KARENINA [Hunsoo]

Dix-Huit ; Siapin Jantung, Ya!

.
.
.

꧁𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓲𝓷𝓪꧂

____________________

⬅️ Jonathan Lie
Alvin Primaditya ➡️

"Hai, sorry lama tadi pasiennya banyak," ucap seorang lelaki yang mempunyai gigi kelinci.

Nina menoleh cepat pada Laura. "Gebetan lo dua?"

"Bukan, bego. Yang satu temennya," bisik Laura.

Laura mengambil tasnya dan segera berpindah ke sisi Nina lalu mempersilakan kedua lelaki itu untuk duduk di kursi yang kosong.

"Ck ck ck. Ketemu lagi sama lo." Alvin terkekeh saat melihat wajah datar Nina. "Dokter Radhes nggak marah nih, lo nongkrong disini?"

Ucapan Alvin membuat Nina mengangkat tasnya, berpura-pura hendak melempar benda itu padanya. "Diem nggak lo!"

Laura dan Jo menatap heran pada masing-masing teman mereka yang ternyata sudah saling kenal.

"Kalian udah kenal?" tanya Lau dan Jo bersamaan.

"Iya."

"Nggak!"

Jawaban mengelak dari Nina membuat Alvin melotot. "Heh, kutu! Lupa lo, kalau abis gue pinjemin jaket?!"

"Kan udah gue balikin! Anggep aja kita nggak kenal!"

Alvin tertawa semakin kencang, bocah sekali gadis yang ada dihadapannya saat ini. Tapi bukannya terlihat menakutkan malah Nina terlihat menggemaskan.

"Jo, ini cewek yang jadi hot gossip di Medica Sentra," ucap Alvin seraya menunjuk Nina.

"Serius? Ini calon istrinya Dokter Radhes?" Jonatan membelalak tidak percaya.

Dokter Radhes orang yang cuek, minim ekspresi, bermulut pedas punya calon istri yang kaya bocah begini? Yakin rumah tangga mereka bakalan langgeng?

"Mikir apa lo berdua?" semprot Nina saat dua lelaki didepannya ini saling melempar pandangan. "Gue bukan calon istri Radheska Kampret itu ya!"

"Wait!" Laura mengangkat tangan untuk menengahi, sepertinya hanya ia yang baru saja paham dengan pembicaraan mereka bertiga. "Jadi, om-om lo itu ngakuin lo sebagai calon istri?"

Nina mengangguk lemah. "Gila kan?" Nina meminta persetujuan Laura atas statement nya barusan.

Tapi gadis itu malah tepuk tangan dan terlihat senang. "Selamat Nina!"

"Kok lo malah ngucapin selamat?!"

Mendapat amukan Nina, wajah Laura berubah pias. "Y-ya kan, maksud gue selamat itu akhirnya lo bisa move on dari Bagas."