantu menyembuhkan para samurai atau warga yang terluka tanpa di bayar. Namun sebagian besar tetap memberi sebuah imbalan untuk Levi, mereka merasa simpati melihatnya harus bertahan hidup sendirian saat sedang mengandung. 

Levi sebenarnya mampu bertahan hidup sendirian namun karena kehamilannya ia mengalami ngidam, yang mana ia ingin bersama dengan Eren atau menginginkan masakan buatan pria tan itu. Dan semua itu tidak akan ia dapatkan. Hal itu membuat Levi sering melamun di depan jendela dengan air mata yang tak berhenti mengalir.

Levi benar-benar merindukan Eren.

" Sensei! "

Bocah laki-laki bernama Ryo memanggilnya dari luar rumah. Ryo adalah salah satu murid yang ia didik, dia adalah murid yang paling dekat dengannya dan murid paling berprestasi. Levi melambaikan tangannya kearahnya, kemudian berdiri untuk keluar dari rumah menghampirinya.

" Ryo, hari sudah sore kenapa kau kemari? Ibumu akan khawatir denganmu."

" Tidak apa sensei, aku sudah meminta izin untuk bermain sebentar ke rumah sensei."

" Baiklah ayo masuk lebih dulu."

Ryo duduk di tatami ruang tamu, ia menatap segelas susu.

" Apakah sensei akan berhenti mengajar kami?"

" Bukan berhenti, tetapi sensei hanya ingin beristirahat sejenak untuk mengurusi proses persalinan nanti."

" Ah maafkan ryo, sensei. Aku paham sekarang pasti sensei sangat sibuk."

Levi mengacak-ngacak surai abu-abunya lalu menyentuh hidungnya dengan ibu jari. Ryo tertawa kecil akibat perlakuan Levi padanya.

" Jangan memasang wajah sedih seperti itu, ayo bantu sensei mengambil wortel di kebun."

" Ha'i sensei! "

-------------------------

" Shh ittai..." gumam Levi lirih, ia berusaha menidurkan tubuhnya di atas ranjangnya. Semenjak kehamilannya ia sering kesusahan untuk berdiri, duduk maupun berjalan.

Seperti biasa Levi mengeluarkan kalung kunci emas kemudian menaruhnya di samping bantal. Dengan adanya kalung itu ia bisa tertidur pulas seraya memeluknya.

" Oyasumi Eren." lirihnya. Lalu memejamkan kedua matanya.

" Levi..."

' Eren?! Itu suara Eren! '

" Levi buka matamu."

' Sangat berat, a-aku tidak bisa membuka mataku.'

" Cobalah sekali lagi."

Setelah berusaha keras, akhirnya Levi berhasil membuka matanya. Ia menyadari jika dirinya berada di alam bawah sadarnya, netra abu-abunya melebar saat melihat ke depan.

" Levi, aku masih hidup. Carilah aku..."

Mata Levi mulai berair. Keadaan Eren begitu mengenaskan dia tersegel di sebuah batang pohon bersama dengan Zeke. Tidak ada Farlan di sana, ia tidak bisa menemukan keberadaan sahabatnya itu.

" Eren! A-aku akan mencarimu." Levi mencoba mendekatinya, tetapi sebuah batas menghalangi langkahnya. Ia mengulurkan tangannya untuk meraihnya setidaknya menyentuh bajunya saja sudah cukup menyembuhkan rindunya.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang