KNA - Part 24

874 90 31
                                    

PYARR

Kenny melemparkan segelas tehnya saat merasakan energi kuat disekitarnya. Ia pun pergi meninggalkan singgasananya dan melihat apa yang telah dilakukan Farlan.

Ketika melewati jendela Kenny melihat ada penghalang di wilayah gerbang kedua. Firasatnya semakin tak enak, ia tadi memang mengutus Farlan atau Luc untuk melawan mereka. Namun, jika dia melakukan sesuatu di luar batas maka ia tak akan mengampuninya.

" FARLAN! " teriak Kenny marah setelah berada di podium. Teriakannya menyita perhatian Levi dan lainnya. 

Eren mengambil fokusnya kembali, lalu menebaskan katananya dengan kuat hingga angin besar muncul mempora-porandakan sekitarnya. Pilar-pilar podium banyak yang roboh, bangunan tak sekokoh sebelumnya karena rusak parah. Kenny menahan nafasnya melihat podiumnya hancur lebur.

Kepala Farlan terlepas, jatuh ke bawah lalu menggelinding di lantai podium. Tubuhnya juga ikut terjatuh. Senyuman terukir di wajah Levi melihat Eren berhasil mengalahkan Farlan, meskipun hatinya terluka tetapi mau bagaimana lagi? Posisi Farlan sekarang adalah musuh yang harus di hentikan apapun terjadi. Mata abu-abunya beralih ke pintu masuk podium, ia tersentak ketika pria paruh baya itu sedang menatapnya.

" A-apa kita berhasil mengalahkannya? " tanya Zeke, ia dan Mikasa berlari menghampiri Levi.

" Sepertinya..." 

" Tapi aku tidak percaya dia mudah dilenyapkan begitu saja." ucap Mikasa, menatap Eren yang turun ke bawah, sedang menuju kemari.

' Mengapa dia hanya berdiam diri di sana?' batin Levi mencurigai Kenny yang termenung di depan pintu.

Tanpa disadari mereka semua, kepala Farlan bergerak sedikit demi sedikit hal itu juga terjadi pada tubuhnya. Sebuah akar tiba-tiba tumbuh di leher Farlan yang terputus. Kemudian, menarik tubuh yang lainya untuk disambung. Eren sontak menoleh ke belakang, ia menggerang marah seraya mengacungkan katananya.

Tubuh Eren memancarkan cahaya merah tua, ia telah mendapatkan kekuatan berkat penyatuannya dengan Levi sebelumnya. Tanda di dahi Levi akan berfungsi ketika pasangannya dalam keadaan sekarat. 

" Semua berhati-hati! " 

" Apa?! Bajingan itu hidup kembali?"

" Benar dugaanku, dia tidak semudah itu untuk mati."

Farlan tertawa lebar, wajahnya menjadi hitam dan giginya meruncing tajam. 

" Merasa hebat telah memutus kepalaku? Hmm aksimu tadi cukup mengejutkanku, tapi aku tak sebodoh yang kau kira. Aku telah menggeser organ tubuhku sebelum katana mu menebas leherku."

Eren tetap waspada, ia tak ingin menjawab perkataannya. Suara langkah kaki terdengar dari arah samping.

" Sudah kubilang sebelumnya bukan? Jangan melukai Levi! Jika kau berani melukainya kau akan menanggung akibatnya, FARLAN! " Kenny berjalan tegas sambil menatap tajam Farlan yang berdiri di tengah-tengah podium.

" Aah, pak tua aku terlanjur melakukannya...bagaimana ini? kau akan menghukum diriku? " wajahnya sok-sokan memelas.

" Apa yang kau lakukan padanya! "

Eren meliriknya, ia heran mengapa raja rubah Yako terlihat sangat peduli terhadap Levi, apa tujuannya? Kecurigaannya semakin menjadi ketika Kenny marah karena Farlan memberitahunya tentang segel kutukan di dada Levi.

" Bukankah menumbalkan keturunannya saja sudah cukup?! Sebenarnya apa tujuanmu sekarang."

Dibelakang Farlan muncul sebuah lubang hitam. Tangannya masuk ke dalam, menarik sesuatu hingga sesosok gadis manis memakai kimono merah terlihat. Farlan menatapnya sendu lalu sebuah pohon tinggi menarik tubuh gadis itu dan menahannya di atas.

Kitsune No Akuma [ EreRi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang