PART 11

943 112 2
                                    

Pio dan Dera berhasil membawa Eza ke rumah sakit. Kata dokter dia kena gejala tipes.

Harusnya diopname biar lebih terkontrol dan cepat sembuh, tapi Eza tak mau bikin Ara uring-uringan antara rumah dan rumah sakit.

Ngampus sudah membuat Ara lelah, Eza tak mau menambah lelahnya.

Eza pulang. Dera memapahnya berjalan. Dia lalu mendudukkan Eza di ranjang.

"Makan dulu, ya, Za. Bentar lagi keknya Ara pulang."

"Buburnya udah gue panasin." Pio masuk membawa se-mangkuk bubur dengan toping ayam suwir, goreng bawang, dan kecap, seperti tadi pagi.

"Lo berdua lagi gak da kerjaan? Seharian nemenin gue."

Dera mengedikan bahu. "Gue udah izin bokap," sahutnya.

Sebagai pewaris bengkel besar milik bapaknya, sekali-kali izin meninggalkan bengkel, tidak akan jadi perkara.

"Kalo gue, yaaa, gue yang punya. Bebas, dong," seru Pio, dia punya tempat jual minuman boba gitu, yang udah lumayan terkenal. Jelas bebaslah, anak buah banyak.

Keduanya sudah tobat jadi pembalap liar, langsung mengikuti jejak Eza.

Pio dari tadi ngemut permen, dia sedang dalam program pengurangan rokok. Karena hanya dia yang masih jadi perokok aktif, Eza dan Dera sudah berhasil berhenti; Eza karena lebih peduli dengan kesehatannya, tapi lebih tepatnya, semua karena Ara. Dan Dera disuruh berhenti oleh mamanya karena tetangga sebelah ada yang meninggal akibat penyakit paru-paru yang disebabkan rokok, katanya.

"Bagi dong, Pi, pait banget nih mulut gue," pinta Eza.

Dera mengernyit. "Lu lagi makan bubur. Yakali, sama permen."

Eza tak mengindahkan, dia buka permen yogurt rasa strawberry yang diberikan Pio, lalu memasukkannya ke dalam mulut kemudian membuka mulutnya ke arah Dera; siap menerima suapan bubur.

"Aneh lu," ucap Dera sembari memberikan satu suap bubur.

Eza tersenyum. "Biar gak terlalu pait kek idup," katanya.

Pio tersenyum lebar. Mengulurkan telapak tangannya untuk tos.

Eza meresponnya, mentoskan tangannya dengan tangan Pio. Lalu keduanya cengengesan.

Membuat Dera geleng-geleng kepala. Kadang mereka se-akur itu, kadang se-tidak akur tadi pagi.


--

--

LIAR (On Going)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang