KNA - Part 4

1.3K 188 69
                                    

" Jadi dia sendirilah yang menawarkan nyawanya untukmu?" Eren bertanya sambil menyesap batang rokoknya.

" Yeah dia mengidap sakit parah, nyawanya tak akan tertolong lagi. Dia melihatku terluka lalu dia menawarkan ku untuk memakan rohnya tentu saja awalnya aku menolak. Tetapi dia bersikeras dan terus memohon kepadaku sampai menangis...aku benci melihat seseorang yang menangis karenaku, jadi, terpaksa aku harus menerima tawarannya..."

Levi memeluk lututnya, manik abu-abunya menatap kolam ikan koi dengan sendu. Mikasa hanya diam menatapnya.

" La-lalu aku menggunakan kemampuanku untuk masuk ke dalam mimpi kepala desa tadi."

" Apa yang kau lakukan disana?" tanya Eren

" Aku membawa putranya di alam mimpi lalu mempertemukan mereka berdua...hanya itu yang bisa kulakukan sebagai balasan kebaikannya." Ia mengubur wajahnya lebih dalam di lututnya.

" Bukankah itu belum cukup..." lanjutnya dengan suara serak.

Levi mendongak keatas saat merasakan tepukan di kepalanya beberapa kali. Matanya berkaca-kaca melihat Eren yang tersenyum kearahnya walaupun hanya sedikit bahkan hampir tidak terlihat, tetap saja membuat jantungnya berdebar kencang.

" Kyuseishu-kun..."

" Kau tidak lihat tadi? Bahkan kepala desa sangat berterimakasih kepadamu, itu artinya apa, yang kau lakukan sudah cukup baginya."

" Benarkah?"

" Ya dan berhentilah menangis."

" Dekimasen..." ( Tidak bisa )

Eren menghela nafas, " Kau mau ikut denganku ke kedai?"

Seketika hilang begitu saja rasa sedih yang dirasakan Levi ia berdiri dan memeluk tubuh Eren dengan erat, bahkan saking bahagianya ekor putihnya muncul.

" Eren, aku harus mengumpulkan beberapa samurai untuk besok. Aku pergi dari sini." ucap Mikasa bersiap-siap untuk pergi.

" Baiklah."

Eren menatap Haori-nya yang masih membaluti tubuh telanjang siluman rubah.

" Ganti Haoriku dengan kimono milikmu."

" Ha'i Kyuseishu-kun! "

---------------------------------

Levi setia memeluk lengan Eren saat berjalan di tengah keramaian desa Shiganshina. Kedua matanya menatap tajam setiap gadis yang berpapasan dengannya, Levi tidak menyukai mereka yang berani melirik Kyuseishu-nya.

" Jangan menakuti mereka." tegur Eren, merasa kasihan terhadap para gadis yang tiba-tiba berlari ketakutan.

" Aku tidak. Mereka saja yang pengecut."

Saat Eren ingin berbelok tiba-tiba saja seorang anak kecil menabraknya hingga membuat anak itu terjatuh.

" Kau baik-baik saja?" Eren mengulurkan kedua tangannya untuk mengangkat bocah yang hampir menangis. Tetapi Levi menahannya, kemudian berkacak pinggang.

" Berani sekali kau menabrak Kyuseishu-kun! "

Anak kecil tersebut menutup mulutnya gemetaran saat melihat wajah marah Levi.

" Ma-maafkan a-aku...hiks aku ti-tidak sengaja hiks."

Eren menepuk pundak si rubah, " Cukup. Kau membuat dia ketakutan."

" Tch! Siapa namamu bocah nakal." ucap Levi marah, ia menyentak tangan yang berada di pundaknya.

" Ze-zeke..." Kedua mata bocah bernama Zeke berkaca-kaca. Ia menatap Eren memberinya sinyal untuk menolongnya tetapi Eren hanya menatap bocah itu dengan datar.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang