KNA - Part 12 [M]

2K 163 126
                                    

Sepertinya Levi mulai mendalami gerakan tariannya. Gerakannya lebih erotis sekaligus intens daripada sebelumnya, ia menghentakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan hingga mempertontonkan paha mulusnya. Kedua mata abu-abunya menyipit saat menghadap kearah penonton, tangannya menari dengan lentik di atas udara.

Para penonton menatap penampilan itu takjub. Mereka seperti melihat malaikat yang sedang menari untuk sang Dewa.

Siulan tak henti didapatkannya. Bahkan ada yang berteriak untuk melepaskan kain penutup mulutnya. Tetapi sang empu enggan menuruti mereka. Karena ia beranggapan mereka tidak penting, mengapa harus menuruti mereka?

Dari jauh Eren menyaksikan itu semua, pandangan tajamnya tak pernah lepas dari siluman rubah yang menari di atas sana. Ia tidak tahu mengapa teman-temannya memakai pakaian seperti itu dan melakukan tarian aneh.

Zeke bergeser mendekati Hanji yang masih asyik menonton penampilan si raven.

" Levi! Goyangkan pinggulmu lebih keras, nah benar seperti itu! Teruskan-eh!? " Ia menatap bocah pirang di sampingnya.

" Se-sepertinya ada yang marah."

" Siapa itu?"

" Lihatlah pria yang di sampingku, wajahnya sangat menyeramkan! " Zeke melototkan matanya, sebenarnya ia ingin tertawa.

Hanji yang melihatnya pun segera menarik Zeke menjauh darinya, firasatnya tidak enak jika berada di dekat pria tan itu, pasti dia akan menginterogasinya. Mikasa yang mengira Hanji ingin berkonsultasi dengan pembawa acara mengikutinya dari belakang. Merasa heran, ternyata Hanji dan Zeke hanya berpindah posisi lebih dekat di depan panggung.

" Sudah jangan pedulikan dia, usahakan tidak usah mendekatinya."

" Kenapa?" tanya Zeke.

" Dia itu seperti seekor monyet saat sedang mencari kutu, sulit untuk di usir jika kutu di rambut belum hilang semua."

" Maksudmu dia akan memarahi dan terus menginterogasi kita?"

" Betul sekali! "

" Siapa yang kalian bicarakan." ucap Mikasa datar, manik hitamnya menatap tajam kedua orang yang berbisik-bisik.

Hanji melambaikan kedua tangannya, " Hanya biksu-biksu botak di kuil saja."

-------------------------

" Permisi...a-ano, apakah anda yang bernama Eren? "

Eren menggulirkan manik hijaunya ke samping hingga melihat seorang gadis berpakaian kimono biru. Gadis itu terlihat ketakutan atau mungkin gugup, entahlah Eren enggan memikirkannya. Ia hanya berdehem pelan sebagai jawaban.

" Begini... Biksu Jean dan Biksu Connie memanggil anda untuk menemui mereka sesegera mungkin." Pipi gadis itu merona saat menatap paras tampan pria tan tersebut.

" Dimana aku harus menemui mereka?"

" Sa-saya akan menunjukkan tempatnya, ikuti saya tuan."

Gadis itu mulai melangkah pergi diikuti oleh Eren dibelakangnya. Namun hal itu menjadi kesalahpahaman saat Levi melihatnya dari atas panggung, ia telah menyelesaikan tariannya dan terkejut ketika Eren ternyata menyaksikan tariannya.Tubuhnya menegang kala seorang gadis mendekati pria tan itu dan keduanya pergi bersama.

" Yooo Levi~ penampilan yang sangat menakjubkan! " teriak Hanji, menyambut Levi yang turun dari panggung.

" Kau tak apa tuan cantik? Wajahmu terlihat sedih."

Levi segera merubah raut wajahnya kembali ceria, ia menaruh kedua tangannya di bahu bocah pirang itu kemudian memuji tariannya tadi. Cara itu berhasil membuat Zeke lupa akan apa yang ia tanyakan, keduanya saling memuji dan tertawa bersama. Hanji mengajak mereka duduk sambil menunggu pengumuman. Mikasa memukul punggung Zeke karena terus-menerus menggodanya.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang