-2018-
"Arghhhhhhh"
Jennie terbangun dari tidurnya akibat mimpi buruk yang menghantuinya. Tak lama setelahnya, Jennie merasa sesak napas dan mulai terisak.
Mama Kim yang kebetulan berada di depan kamar Jennie untuk mengecek kondisinya sebelum tidur pun kaget dan bergegas menuju kamar anak kesayangannya.
Mama Kim yang sudah paham dengan kejadian itu langsung menuju ke nakas disamping tempat tidur Jennie dan segera mengambil obat lalu membantu Jennie meminumkannya.
Setelah obatnya tertelan, Jennie masih terisak dan napasnya masih berat. Dengan sabar Mama Kim memberikan kalimat penenang untuk Jennie supaya anaknya bisa cepat tenang.
"Takutt, gamauu" dua kata yang akhirnya terlontar dari mulut Jennie Kim.
"Iya sayang, gapapa, mama disini, masih sesak?" tanya Mama Kim dan hanya dibalas anggukan oleh Jennie.
Tak lama Mama Kim datang membawa tabung oksigen yang memang disimpan di kamar Jennie ke samping tempat tidurnya dan memasangkannya, berharap rasa sesak pada anaknya bisa hilang seketika.
Mama Kim naik ke ranjang anaknya, berbaring disampingnya, memegang erat tangannya, dan merapalkan kalimat penenang guna menyalurkan rasa aman, tenang, dan kasih sayangnya.
"It's okay, mama disini sayang, jangan takut ya, mama gaakan kemana-mana, tenang, everything will be okay, kamu ga sendirian, ada mama disini ya." dan rentetan kalimat penenang lain yang selalu dirapalkan mama kim ke telinga anaknya sambil sesekali mengusap kepalanya.
Setelah dirasa Jennie sudah cukup tenang dan napasnya mulai normal, Mama kim mencopot oksigen tadi dan mengembalikannya.
"Temenin tidur." mohon Jennie dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Iya, mama temenin ya, gausah takut lagi, mama disini." jawab Mama Kim lalu mulai memeluk anak satu-satunya.
Baru beberapa jam sejak keduanya terlelap, Mama Kim dikagetkan dengan Jennie yang tiba-tiba menangis gelisah ditengah tidurnya. Mama Kim langsung bangun dan ingin membangunkan anaknya.
Tapi tiba-tiba Jennie mengigau,
"Gamau aku gamau, tolong, mati, aku mau pergi, aku gamau disini, mati, tolong", Mama Kim antara bingung dan panik melihat anaknya, dan akhirnya ia membangunkan Jennie.
"Sayang, kenapa nak? Jennie, bangun sayang." Mama Kim cukup panik sampai menggoyang-nggoyangkan badannya dan menepuk pelan pipinya.
Jennie tersentak serta langsung bangun dan duduk mencengkram erat selimutnya dan melirik kekanan dan kekiri seperti ketakutan akan suatu hal.
"Kenapa sayang? Ada apa? Mimpi buruk lagi ya?" tanya Mama Kim sambil memeluk anaknya.
Jennie tak bisa menjawab, ia hanya menangis dan terus terisak. Setelahnya Jennie pasti tak bisa tidur lagi.
Biasanya ia menghabiskan waktunya untuk membuat lagu, menulis lirik, atau bahkan membuat puisi. Dan jika tak ada hal lain yang bisa ia lakukan, ia memutuskan untuk menenggak obat tidur guna memaksa tubuhnya untuk beristirahat, meskipun nantinya ia akan terbangun dengan kondisi yang sama.
Semenjak Jennie mempersiapkan debut solonya, mimpi buruk itu terus datang menghantui Jennie di setiap tidurnya. Bayang-bayang kelinci percobaan dan batu loncatan itu benar benar terekam jelas dalam memorinya.
Apalagi ia teringat omongan Yang Hyun Suk saat mereka meeting untuk pembahasan konsep mv.
"Solo kamu jadi penentu apakah member lain bisa debut solo atau tidak, karena jika solo kamu sukses akan mudah bagi member lain untuk mengikuti jejakmu, tapi kalau solo kamu gagal, jangan harap mereka bisa debut solo sampai kontrak awal kalian habis." ucap Yang Hyun Suk tenang namun penuh ketegasan.
Jelas Jennie ingin member lain bisa debut solo seperti dirinya. Ia takut dirinya akan menjadi penghambat bagi kesuksesan member lain. Anak emas YG? Member terfavorit? rasa-rasanya julukan tersebut tidak pantas diberikan ke Jennie. Karena sebenarnya ia lah yang banyak berkorban, untuk member lain.
Energinya benar-benar terkuras habis. Bagaimana tidak, dalam satu tahun itu ia menyiapkan comeback grup, konser, dan debut solonya. belum lagi cedera engkel terparah yang dialaminya.
-
And Happy Birthday to Jennie's Hubby, Rosie Posie.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND HER SMILE | JENNIE KIM
FanficNyatanya, semua yang terlihat bukanlah apa yang sebenarnya. Karena sejatinya, itu hanyalah sebuah topeng yang digunakan ketika tawa tak lagi bisa menutup luka.