.
.
.
꧁𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓲𝓷𝓪꧂___________________
"Nina? Gue mau ngomong sama lo."
"Rasa-rasanya nggak ada lagi yang perlu diomongin antara kita."
Tidak perlu berpikir dua kali bagi Nina untuk menegaskan bahwa antara dirinya dan Bagas sudah selesai.
Tamat.
The End.
Jadi ketika lelaki itu datang padanya dengan status yang sudah berganti menjadi suami orang plus baju pengantin yang masih melekat dibadannya, itu membuat Nina muak."Buat gue ini harus." Bagas menoleh ke kiri dan kanan, memastikan tidak ada orang lain dalam jarak dekat yang akan menguping. "Shella bukan hamil anak gue, Nina."
Deg.
Sedetik...
Dua detik...
Nina tidak bisa menyembunyikan raut terkejutnya dan hal itu ditangkap dengan sempurna oleh Bagas. Dengan tidak tahu dirinya, laki-laki itu kembali memangkas jarak antara ia dan gadis di depannya.
Tersadar bahwa jarak mereka terlalu dekat, Nina beringsut mundur. "Dia mau hamil anak siapa, itu bukan urusan gue," ucap Nina tegas.
"Tapi lo percaya sama gue kan?" tanya Bagas lirih.
Nina menggeleng. "Mending lo balik ke sana...." Nina menunjuk ke arah panggung dengan lirikan matanya. "...sebelum istri lo turun dan kesini."
"Nin, please...."
"...kasih gue kesempatan kedua. Setelah anak itu lahir dan test DNA, gue bakal ceraiin Shella." Bagas berbisik semakin lirih, seolah-olah agar hanya Nina saja yang mendengar ucapannya.
Nina mendengus. "Lo gila."
Tanpa sadar, interaksi antara Nina dan Bagas sudah dalam pantauan radar penglihatan Radheska. Lelaki itu berdiri tidak jauh sembari menunggu kapan waktu yang tepat untuk mendekat.
Dan ketika tangan Nina diraih oleh Bagas, kesabaran Radheska sudah turun ke titik nol. Apalagi terlihat dengan jelas Nina berusaha melepaskan tangannya.
"Don't touch her. She's mine."
Peringatan bernada rendah yang baru saja ditujukan padanya, membuat Bagas menoleh. Terlebih ketika tangannya disentakan paksa hingga terlepas dari tangan Nina.
Rahang Bagas mengeras. Ia tidak lupa siapa laki-laki ini. Tapi bagaimana bisa ia ada di pestanya? Siapa yang mengundang? Netranya bergulir pada Nina yang sekarang membuang pandangannya, apa Nina yang mengajak laki-laki ini kesini?
Secepat itukah ia dapat pengganti? Secepat itukah posisinya diganti?
Radheska menarik pinggang Nina hingga tidak ada jarak antara mereka. Tangannya bertengger posesif di bahu terbuka gadis itu, seolah menegaskan kepemilikannya.
Radheska lantas merendahkan wajahnya, menatap sang pemilik pesta yang juga menatap padanya.
"Kamu nggak akan suka kalau pestanya saya buat berantakan...." Radheska memberi jeda pada ucapannya, "...jadi, tolong jaga jarak dari calon istri saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENINA [Hunsoo]
Любовные романыMa chérie : KARENINA [On Going] *** Nasib apes harus dialami Nina ketika hidup mewahnya berubah karena orang tuanya bangkrut. Belum lagi, ia dititipkan pada lelaki asing yang super duper judes dan galak tapi ganteng. Ditambah lagi lelaki itu tiba-ti...