KNA - Part 26 [ End ]

1.4K 120 42
                                    

Levi beranjak dari posisi duduknya, ia rasa istirahatnya sudah lebih dari cukup. Dengan sabar Mikasa membantunya berdiri. Ia berniat memapahnya saat berjalan namun sang empu menolaknya.

" Aku masih bisa berjalan sendiri, tenanglah."

" Baiklah... hati-hati, aku akan menjagamu."

" Terimakasih."

Mereka berdua berjalan semakin dalam ke hutan hingga akhirnya keduanya telah sampai ke tempat dimana dulu digunakan untuk membuka gerbang Nijigen. Tangan Levi meraba-raba udara kemudian ia mengalirkan kekuatannya, simbol di dahinya ikut bersinar.

" -ren..."

" Eren."

Eren tersentak terkejut dan reflek membuka kedua matanya lebar-lebar. Kepalanya menoleh ke samping menatap Zeke yang memanggilnya. Wajah Zeke sangat pucat dan bibirnya kering, ia menatap sayu adiknya.

" Syukurlah...kukira kau mati." ucapnya serak.

" Bagaimana...dengan dirimu? "

Kedua mata Zeke menatap ke bawah, " Aku sangat lapar. Kalau tidak salah kita di sini selama sembilan bulan, tanpa makanan, minuman...semakin hari semakin terasa sekarat."

" Bertahanlah."

" Bagaimana dengan lukamu di perutmu sendiri? Kau mengalami infeksi, aku takut jika itu akan menyebar."

Raut wajah Eren datar, seperti tak menunjukkan gairahnya lagi. Ia enggan menjawab pertanyaan kakaknya itu.

" Eren. "

Deg

" Levi?! "

" Di-dimana Levi?! " ucap Zeke terkejut.

Eren tak memperdulikan pertanyannya yang lebih ia pedulikan adalah suara Levi yang sedang memanggilnya melalui insting mereka.

" Levi."

" Eren, apa kau masih memiliki energi? "

" Sedikit. Tapi kurasa akan berguna."

" Syukurlah, kalau begitu aku akan mengalirkan kekuatanku padamu lalu bukalah sebuah portal."

" Apakah itu bisa? "

" Ya, percayalah Eren."

" Mn aku mempercayaimu."

Levi menunggu sejenak bersama Mikasa, beberapa detik kemudian sebuah lingkaran muncul di hadapannya. Dengan tak sabaran Levi segera masuk ke dalam lalu Mikasa menyusulnya. Sesampainya di dalam, yang terpampang didepannya hanyalah padang pasir benar-benar seperti di dalam mimpinya.

Levi segera mencari sebuah pohon, senyumnya melebar saat menemukannya. Ia berlari kecil menujunya.

" Hati-hati Levi."

Tiba-tiba badai pasir datang, menyulitkan Levi berjalan dan melihat objek di depan. Ia menutupi hidung dan mulutnya menggunakan tudung jubah, tubuhnya hampir terseret angin namun ada Mikasa yang dengan sigap menahannya.

" Ayo biar aku bantu."

Levi mengangguk. Keduanya berjalan bersama, menghadapi badai pasir yang kian mengencang. Yang terlihat di depan hanyalah debu yang berhamburan. Mereka akhirnya telah sampai, Levi mendekati Eren dan Zeke yang tersegel.

" Eren, Zeke akhirnya aku bisa menemukan kalian." ucapnya haru

" Levi/ Tuan cantik."

Emerald melirik kesamping, " Mikasa kau juga ikut."

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang